Betapa ga enaknya "dibakar"

"setelah dihina-hina seperti itu, aku drop...."

Mungkin "penghinaan" itu salah satu metode wawancara yang sengaja digunakan untuk mengetahui reaksi calon karyawan ketika berada di bawah tekanan. Kalau sedikit-sedikit tersinggung, ya nggak bakal diterima. Itu terutama dibutuhkan pada posisi C.S. Mau tahu tipe wawancara kerja yang lain? Baca di sini

“Jaman lagi susah, buat apa susah? Susah itu tiada gunanya ”

~Manthous

Setuju dengan comment saudara Purnawan, mungkin kamu sedang di test kepercayaan diri, dan apakah gampang terpancing emosi.  Apalagi pake presentasi segala, bayangkan kalau lagi presentasi penjualan ada customer yang menjelek-jelekkan produkmu, terus kamu terpancing  menjadi mesem, tak bersemangat lagi, bahkan marah. Runyam deh!

Sorry, agak sedikit rohani, bayangkan kalau waktu Yesus dihina-hina dalam pengadilan agama tiba-tiba menjadi tersinggung, kemudian menunjukkan kuasanya dengan memanggil semua malaikat dan menurunkan api membakar semua yang menghinanya, bubar deh rencana Allah, ending Perjanjian Baru jadinya beda dong dengan sekarang yang kita baca.

Memang Bro, kamu kan bukan Yesus, tetapi tidak apa2 tetap semangat terus, selalu ada maksud Tuhan dalam segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, tetapi yang pasti Tuhan akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya.

AnakEl-Shadday, seharusnya anda bersyukur karena diwawancarai oleh KABAG yang amburadul. Kalau yang amburadul saja bisa menjadi KABAG, bagaimana dengan diri anda yang ngak amburadul? Bukankah itu berarti PERSAINGAN  yang akan anda hadapi di perusahaan itu tidak KETAT?

Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak

pak pur, awalnya saya kira juga demikian, tapi setelah ngobrol2 sama pelamar lain saya jadi tahu kalo cuman saya doank yang digitukan. ga tau juga kenapa tu orang sensi amat hehehe.. ya buat belajar bagi saya biar lebih taft.

**********************

mas andy, thanks. saya ketika merasa sakit ati, pengin mbales, sempat terbersit "awas kamu nanti!", saya terus jadi inget hitler.. kok sama ya aku ama hitler??... hehehehe... jadi langsung inget, ga boleh nyimpen sakit ati. Ya, aku mau belajar untuk lebih bisa mengendalikan diri, aku mau dibakar hehehehe..

**********************

om hai, iya juga ya??? bener2 sisi pandangan lain hahahhaa... maturnuwun. 

but the one who endure to the end, he shall be saved.....

Dear AES

Biasa justru yang pelamar yang paling menarik-lah yang di cobai paling banyak, karena kepingin lihat sampai di mana ketangguhannya.. untuk menjadi rekan sekerja.. itu akan berlanjut terus hingga masa percobaan.. itu yang kami lakukan untuk mencari orang-orang handal.. sooo jangan sensi.. tunjukan merah-mu

Kalau pengalaman saya dulu sebelum pindah ke Jawa, pernah diwawancara kerja dan ditanya begini: "Kamu mau gaji berapa?"

Saya waktu itu bingung mau jawab apa,  tidak mengerti apa itu semacam "ujian", atau tawaran betulan, sehingga saya menjawab: "Terserah bapak saja." sampai sekarang pun saya tidak tahu apa jawaban saya itu betul atau salah.....he..he...

@AES: Maju terus, anda pasti sukses, GBU!

Shalom!

(...shema'an qoli, adonai...)

Bu joli, saya kok jadi takut baca komen ibu. lha aku orang yang menarik jhe.. (*narsis mode on) hehehe..  tapi aku suka juga, berarti bagi temen2 yang sekarang lagi masa pencobaan, dia bs jadi memiliki status "menarik" di mata Tuhan. betul ga bu??

*******************************************

ebed (bung ato bu ya???) saya dulu juga pernah kerja dan ketika wawancara ditanyain gaji juga, kalo saya jawabnya : bapak saya tiap bulan kasih uang saku sebesar Rp xxxxx, maka gaji saya adalah 2 X Rp xxxxxxx, dan ternyata diterima tuh... 

amin, makasih doa2anya 

but the one who endure to the end, he shall be saved.....