Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace

Blogs

Orchid's picture

Klasa Mendong

Hampir jam sembilan malam. Toko-toko di sepanjang Coyudan itu
sebagian besar sudah tutup. Mobil-mobil yang biasanya parkir berjajar-
jajar di sepanjang bahu jalan hanya tinggal beberapa saja. Lalu lalang
orang yang biasa keluar masuk ke beberapa toko sepatu juga sudah mulai
sepi. Rupanya kesibukan hari itu sudah mulai akan berakhir.

Orchid's picture

Lagi belajar nulis puisi nih....

indah sekali sinarnya
wajahnya yang bulat
dihiasi cahaya kuning
memancarkan terang

hanya malam ini saja
ia hadir dengan kecantikannya
dengan tatapan lembutnya
dengan kedamaiannya

Tut Wuri Handayani's picture

Anak-anak Sekarang Cepet Gede

Hari ini saya membaca sebuah artikel yang mengatakan bahwa anak-anak sekarang (khususnya yang perempuan) tumbuh jauh lebih cepat dibandingkan anak-anak zaman dulu. Kalau anak dulu umur 12 tahun mulai kelihatan seperti gadis remaja, maka sekarang umur 8 tahun. Sulit untuk menerka umur sesungguhnya karena tingkah laku, pakaian, asessoris dan lagu-lagu yang dinyanyikan mereka tak ubahnya seperti anak-anak masa puber.

Ini tentu berbahaya, karena walaupun dari luar kelihatannya udah gede, tapi dalamnya sebenarnya masih kanak-kanak. Terlalu cepat mengenal dunia orang dewasa akan cepat pula menjerat mereka ke dalam dosa-dosa yang dilakukan oleh orang dewasa. Orang tua sekarang harus cepat tanggap melihat tingkah polah anak-anaknya, orang bilang "sesal kemudian tak ada gunanya". Terus bimana cara mengatasinya? Menurut ahli pendidik itu, orang tua (khususnya ibu) sering-seringlah bercengrama dan bermain dengan anak-anak gadisnya sesuai dengan perkembangan umur, emosi, mental dan sosial mereka. Karena itu jangan segan-segan bertindak kekanak-kanakan (just for fun) demi kesehatan emosi anak-anak Anda. Saya ada setujunya dengan saran itu, makanya jangan heran kalau melihat saya masih sering main telephon-telephonan dengan Jesica, anak saya yang berumur 7 tahun:

"Hallo... siapa di sana?"
"Di sini Jesica, di situ siapa?"

Indonesia-saram's picture

Sekolah Minggu

Ternyata masalah kebahasaan tidak sekadar muncul di dalam kehidupan sehari-hari yang mungkin cenderung sekuler. Masalah tersebut ternyata juga muncul dalam lingkungan gereja. Salah satunya adalah ketika kita menyebutkan kelas ibadah untuk anak-anak yang diprakarsai oleh Robert Raikes (1735--1811).

Ningtyas's picture

Melangkah Dengan Iman

Oleh : Mundhi Sabda H. Lesminingtyas*

Dengan banyaknya masalah yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup saya,
saya menemukan 3 tujuan hidup. Yang pertama : mempersembahkan kembali
talenta yang telah Tuhan berikan. Yang kedua : membesarkan ketiga anak
saya dalam terang dan ajaran Kristus hingga mereka layak
dipersembahkan kepada Tuhan serta mampu membangun keluarga kudus. Yang
ketiga : menyediakan telinga bagi rekan-rekan senasib supaya mereka
tetap yakin akan kasih dan penyertaan Tuhan.

Dari ketiga tujuan tersebut, saya berusaha menulis untuk memuliakan
Tuhan. Saya juga harus membagi waktu dengan ketat supaya bisa tetap
bekerja untuk mendapatkan uang demi anak-anak, tanpa mengabaikan
perkembangan mereka. Untuk mencapai tujuan ketiga, sayapun bergabung
di LK3 (Layanan Konseling Keluarga & Karir) sebagai volunteer.

Eudice's picture

Sepasang Mata

Percakapan pada suatu hari:
"Mengapa sayurannya tidak kamu makan, Dik?"
"Ibu kan tidak ada, jadi tidak apa-apa."

