Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Berdoa
'Doa Bapa Kami' yang diajarkan Tuhan Yesus dimengerti orang beriman yang membacanya dengan bermacam-macam cara. Ada orang beriman yang mengira bahwa doa yang diajarkan Tuhan Yesus adalah doa yang baku, sehingga menggunakannya sebagai doa secara utuh, tepat sebagaimana adanya dan menirukan setiap kata perkataanNya. Bahkan ada gereja yang mengajarkan untuk mengucapkan doa itu berulang-kali sampai puluhan-ratusan kali, bahkan sampai ribuan kali.
Bila diperhatikan dengan teliti kalimat per kalimat dalam "Doa Bapa Kami" yang diajarkan Tuhan Yesus , maka Ia mengajarkan cara berdoa yang benar kepada keduabelas muridNya pada saat itu dan orang beriman pada masa sekarang (Luk.11:2-4).
Luk.11:2-4. Jawab Yesus kepada mereka: “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskan lah namaMu; datanglah KerajaanMu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami secukupnya, dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.”
Injil Lukas yang ditulis dalam bentuk laporan dokter Lukas kepada Theofilus yang memuat 'Doa Bapa Kami' dapat diyakini sebagai doa yang tepat sama dengan doa yang diajarkan Tuhan Yesus pada waktu itu, mengingat bahwa profesinya sebagai dokter mempunyai kebiasaan mengamati, mencatat dan meneliti dengan cermat dan seksama.
Dan dalam doa yang diajarkan Tuhan Yesus (Luk.11:2-4) terdapat lima hal yang harus diperhatikan murid-muridNya ketika mereka berdoa, yaitu:
1. Bapa, dikuduskanlah namaMu.
2. Datanglah KerajaanMu.
3. Berikanlah kami setiap hari makanan kami secukupnya.
4. Ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami.
5. Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.
1. Bapa, dikuduskanlah namaMu.
Hal pertama yang diucapkan dalam doa orang beriman adalah mengucapkan puji-pujian kepada Allah yang maha kudus, sebagai ucapan syukur karena telah mendapat kasih karuniaNya. Puji-pujian mengingatkan bahwa ia adalah orang yang sebenarnya tidak pantas mendapat kasih karunia dari Allah. Karena ia tidak mempunyai sesuatu yang berharga, yang pantas dan sepadan untuk membalas kasihNya itu, ia hanya bisa membalas kasih Allah dengan selalu mengingat firmanNya dan melakukannya.
Tuhan Yesus murid-muridNya untuk memanggil Allah, 'Bapa', karena pada saat seseorang bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, Roh Kudus masuk dan diam di dalam dirinya dan ia telah dilahirkan kembali oleh Roh; ia dilahirkan sebagai manusia baru, yang mempunyai pikiran rohani dan bertumbuh dalam roh dan kebenaran ( Yoh.3:1-8), dan setelah dewasa menghasilkan buah Roh sebagai persembahan yang berbau harum dan menyenangkan Nya.
Yoh.3:1-8. Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya." Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Dalam doa itu, Ia mengajarkan dengan kalimat pembuka: "Bapa, dikuduskanlah namaMu" yang secara implisit dapat menjadi kalimat yang berbunyi: "Bapa, dikuduskanlah Engkau dalam nama Yesus."
'Yesus' adalah nama Allah yang sebelumnya dirahasiakanNya bagi bangsa Israel jasmani (dan baru diungkapkan kepada bangsa Israel rohani). Karena sesungguhnya adalah benar bahwa Allah tidak memerlu nama bagi diriNya, tetapi karena banyak illah (allah buatan) manusia, maka Ia memberi nama bagi diriNya.
Nama 'Yesus' adalah penyesuaian dalam bahasa Yunani yang berasal dari bahasa Aram: 'Yesua' atau dari bahasa Ibrani: 'Yehosua' yang berarti 'Allah menyelamatkan' (Mat.1:21). Oleh karena itu seorang beriman yang berdoa harus mengawalinya dengan menyebut nama 'Yesus' dengan kalimat: "Bapa yang kusembah dalam nama Yesus". Dengan menyebutkan namaNya maka akan selalu mengingatkan orang beriman bahwa ia telah diselamatkanNya. Dan dengan menyebut nama "Yesus" dalam doa orang beriman maka Tuhan Yesus Kristus yang akan hadir, sehingga roh lain tidak dapat masuk menyesatkannya.
Mat.1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
2. Datanglah KerajaanMu.
Hal ke dua yang harus diucapkan dalam doa orang beriman adalah memohon kepada Allah supaya Kerajaan Allah hadir dalam hatinya sehingga suka-cita dan damai sejahtera selalu hidupnya. Dengan demikian ia dapat menjalani hidupnya dengan penuh rasa syukur dan diberi kemampuan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik sesuai dengan firmanNya dan Allah berkenan kepadanya.
Setiap orang yang beriman akan merasakan kehadiran Kerajaan Allah dalam hatinya sejak ia masih hidup di dunia yang fana sampai ke dalam dunia yang kekal. Karena Kerajaan Allah telah hadir di dunia sejak kedatangan Tuhan Yesus Kristus dan akan menjadi nyata ketika Ia datang kembali untuk yang ke dua kalinya. Oleh karena itu orang beriman akan hidup tidak mengikuti aturan-aturan biasa yang berlaku dalam dunia orang yang hidup secara duniawi, untuk mengejar segala sesuatu yang ada dalam dunia. yang dilakukan orang beriman adalah perintah Tuhan Yesus yang berfirman: "Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala" (Luk.10:1-12).
Luk.10:1-12. Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."
3. Berikanlah kami setiap hari makanan kami secukupnya.
Hal ke tiga yang diajarkan Tuhan Yesus adalah bahwa seorang beriman tidak kuwatir akan makan, minum, pakaian dan masa depannya ( Mat.6:25-34), karena semua itu sudah diberikan Allah kepada semua manusia yang hidup di dunia tanpa membeda-bedakan; baik ia seorang yang telah beriman atau tidak beriman, baik ia seorang perempuan atau laki-laki, atau ia seorang yang baik atau seorang yang jahat.
Mat.6:25-34. "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Dengan perkataan ini Tuhan Yesus mengajarkan bahwa seorang beriman cukup bersyukur atas berkat duniawi yang sudah diperolehnya dan tidak perlu berdoa meminta segala sesuatu yang bersifat duniawi, melainkan meminta hal yang rohani. Karena dengan demikian ia sedang mengumpulkan harta di sorga yang bersifat kekal; dan harta yang dikumpulkannya itu tidak dapat dicuri orang ( Mat.6:19-24).
Mat.6:19-24. "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Bagi orang beriman yang sudah berkecukupan yang masih berdoa tentang hal makan, minum dan pakaian menunjukan bahwa ia sebenarnya masih tetap orang duniawi, dan roh Allah belum diam di dalam dirinya; ia masih manusia lama yang belum lahir kembali menjadi manusia baru ( Yoh.14:15-17; Rm.8:9).
Yoh.14:15. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
Rm.8:9. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
4. Ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami.
Hal ke empat yang diajarkan Tuhan Yesus adalah menjadikan doa sebagai saat untuk merefleksikan diri atas apa yang diperbuat dan dilakukannya sepanjang hari, dan bila mana menemukan ada sesuatu hal yang salah segera meminta pengampunan kepadaNya. Dan mau bermurah hati mengampuni orang yang bersalah kepadanya sebagaimana Allah telah bermurah hati kepadanya (Mat.18:21-35).
Mat.18:21-35. Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
Adalah tidak mungkin Allah mengampuni orang yang tidak mau bermurah hati mengampuni kesalahan orang lain kepadanya. Seorang yang mau bermurah hati mengampuni kesalahan orang lain menunjukan bahwa Roh yang tinggal diam dalam diri orang itu telah bertumbuh dan berbuah. Dan buah Roh yang dihasilkannya sesuai dengan yang diperbuat dan dilakukan dalam hidupnya.
Seringkali orang beriman melupakannya dan egois, menganggap orang lain yang selalu bersalah kepadanya dan ia yang paling benar dan tidak pernah melakukan kesalahan pada orang lain ( Mat.7:1-5). Sehingga Tuhan Yesus Kristus mengajar orang beriman untuk selalu melakukan instropeksi diri dalam doanya .
Mat.7:1-5. "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
5. Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.
Hal ke lima yang diajarkan adalah memohon diberi kekuatan supaya dapat hidup menurut yang diperintahkanNya, dan terhindar dari perbuatan dosa yang dimurkaiNya. Sehingga ketika ia dihadapkan pada keadaan yang menyesakkan hatinya, ia pun tidak sampai melakukan perbuatan diluar firman Tuhan.
Bermacam-macam orang yang harus ditemuinya, ada yang baik, ada yang jahat , tetapi banyak juga yang munafik, dan Tuhan Yesus mengingatkan orang beriman untuk melakukan segala sesuatu dengan berhikmat (Mat.10:16), agar dapat terhindar dari segala tipu daya dan jerat Iblis yang mengintai anak-anak Tuhan (1Ptr.5:8). Sehingga tidak jatuh dalam dosa dan hatinya tidak menjadi tawar terhadap Tuhan.
Mat.10:16. "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
1Ptr.5:8. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
- sandiputra's blog
- Login to post comments
- 8002 reads
sandiputra, nasib bahasa roh
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
Bebahasa Roh
saya coba menjawab mengenai bahasa roh dengan mengutip ayat ini :
Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat. I Korintus 14:4
Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman. I korintus 14:22
Jadi kalau kita berbahasa roh harus ada yang dapat menafsirkannya sebab kita dan orang lain belum tentu dapat memahaminya.
azermikel, ngobrol dg sandiputra saja
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
sandiputra, bahasa roh yg seperti apa sih?
Syalom,
Sandiputra, numpang nanya nih, seperti apa sih bahasa roh itu? Apakah seperti yg diucapkan oleh kalangan karismatik dan pantekosta saat ini? Saya tahun 1990 dibaptis selam di gereja aliran karismatik, kemudian karena pekerjaan merantau ke berbagai tempat ya pindah-pindah gereja pantekosta, gereja injili, baptis, protestan, sekarang di pantekosta lagi. Tapi sampai sekarang saya kok tidak sreg dengan yang disebut bahasa roh seperti yang digunakan di kalangan karismatik dan pantekosta saat ini. Sampai saat ini saya masih bergumul dan mempelajari apa benar kata-kata yang diucapkan sebagai bahasa roh saat ini adalah bahasa roh yang sebenarnya.
@widdiy
Praktek berbahasa roh di gereja tertentu banyak yang dibuat-buat...anggota jemaat diajari mengucapkan beberapa kata yang diulang-ulang...oleh karena itu kita akan mendengar bahasa roh yang diucapkan orang Kristen yang mempraktekkannya 'sama' satu dengan yang lainnya...bahkan 'sama' dengan pendetanya...yang demikian adalah bahasa roh 'imitasi'...yang dilatih sampai hafal diluar kepala (proses seperti ini sama dengan orang yang belajar jalan dan belajar mengendarai sepeda atau kendaraan lain)...
Seorang yang puas dengan mendapatkan bahasa roh yang 'imitasi' maka padanya tidak akan diberikan yang 'asli' dari Roh Kudus...karena pada dasarnya ia seorang yang tidak jujur...masih suka menipu (biarpun ia menipu dirinya sendiri)...masih egois (tidak mau kalah dengan yang lain yang sudah berbahasa roh sehingga mau menggunakan yang imitasi agar dianggap lebih rohani)...keras kepala...tidak rendah hati dihadapan Tuhan...padahal karakter seperti itu yang menghambat seorang beriman agar dapat di baptis Roh oleh Tuhan Yesus...