Aduh, ironis ya! Ketika sang ibu tidak ada untuk mengawasi anak atau anak tidak melihat ibunya ada, dengan berani dia tidak mau makan sayurannya. Padahal kalau ada dia mau saja makan sayuran itu dengan lahap, meskipun mungkin agak dipaksakan. Jadi mungkin selama ini dia mau makan karena ibunya ada, dia takut, pastinya takut dimarahi atau mendapat hukuman.

theis's picture

Aku2

Ternyata aku tidak bisa membohongi diri sendiri kalau aku butuh Tuhan, walaupun aku sudah tidak tahu lagi siapa dia. Setiap mau beribadah menurut agama orangtuaku, batinku rasanya ga ikhlas. Rasanya ada yg salah, tapi aku nggak tahu apa salahnya. Sepertinya aku merasa semua ibadah itu sia-sia, karena aku tidak merasakan manfaatnya, aku tidak merasa lebih dekat dengan-Nya.

Tut Wuri Handayani's picture

I saw daddy kissing mommy!

Suatu malam, Jesica, anak kami yang berumur 7 tahun, tertawa riang melihat saya dan suami saya berpelukan, dan dengan centil ia menyoraki kami, "Kiss... kiss...". Tentu saja dengan tanpa ragu suami saya mengecup kening saya, sehingga Jesica tertawa kegirangan seperti baru saja memenangkan lomba tebakan jitu.

Sepintas mungkin Anda akan pikir bahwa tindakan kami ini tidak pantas, "Masa di depan anak kecil kok peluk-pelukan dan kiss-kissan.... itu memberi contoh yang tidak senonoh ....??" Lho... Anda keliru, yang tidak senonoh untuk dilihat anak adalah jika ia melihat papanya memeluk istri orang lain atau wanita lain yang bukan mamanya.... (ya nggak??!).

kurnia's picture

Berendam Di Sungai Yordan

"Apa? Aku disuruh mandi di Sungai Yordan? Gila betul nabi itu! Sudah nggak mau menemuiku, sekarang disuruhnya pula aku mandi di sungai yang jorok itu," Panglima Naaman mengumpat dengan geramnya. "Memangnya di Damsik nggak ada sungai. Abana dan Parpar masih lebih baik di banding sungai Yordan itu."

theis's picture

Aku1

Sebut saja namaku Theis. Tentu saja ini bukan nama asli, hanya nama samaran yg sengaja kupilih karena artinya. Ya, artinya menunjukkan siapa aku, seseorang yang mengakui adanya Tuhan tapi tidak beragama.

Indonesia-saram's picture

Dunia Sastra Indonesia: Identik dengan "Seberang"?

Sejujurnya, saya bukan tergolong pencinta sastra yang sejati. Saya juga jarang membaca novel-novel sastra, puisi-puisi, apalagi drama meskipun ketiganya pernah saya pelajari. Meski demikian, ada satu hal mengenai sastra Indonesia yang saya mulai pikirkan beberap waktu belakangan.

Ada banyak perguruan tinggi negeri yang membuka program sastra Indonesia. Kalau melihat daftarnya, hampir di tiap perguruan tinggi negeri menyediakan jurusan tersebut. (Istilah jurusan kabarnya sudah diganti dengan departemen.) Sebut saja, misalnya UI, Unpad, UGM, USU, bahkan universitas-universitas yang dulunya berlabel IKIP.

Narwastu's picture

Gedung Gereja yang malang

    Sebuah gedung gereja di salah satu kota di Belanda akan dijual. Ketidakmampuan menanggung besarnya biaya operasional & sedikitnya jemaat (tak lebih dr 40 org setiap ibadah minggu, terlalu sedikit utk ukuran gereja sebesar itu), membuat gedung gereja ini terpaksa "dilego".

Anie's picture

Script Import Data

Sudah dua bulan ini aku dapat tugas khusus dari kantor. Aku disuruh menganalisa satu modul yang tujuannya bisa meng-import file html. Awalnya ku pikir tinggal memasang modul itu di framework dan modul siap untuk dijalankan. Tetapi kenyataan yang ku dapat, banyak sekali error yang gak ku mengerti. Aku berhenti menganalisa modul itu, aku ganti haluan, ngerjain kerjaan yang lain, daripada jutek pikirku.

kurnia's picture

Penyelamat Yang Tertolak

Sejak kecil dia sudah mengalami penolakan. Sampai pada hari kematiannya juga. Sang 'calon ayah' hendak memutuskan pertunangan dengan ibunya karena dia. Sang ibu, dengan was-was dan mungkin juga malu namun tetap tegar, menyimpan rahasia tentang dia. Belum lagi komentar dari tetangga dan kerabatnya (kecuali mungkin dari salah seorang bibinya).