Proses seorang beriman mendapat baptis Roh Kudus dapat terjadi di dalam persekutuan, kebaktian, atau di dalam doa penyembahan pribadi di rumahnya sendiri (di dalam kamar)...yang mendapat bahasa roh di dalam kebaktian atas doa dan 'penumpangan tangan' seorang hamba Tuhan...ada yang bersifat hanya sementara...ada yang menetap...
Yang hanya sementara...biasanya hanya berlangsung ketika di dalam kebaktian saja...sampai beberapa hari...itu tidak bisa dikatakan sebagai 'baptis Roh Kudus'...itu diberikan, karena Tuhan Yesus bermaksud menguatkan iman orang yang bersangkutan dan sebagai kesaksian akan kehadiranNya di dalam kebaktian itu (Mat.18:20)...
Yang menetap adalah 'tanda baptis Roh Kudus' yang diterimanya...dan bahasa roh yang diperolehnya tidak akan hilang seumur hidupnya...selama ia tetap beriman kepada Tuhan...untuk orang yang menerima baptis Roh Kudus (memperoleh bahasa Roh Kudus) di dalam doa dan penyembahan di dalam kamarnya sendiri...adalah termasuk yang menetap...
Seorang yang sedang berdoa dengan berbahasa roh...ia tidak memikirkan kata apa yang akan diucapkannya...melainkan ia seperti sedang mendengar orang lain berbicara...biarpun yang mengucapkan kata-kata itu mulutnya sendiri...sehingga pikiran dan telinganya berjalan sendiri...lidahnya berjalan sendiri...seperti yang dikatakan rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus... "Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa" (1Kor.14:14).
Demikian jawaban saya...semoga kamu mempunyai kerinduan untuk dibaptis Tuhan Yesus dengan Roh Kudus...dan memperolehnya...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
sandiputra, kenapa cuma ayat sampai ayat 14?
Betul sandiputra, mungkin yg terjadi sekarang cuma bahasa roh yg dibuat-buat, karena bunyinya hampir sama semua dimana-mana. Kalau saya kok kurang tertarik dengan karunia bahasa roh ini, kalau cuma sekedar untuk berdoa dan akal budi kita tidak mengerti apa yang kita doakan, bukankah dalam 1Kor. 14:15, Paulus mengatakan sebaiknya berdoa juga dengan akal budi? Selain itu juga Paulus menyebutkan bahwa karunia bernubuat lebih utama daripada bahasa roh, karena karunia bernubuat bermanfaat bagi orang lain? Klo saya kok lebih tertarik dengan karunia-karunia yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Bukankah hidup ini akan lebih indah kalau bisa bermanfaat bagi orang lain? Kalau bermanfaat bagi orang lain bukankah itu lebih memuliakan Tuhan?
@widdiy
Cobalah kamu baca lagi satu perikop penuh...kamu akan mengerti mengapa rasul Paulus berkata seperti itu. Dari ayat 33 dan 40 dapat kita mengerti bahwa terjadi kekacauan dalam ibadah jemaat di Korintus, dan permasalahan ini disampaikan kepada rasul Paulus, sehingga ditulislah surat ini untuk memberikan nasihat dan pengarahan bagaimana seharusnya segala karunia Roh Kudus itu dilaksanakan dalam ibadah jemaat.
14:33 Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.
14:40 Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.
Dan pada ayat satu dari pasal yang sama rasul Paulus justru menganjurkan orang beriman untuk memperoleh karunia-karunia Roh Kudus...memang hidup seorang beriman harus melakukan perbuatan kasih tetapi akan lebih baik lagi bila ia juga memperoleh karunia-karunia Roh Kudus....demikian nasihat rasul Paulus yang dapat kita baca pada 1Kor.14:1. "Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat".
Demikian jawaban yang bisa saya berikan....GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
kekacauan
@sandiputra, bukankah kekacauan seperti pada jemaat di Korintus itu terjadi juga di jemaat-jemaat gereja saat ini? Yang buahnya cuma perpecahan? Itu semua karena kurangnya kasih, cuma sekedar menitikberatkan pada karunia-karunia Roh, sehingga jika tidak berhati-hati akan terjebak pada shamanisme modern dan tanpa sadar ditunggangi iblis.
@widdiy, tercecer
maaf...baru tahu ada pertanyaan ini...
Menurut saya...perpecahan dalam gereja terjadi karena orang beriman salah paham terhadap maksud dan tujuan Tuhan memberikan karunia-karunia Roh kepada orang beriman...sehingga berfokus pada karunia-karunia Roh...
Orang-orang beriman mengira bahwa orang yang sudah mendapat karunia bahasa roh...adalah orang yang lebih rohani...sehingga orang yang berbahasa roh dituduh eksklusif...sedangkan yang sebenarnya karunia bahasa roh hanya alat atau fasilitas agar imannya dapat tumbuh dengan sehat...sedangkan bahasa roh adalah karunia roh pertama yang diberikan Tuhan kepada semua orang beriman untuk menolongnya berkomunikasi denganNya...dan kerohanian seseorang tidak diukur dengan karunia bahasa roh tetapi ukuran sebenarnya adalah buah Roh yang dihasilkan imannya itu...
Orang beriman yang menolak karunia bahasa roh...padanya tidak akan diberikannya...karena ia tidak akan pernah menginginkannya dan meminta kepada Tuhan...dan yang merasa puas dengan yang imitasi juga tidak akan mendapatkan yang asli...karena ia merasa sudah mendapatkannya dan ia tidak pernah berpikir bahwa yang ada padanya palsu belaka...
Tuhan Yesus mengajarkan hal-hal rohani...hal tentang roh...dan memberikan karunia-karunia nabi yang tunduk kepada sang nabi yang berguna untuk membangun dirinya sendiri dan membangun jemaat orang beriman...berbeda dengan praktek perdukunan yang bersekutu dengan Iblis yang kemudian menguasainya dan mendorongnya berbuat kejahatan...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
@sandiputra, coba baca dan nilai tulisan saya
Sdr. Sandiputra, coba baca dan nilai tulisan saya mengenai bahasa roh di SS ini. Kita bisa saling sharing dan berbeda pendapat kan??
@Kejarlah Kasih
Kalimat yang saya tulis adalah "doa dengan menggunakan karunia bahasa roh lebih efektif daripada dengan doa syafaat, karena dapat mengungkapkan semua perasaan dengan sempurna."
Doa syafaat kurang efektif untuk mengungkapkan perasaan yang terkandung dalam hati karena harus berpikir untuk memilih kata yang tepat, sedangkan dengan menggunakan bahasa roh tidak usah berpikir dan memilih kata-kata...karena roh kita yang berkata-kata kepada Roh Allah...disamping itu Iblis tidak dapat mencuri dengar apa yang diungkapkan oleh roh kita...
Karunia bahasa roh diberikan Allah kepada orang beriman untuk membangun dirinya 1Kor.14:4...supaya pertumbuhan imannya cepat menjadi dewasa...bagi yang belum memperolehnya maka ia harus memintanya kepada Tuhan, sesuai dengan petunjukNya Luk.11:9-13 ...maka Ia akan memberinya...
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
sandiputra, tidak berbahasa roh = tidak beriman?
[Doa syafaat kurang efektif untuk mengungkapkan perasaan yang terkandung dalam hati ]
Jadi kamu mengajarkan orang-orang Kristen yang tidak berbahasa roh maka doanya kurang efektif?
[Karunia bahasa roh diberikan Allah kepada orang beriman untuk membangun dirinya ]
Jadi kamu sedang mengajarkan bahwa orang yang tidak berbahasa roh itu bukan orang beriman alias orang tidak beriman?
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
@sandiputra dan kejarlah kasih ; doa yg efektif?
Mengikuti diskusi antara sandiputra dan kejarlahkasih mengenai doa yang efektif sangat menarik. Jadi ikut nimbrung nih... sandiputra mengatakan bahwa doa yang efektif adalah yang menggunakan bahasa roh, bahkan mengatakan bahwa doa syafaat kurang efektif.
Pertama-tama saya ingin nanya ke sandiputra, apa kriteria yang kamu pakai untuk menilai efektif atau tidak efektifnya doa?
@widdiy
bahasa roh saya katakan lebih efektif karena mengungkapkan isi hati manusia yang terdalam yang tidak bisa diungkapkan dengan bahasa manusia; berdoa bisa lebih lama dengan bahasa roh; tidak usah berpikir (menggunakan akal budi); tidak cepat lelah; lebih cepat menumbuhkan roh orang beriman; dan Iblis tidak mengerti apa yang diungkapkan orang beriman kepada Tuhan. Sedangkan doa syafaat kebalikan dari itu. GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
@sandiputra, klo gak pake bahasa roh?
Apakah kalo gak pake bahasa roh, lalu Tuhan gak tahu isi hati kita yang terdalam?? Mengenai doa syafaat, biasanya kan dilakukan bersama-sama oleh beberapa orang. Bukankah Tuhan Yesus pernah berkata "Sebab dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, disitu Aku ada di tengah-tengah mereka"... bukankah ini berarti doa syafaat efektif karena bisa menghadirkan Tuhan sendiri??
@widddiy
konteks pembahasan di atas adalah doa pribadi bukan dalam persekutuan...bukankah rasul Paulus memberitahu bahwa doa dengan bahasa roh untuk membangun diri sendiri?...jadi membandingkannya juga dengan doa syafaat dalam doa pribadi...
Dalam persekutuan doa...orang-orang beriman berdoa syafaat...dan kehadiran Tuhan Yesus akan terasa nyata apabila ada yang mendapat nubuat (1Kor.14:3)...yang biasanya memberikan penghiburan...jawaban...perintah...teguran...atau pengajaran kepada orang-orang yang hadir dalam persekutuan itu...yang berguna untuk membangun rohani orang beriman...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
@sandiputra, maaf anda belum menjawab pertanyaan saya
Maaf sandiputra, anda belum menjawab pertanyaan saya. Penjelasan anda mengenai doa yang efektif-pun kalau saya telaah juga tidak bisa menjelaskan antara perbedaan doa yang efektif dan tidak efektif. Dari penjelasan anda cuma bisa diambil kesimpulan bahwa doa yang efektif adalah yang memakai bahasa roh.
@widdiy
ok...kembali pada pertanyaan semula: Pertama-tama saya ingin nanya ke sandiputra, apa kriteria yang kamu pakai untuk menilai efektif atau tidak efektifnya doa?
jawaban saya: doa efektif kalau dapat mengungkapkan seluruh hati dan perasaan kita pada Tuhan. Karena berdoa adalah komunikasi dengan Tuhan, maka bila kita bisa mengatakan seluruh hati dan perasaan kita kepada Tuhan bukankah berarti doa itu sempurna...
Apakah kalo gak pake bahasa roh, lalu Tuhan gak tahu isi hati kita yang terdalam??
jawaban saya: Tuhan adalah maha tahu...dan ia bisa melihat hati manusia...tetapi Ia hanya akan menanggapi doa yang diucapkan dengan suara (terkecuali kepada orang yang sudah mempunyai karunia untuk berkomunikasi lewat hati)...karena itu orang beriman berdoa...
kata-kata dalam bahasa manusia mempunyai keterbatasan untuk mengungkapkan semua isi hati manusia...bahkan manusia sendiri sering tidak mengetahui perasaan yang sedang ada dalam hatinya...karena itu Tuhan memberikan Karunia berbahasa roh sebagai alat untuk mengatasi kekurangan itu...
Bukankah Tuhan Yesus pernah berkata "Sebab dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, disitu Aku ada di tengah-tengah mereka"... bukankah ini berarti doa syafaat efektif karena bisa menghadirkan Tuhan sendiri??
Kehadiran Tuhan dalam persekutuan orang-orang beriman yang mengundang Nya dalam nama 'Yesus'...adalah untuk memenuhi janjiNya...tetapi yang didoakan itu yang akan ditanggapiNya...kalau tidak demikian maka orang beriman yang bersekutu tidak perlu mengucapkan doa-doanya...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
@Kejarlah Kasih
[Doa syafaat kurang efektif untuk mengungkapkan perasaan yang terkandung dalam hati ]
Jadi kamu mengajarkan orang-orang Kristen yang tidak berbahasa roh maka doanya kurang efektif?