Waskita's picture

Mbak Sri ... Mbak Sri .. Nambah Kerjaan aja

Uch ... sore ini lagi-lagi ibu ku mengeluh kepadaku tentang kelakuan teman kerjanya sesama guru, yang kebetulan sama-sama seorang Kristen. Sebut saja Mbak Sri, kebetulan dia memang masih agak muda. Aku bahkan sempat diajar matematika oleh nya ketika SMA dulu. Beberapa waktu lalu Mbak Sri ini, ditegur Kepala sekolah gara-gara kesibukan pelayanan gereja yang digelutinya sudah sangat mengganggu pekerjaannya sebagai guru. Setiap kali ijin hanya untuk mengikuti retret, seminar, kebaktian padang atau karena diminta berkhotbah. Sayangnya semua itu dilakukan di jam kerja. Sekali lagi di jam kerja!

Daniel's picture

Kristen kok makan Kristen?

Di sebuah pesta pernikahan yang saya hadiri beberapa hari yang lalu, saya duduk di belakang tiga orang bapak yang rupanya baru saling mengenal. Mereka mulai mengobrol kesana kemari tentang berbagai hal dengan volume suara yang makin lama makin keras, tanpa menyadari bahwa saya ikut mendengarkan dari belakang.

Mulanya saya kurang tertarik dengan topik pembicaraan mereka, sampai suatu saat seorang bapak nyeletuk, "Eh, tadi pagi saya baca di koran, Israel menggempur desa-desa Kristen di Lebanon."

"Lho, orang Kristen kok menyerang sesama Kristen?" Sahut bapak yang lain, sementara bapak yang satunya lagi bertanya dengan heran, "Di Lebanon juga ada orang Kristen to?" Dan percakapan berlanjut dengan berbagai spekulasi bak pakar talk-show di televisi.

ICCP's picture

Apa perbedaan Malaikat, Setan dan Manusia ?

Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan membuat manusia “sedikit lebih rendah daripada malaikat-malaikat” tugas dari malaikat adalah “Roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan” (Ibrani 2:5-7; 1:13-14).


Ini sepertinya ada suatu pertentangan: Manusia lebih rendah, tetapi lebih tinggi karena manusia menerima keselamatan. Dapatkah kita menjelaskan ini ?

Kolipoki's picture

Bila Waktu Bicara

Tik tok tik tok,
meniti perlahan-lahan,
beranjak dengan sabar ...
Sementara ...
setiap yang terlewati adalah ...
tangis dari bangsa-bangsa,
jeritan karena lapar, ... tidak ada yang dapat dimakan.
Isak menahan sakit, ... tak ada obat.
Sengau yang hampir tak terdengar,
letih menahan sesak, ada tubuh kaku dipangkuan.
Jasad dingin di hadapan, yang di kasihi tlah hilang,
bukan ini yang kumau ...

y-control's picture

ngalor-ngidul bulan agustus

Sejarah itu konon identiknya dengan sesuatu yang sudah tua, usang atau malah sudah punah. Tapi beberapa hari lalu saya ke Jogja dan melihat sebuah buku tergeletak di kamar kos teman saya. Buku itu tentang sejarah, tentang Jakarta pada zaman pemerintahan Soekarno. Siapa sangka yang menulis masih seumuran saya, 25 tahun! "Daftar referensinya juga sangar-sangar," kata teman si empunya buku itu. Memang, ada sedikit 'excuse', si penulis itu adalah anak mendiang tokoh terkemuka dalam bidang kajian sosial di Indonesia. Tapi itu tentu bukan alasan untuk memaklumi prestasinya, toh banyak tokoh hebat tapi anaknya tidak melakukan hal yang sama seperti sejarawan muda tadi itu.

Kolipoki's picture

Kala Mama Lupa

Kami empat bersaudara, tiga perempuan dan seorang laki-laki. Adikku yang bungsu adalah satu-satunya saudara laki-laki kami. Waktu itu, kami semua masih sekolah, belum ada yang kuliah. Setiap pagi, mama memberikan uang saku untuk kami sebelum kami semua berangkat ke sekolah. Uang saku itu biasanya ia letakkan di atas meja makan. Aku dan ketiga adikku mendapatkan jumlah yang sama, mama sengaja melakukan ini agar tidak ada yang merasa tidak adil. Hal ini rutin dilakukannya setiap pagi, kadang-kadang ia memberikan jatah uang saku satu minggu sekali. Tapi adakalanya ia lupa sehingga kami harus teriak-teriak memanggil mama yang sedang sibuk di halaman belakang rumah, karena setiap pagi mama selalu berada di halaman belakang. Kalau sudah begitu, biasanya ia akan menyuruh kami mengambil sendiri uang saku kami di dalam tasnya.