Yang saya maksudkan adalah "doa syafaat kurang efektif dibanding doa dengan menggunakan bahasa roh"...jadi seorang yang berdoa dengan menggunakan bahasa roh akan lebih sempurna mengungkapkan perasaannya kepada Tuhan Allah...dibanding orang yang berdoa dengan menggunakan doa syafaat...bisa dilihat perbedaannya khan?...dan saya di SS bermaksud 'sharing' ...bukan mengajar...karena saya tahu bahwa pengunjung SS sebagian besar adalah orang-orang yang mempunyai hikmat dan pengetahuan yang cukup dalam mengenai Alkitab...kalau sampai kamu mempunyai kesan bahwa saya sedang mengajar...saya dengan tulus meminta maaf...
[Karunia bahasa roh diberikan Allah kepada orang beriman untuk membangun dirinya ]
Jadi kamu sedang mengajarkan bahwa orang yang tidak berbahasa roh itu bukan orang beriman alias orang tidak beriman?
"Karunia bahasa roh diberikan Allah kepada orang beriman untuk membangun dirinya"...saya kutip dari 1 Kor.14:4...itu ajaran rasul Paulus...bukan ajaran saya...dan saya rasa rasul Paulus tidak mengatakan bahwa "orang yang tidak berbahasa roh bukan orang beriman alias orang tidak beriman"...kesimpulan kamu itu tentunya salah, bukan?...
Yang saya maksud adalah setiap orang beriman hendaknya meminta karunia bahasa roh itu kepada Tuhan Allah dalam nama Yesus Kristus...karena Ia sendiri yang telah menyuruh kita untuk memintanya dan Ia mengatakan bahwa Bapa akan memberikannya Luk.11:9-13...coba kamu teliti ayat itu:
11:9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
11:10 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
11:11 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?
11:12 Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking?
11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Semoga penjelasan ini dapat dimengerti...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
sandiputra, kamu tidak dimaafkan
[...saya dengan tulus meminta maaf...]
Saya tidak memaafkan kamu. Kamu tidak melakukan kejahatan kepada saya.
[ "Karunia bahasa roh diberikan Allah kepada orang beriman untuk membangun dirinya"...saya kutip dari 1 Kor.14:4...]
1 Korintus 14:4, Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.
Justru saya bertanya karena siapa tahu kamu sudah mendalami hal ini. Membaca tulisan kamu membingungkan saya, karena kontradiksi.
Satu sisi dikatakan doa tanpa bahasa roh kurang efektif. Tapi katanya kalau tidak berbahasa roh disuruh minta kepada Bapa. Lah..??
Kalau tidak efektif, memang doanya akan dijawab?
Trus kalau orang yg tidak berbahasa roh minta dan kemudian dikasih, bukankah berarti doanya efektif?
Belum lagi kutipan tambahan kamu, Lukas 11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Apa hubungannya Roh Kudus dengan berbahasa roh? Apa artinya kalau belum berbahasa roh maka belum mempunyai Roh Kudus?
Saya tahu ada pendapat di kalangan sebagian Pentakosta dan Karismatik yg menganggap bahasa roh adalah tanda orang menerima Roh Kudus. Sebagian lainnya cuma menerimanya sebagai tanda baptisan Roh Kudus. Tetapi ada pula kalangan Kristen yg tidak setuju dg hal tersebut.
Santai aja.. saya mengomentari, karena iseng dan ingin tahu.. hehehe...
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
@Kejarlah Kasih
KK: Satu sisi dikatakan doa tanpa bahasa roh kurang efektif. Tapi katanya kalau tidak berbahasa roh disuruh minta kepada Bapa. Lah..??
SP: Semua orang beriman mempunyai kesempatan untuk mendapat karunia berbahasa roh...sebagai tanda telah dibaptis dengan Roh Kudus oleh Tuhan Yesus (Mat.3:11)...dan juga menjadi tanda bagi orang yang tidak beriman (1Kor.14:22), ...karena hal ini telah dinubuatkan oleh nabi yoel (Yl.2:28) dan oleh Tuhan Yesus (Mrk.16:17)
KK: Kalau tidak efektif, memang doanya akan dijawab?
SP: Tuhan Yesus menyukai orang yang berpikiran rohani dan membenci orang yang berpikiran duniawi...oleh karena itu doa yang didengar Tuhan adalah doa yang bermuatan rohani...oleh karena itulah maka orang yang berdoa dengan menggunakan bahasa roh...imannya akan cepat bertumbuh...
KK: Trus kalau orang yg tidak berbahasa roh minta dan kemudian dikasih, bukankah berarti doanya efektif?
SP: Orang duniawi berdoa meminta hal-hal dunia...karena otaknya berisi keinginan-keinginan akan hal dunia...untuk memuaskan nafsu dagingnya...tetapi orang rohani meminta hal-hal yang berkaitan dengan pertumbuhan rohnya...pertumbuhan imannya...(Rm.8:5)
Jadi apabila seseorang beriman meminta barang duniawi dan kemudian mendapatkannya...apakah itu benar-benar dari Tuhan yang mengabulkan doanya atau karena memang sudah menjadi rezekinya?...kita tidak tahu...kalau memang itu sudah menjadi rezekinya...ia tidak berdoa juga akan mendapatkannya...karena Tuhan memberi kepada orang yang sudah percaya dan juga orang yang tidak percaya...orang baik maupun orang jahat...tanpa membeda-bedakannya...
KK: Belum lagi kutipan tambahan kamu, Lukas 11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
SP: memberikan Roh Kudus = membaptisnya dengan Roh Kudus = memberi karunia berbahasa roh (Kis.10:44-48)
KK: Apa hubungannya Roh Kudus dengan berbahasa roh? Apa artinya kalau belum berbahasa roh maka belum mempunyai Roh Kudus?
SP: Setiap orang yang percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya maka Roh Kudus tinggal diam dalam dirinya (Yoh.14:17)...tetapi ia belum dibaptis Roh Kudus oleh Tuhan Yesus...
KK: Saya tahu ada pendapat di kalangan sebagian Pentakosta dan Karismatik yg menganggap bahasa roh adalah tanda orang menerima Roh Kudus. Sebagian lainnya cuma menerimanya sebagai tanda baptisan Roh Kudus. Tetapi ada pula kalangan Kristen yg tidak setuju dg hal tersebut.
SP: demikian yang bisa saya jelaskan...semoga bisa menjadi tambah pengetahuan ...dan terlebih lagi agar kamu mempunyai kerinduan untuk dibaptis Roh Kudus oleh Tuhan Yesus...dan mengalami karunia yang telah dijanjikan Tuhan dalam hidupmu (Kis.19:1-7)....GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
@sandiputra
[Tuhan Yesus menyukai orang yang berpikiran rohani dan membenci orang yang berpikiran duniawi...]
Yg ini gw sangat tidak setuju. Tidak pernah Yesus membenci orang yg berpikiran duniawi. Jangankan cuma berpikiran duniawi, yg perbuatannya sangat jahat saja tidak dibenci-Nya.
[karena Tuhan memberi kepada orang yang sudah percaya dan juga orang yang tidak percaya...orang baik maupun orang jahat...tanpa membeda-bedakannya...]
Yg ini gw setuju.
[memberikan Roh Kudus = membaptisnya dengan Roh Kudus = memberi karunia berbahasa roh ]
Yg ini mohon diperjelas.
Apakah kamu mau mengatakan bahwa: mereka yg tidak berbahasa roh = tidak diberi roh kudus atau dg kata lain = tidak menerima Roh Kudus = tidak punya roh kudus?
[Setiap orang yang percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya maka Roh Kudus tinggal diam dalam dirinya (Yoh.14:17)...tetapi ia belum dibaptis Roh Kudus oleh Tuhan Yesus...]
Yg ini juga mohon diperjelas, karena tidak konsisten dg pernyataan kamu diatasnya yg menyatakan bahwa: memberikan Roh Kudus = membaptis dengan Roh Kudus = karunia bahasa roh.
Kalau tidak menerima roh kudus bukankah berarti tidak punya roh kudus? Atau ada perbedaan antara menerima roh kudus dengan dibaptis dengan roh kudus?
[ dan terlebih lagi agar kamu mempunyai kerinduan untuk dibaptis Roh Kudus oleh Tuhan Yesus...dan mengalami karunia yang telah dijanjikan Tuhan dalam hidupmu ]
Terima kasih buat harapannya.
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
@Kejarlah Kasih
[Tuhan Yesus menyukai orang yang berpikiran rohani dan membenci orang yang berpikiran duniawi...]
Yg ini gw sangat tidak setuju. Tidak pernah Yesus membenci orang yg berpikiran duniawi. Jangankan cuma berpikiran duniawi, yg perbuatannya sangat jahat saja tidak dibenci-Nya.
Tidak setuju juga ndak apa-apa kok...santai ajah...
[memberikan Roh Kudus = membaptisnya dengan Roh Kudus = memberi karunia berbahasa roh ]
Yg ini mohon diperjelas.
Apakah kamu mau mengatakan bahwa: mereka yg tidak berbahasa roh = tidak diberi roh kudus atau dg kata lain = tidak menerima Roh Kudus = tidak punya roh kudus?
Dalam Luk.11:13 Tuhan Yesus mengatakan bahwa "Bapa akan memberi Roh Kudus" kepada yang meminta kepadaNya...kalimat ini sama dengan "Bapa memberi baptisan Roh Kudus" sedangkan tanda dari orang yang dibaptis Roh Kudus adalah ia berbahasa roh... maka saya ringkas menjadi: memberikan Roh Kudus = membaptisnya dengan Roh Kudus = memberi karunia berbahasa roh seperti yang saya tulis diatas...
Luk.11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
[Setiap orang yang percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya maka Roh Kudus tinggal diam dalam dirinya (Yoh.14:17)...tetapi ia belum dibaptis Roh Kudus oleh Tuhan Yesus...]
Yg ini juga mohon diperjelas, karena tidak konsisten dg pernyataan kamu diatasnya yg menyatakan bahwa: memberikan Roh Kudus = membaptis dengan Roh Kudus = karunia bahasa roh.
Ada gereja yang mengajarkan bahwa orang percaya Tuhan Yesus dan bertobat maka Roh Kudus masuk dan tinggal diam di dalam diri orang percaya...peristiwa ini dianggap sebagai baptis Roh Kudus...dan tanda yang membuktikan ia sudah menerima Roh kudus adalah orang itu mengalami hidup baru...
Lain dari pada itu yang saya pahami adalah bahwa seorang yang percaya Tuhan Yesus dan bertobat maka Roh Kudus masuk dan tinggal diam di dalam diri orang percaya...tetapi itu bukan berarti ia sudah di baptis Roh Kudus...karena ia yang dikatakan telah dibaptis Roh Kudus adalah ketika ia menerima karunia berbahasa roh...
Orang percaya dibaptis Roh Kudus bisa di dalam persekutuan...bisa di dalam kebaktian (ada hamba Tuhan yang mendoakan)...bisa di dalam doa penyembahan pribadi di rumahnya sendiri...pada kasus yang khusus tapi sangat jarang terjadi...ada orang yang dibaptis Roh Kudus sebelum ia mendapat baptis air...
Kalau tidak menerima roh kudus bukankah berarti tidak punya roh kudus?
Orang yang mengaku dengan mulutnya bahwa Yesus adalah Tuhan, maka Roh Kudus sudah diam di dalamnya...sebab tanpa ada Roh Kudus...orang tidak akan mengaku Yesus adalah Tuhan....(Mat.16:15; 1Kor.12:3)
1Kor.12:3 Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
Atau ada perbedaan antara menerima roh kudus dengan dibaptis dengan roh kudus?
Menerima Roh Kudus sama dengan dibaptis Roh Kudus...
Demikian yang bisa saya jelaskan...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
@sandiputra
Komentar kamu saya rangkum ya:
1. Luk 11:13 menyatakan: Bapa akan memberi Roh Kudus, tetapi menurut Sandiputra Luk 11:13 itu artinya adalah: Bapa akan memberi BAPTISAN Roh Kudus. (Ada tambahan kata BAPTISAN)
2. Roh Kudus sudah tinggal di dalam orang percaya
3. Tinggalnya Roh Kudus di dalam diri orang percaya tidak sama dengan baptisan Roh Kudus.
4. Tanda baptisan Roh Kudus adalah berbahasa roh.
5. Menerima Roh Kudus sama dengan Baptisan Roh Kudus.
Sudah benar belum rangkuman saya?
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
yup...kira-kira seperti
yup...kira-kira seperti itu...
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
@sandiputra,
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
@Kejarlah Kasih
Karunia-karunia Roh Kudus (1Kor.12:8-10) diberikan Tuhan Yesus kepada orang beriman untuk membangun gereja (eklesia)...oleh karena itu rasul Paulus dalam suratnya yang ke dua kepada jemaat di Korintus berkata:"Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat."
Jadi keberadaan karunia-karunia itu dalam gereja sangat penting...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
sp
Yg sy tanyakan: Kalau Roh Kudus sudah tinggal di dalam diri orang percaya, buat apa menerima Roh Kudus lagi? Sudah ada roh kudus di dalam kenapa perlu menerima roh kudus kagi? Apa beda roh kudus yg di dalam beda dg roh kudus yg perlu diterima?
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
@Kejarlah Kasih
Luk.11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Yang dimaksud Tuhan Yesus dengan "memberikan Roh Kudus" adalah "memberikan baptisan Roh Kudus"...dan orang yang dibaptis Roh Kudus mendapat karunia berbahasa roh...yang berguna untuk membangun dirinya...dengan demikian maka dibaptis Roh Kudus dan mendapat karunia berbahasa roh...sangat diperlukan...GBU
n.b:
"memberikan Roh Kudus" dalam Luk.11:13 sama dengan 'memberikan baptisan Roh Kudus"
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
sandiputra pendongeng
Sandiputra, entah kamu memang kesulitan dalam memahami kalimat, entah kamu memang terbiasa belat-belit.
Yg jelas kamu rupanya seorang pendongeng.
Mengurangi apa yg tertulis dan menambah apa yg tidak tertulis. Kemudian mengambil ayat2 Alkitab yg sudah kamu ubah semau-maunya itu untuk dijadikan dasar ajaran kamu. Ajaran dongeng.
Sandiputra, selamat mendongeng.
Kejarlah kasih, follow the way of love.
http://kejarlahkasih.wordpress.com
@Kejarlah Kasih
Terima kasih...semoga Tuhan memberikan makrifat kepada kamu...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
memperoleh Roh kudus
Saya ingin menanggapi ayat yang berkata "Kejarlah kasih itu danusahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat."
Saya sampai hari ini belum pernah dan belum bisa berbahasa Roh yang bahasanya aneh2 dan tidak bisa dipahami, kalau kasih mungkin bisa diwujudkan dengan cara menolong orang,berbuat kebaikan,sabar,tidak pemarah dan ebagainya . Tapi bagaimana dengan usaha untuk memperoleh bahasa Roh,bernubuat dan semua karunia Roh selain kasih. Apakah karena tidak bisa berbahasa Roh berarti kita belum pernah dibaptis dengan Roh kudus oleh Allah sendiri ?
Mohon pencerahannya dari sesama blogger Sabdaspace, trima kasih
@azermikel
Untuk mengerti kalimat "usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat." harus diterangi dengan firman Tuhan Yesus dalam Luk.11:9-13
11:9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
11:10 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
11:11 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?
11:12 Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking?
11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Jadi mengusahakan memperoleh karunia-karunia Roh dilakukan dengan meminta kepada Allah dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Tentu saja dengan melayakan diri sesuai firmanNya (jangan keras hati, jangan keras kepala, jangan merasa pintar, jangan egois, jangan berbohong, jangan mencuri, dll).
Bahasa Roh adalah satu-satunya tanda yang diberikan Allah Bapa dalam nama Tuhan Yesus kepada orang yang dibaptis Roh Kudus. Tidak ada tanda yang lain...GBU.
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
Sandi putera: bahasa roh itu karunia bukan?
@jlwijaya
1Kor.12:10 "Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu"....sudah jelas bukan?...lalu apa yang mau ditanyakan lagi?
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
karunia Kasih
Saya sering merasa iba dan kasihan pada orang2 yang secara ekonomi selalu kekurangan dan saya sering membantu mereka walaupun hanya sekedarnya dan saya merasa senang dan lega bisa membantu. Apakan ini merupakan karunia kasih yang diberikan roh kudus pada saya atau hanya sesuatu yang wajar2 saja sebagai manusia normal. Mohon pencerahannya dari para blogger ?
@azermikel
Kalau yang kamu lakukan tulus maka...itu yang namanya 'kasih'...menurut pengetahuan saya...orang yang mempunyai Roh Kudus akan mempunyai hati yang lembut...lebih peka...lebih perduli dengan orang lain...lebih pemurah...lebih sabar...lebih mau mengalah...lebih mau berkorban...itu yang dimaksud dengan 'buah Roh'...kalau demikian kamu sudah mulai menghasilkan buah...perasaan 'senang dan lega' yang kamu alami itulah yang saya mengerti sebagai 'sukacita' yang merupakan salah satu karakter dari 'kasih' yang dikatakan rasul Paulus...saya ucapkan selamat kamu sudah sampai tahap ini...kalau kamu sudah dibaptis Roh Kudus (berarti kamu sudah berbahasa roh)...perbanyak doa penyembahanmu (dengan menggunakan bahasa roh tentunya)...kalau kamu belum dibaptis Roh Kudus...mintalah (harus dengan ucapan bibir dan bersuara)...Tuhan Yesus pasti akan memberikannya kepadamu...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
pandangan non-kristen tentang kasih
"Saya sering merasa iba dan kasihan pada orang2 yang secara ekonomi selalu kekurangan dan saya sering membantu mereka walaupun hanya sekedarnya dan saya merasa senang dan lega bisa membantu. Apakan ini merupakan karunia kasih yang diberikan roh kudus pada saya atau hanya sesuatu yang wajar2 saja sebagai manusia normal."
menurut gue yang bukan kristen ini, hal diatas yang kamu sebutkan itu biasa2 aja... ga usah pake RK ala kristen pun banyak orang yang merasa iba dan tergerak membantu sesamanya... contoh gampangnya orang2 budha seperti yayasan tzu chi di jakarta.
imho, kasih itu kayaknya bukan "monopoli" ajaran kristen yah... bahkan atheis yang ga percaya adanya Tuhan pun bisa mengasihi sesamanya koq.
@nisa
itu yang dilakukan 'orang yang beriman'...dalam Alkitab tokoh-tokoh iman (Abraham, ishak, Yakub, Yusuf, Musa, Daud, Sulaiman, nabi-nabi, Yesus Kristus, rasul-rasul, dll) juga melakukannya...
Perbuatan baik yang sama dilakukan oleh orang-orang yang berbeda bisa mempunyai motif yang berbeda...Orang yang sama melakukan perbuatan baik yang sama pada waktu yang berbeda bisa mempunyai motif yang berbeda...Orang yang sama melakukan perbuatan baik yang sama kepada orang yang berbeda, juga bisa mempunyai motif yang berbeda...apalagi perbuatan baik yang dilakukan oleh orang berbeda pada waktu yang berbeda dan kepada orang yang berbeda...tentu bisa sekali mempunyai motif yang berbeda...
Dalam hal motif ini yang diperhatikan oleh Tuhan Yesus...yang bisa menilai hati...dan pengikut Kistus (orang Kristen) dilatih untuk mahir melakukan perbuatan yang baik yang dilakukan dengan motif yang benar...dengan hati yang tulus...untuk membentuk karakter illahi...yang disebut 'buah Roh'...mungkin ini yang berbeda dengan perbuatan baik yang dilakukan oleh orang yang mempunyai paham lain...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
Wallahu a’lam bish-shawabi
yah kalo itu sih, seperti kata pepatah, "hati orang (kristen kek, bukan kristen kek) siapa yang tahu?" ;-)
@nisa
yang tahu...Tuhan Yesus...donk...hehehe...peace...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
Tentang kasih
Manusia sebagai ciptaan Allah memiliki kemampuan untuk mengasihi. Tetapi kasih yang mereka miliki dan wujudkan akan sempurna jika kasih itu menunjuk pada salib Kristus. Sekali lagi Yohanes menegaskan bahwa tidak mungkin manusia mengenal kasih Allah lepas dari Kristus. Jika ingin memiliki kasih maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah percaya pada Yesus (ayat 15,16). Tetapi tidak mungkin manusia menjadi percaya Yesus tanpa mendengar kesaksian orang percaya (ayat 14). Setiap yang percaya kepada-Nya dikaruniakan Roh Kudus (ayat 13).
Jadi kasih tanpa pengenalan akan Jesus bukanlah kasih yang sempurna dari Allah
@azermikel
Topik tentang 'Kasih' terdapat di dalam tulisan saya di 'SS' yang berjudul "Buah Roh"...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
Buah roh
Ulasannya panjang banget deh padahal bisa diringkas aja ,sebab cape juga mata bacanya kalu terlalu panjang hehehe
@azermikel
hehehe...itu sebenarnya memang ada empat tulisan...diblog saya 'Firman Yesus Kristus' http://logiayesus.blogspot.com...yang saya upload ke SS jadi satu...capek ya....hehehe...kamu baca bagian sub judul: 'Kasih'...aja...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46
Injil dan Surat dalam alkitab
Saya sudah membaca tilisan anda tentang kasih yang ada dalam surat Paulus.
saya ingin tanyakan perbedaan antara injil dan surat (injil Johannes dan surat Paulus) ,apakah surat paulus bisa disebut firman Tuhan,bukankah surat paulus ditulis sendiri oleh Rasul Paulus ?
@azermikel
Injil Yohanes memberi kesaksian tentang Yesus untuk melengkapi ketiga Injil yang lain...sebagai saksi mata yang sangat dekat bergaul dengan Yesus dan mengaku sebagai murid yang paling dikasihiNya...menceritakan peristiwa atau kejadian dan perkataanNya yang sangat pribadi antara Yesus dan dua belas muridNya...yang (mungkin) tidak diketahui jemaat Kristen mula-mula...sedangkan surat Paulus memberikan kesaksiannya tentang Yesus Kristus yang tidak pernah dikenalnya secara fisik...tetapi dikenalnya melalui pengalaman rohaninya dengan Tuhan Yesus Kristus yang mengajarnya langsung (menurut pengakuan Paulus sendiri)...dalam suratnya Paulus menyusun keyakinan dan pemahaman tentang imannya dalam satu bentuk pengajaran kepada jemaat...dalam hal ini tentu saja yang dijadikan dasar adalah firman Tuhan yang ia peroleh langsung dalam pengalaman rohaninya (yang kemungkinan melalui nubuat atau pembukaan firman)...tetapi di dalamnya juga banyak terdapat hasil pemikirannya atau pengertiannya sendiri (yang dikatakannya sebagai bukan dari Tuhan tapi dari dirinya sendiri)...
Dalam tulisan tentang 'kasih,' saya berusaha mengerti perkataan Yesus tentang 'kasih'...yang diterangkanNya dengan perumpamaan, menggunakan pemahaman dan pemikiran Paulus...dan pemahaman yang saya peroleh sendiri sehingga menghasilkan tulisan di atas...demikian...Tuhan memberkati...GBU
Hal Kerajaan Allah seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. Mat.13:45-46