Ternyata suhu udara dan cuaca di Lagos-Nigeria tidak terlalu berbeda dengan di Indonesia, begitu juga dengan musim, setengah tahun musim kemarau setengah tahun musim penghujan. Kondisi ini sangat membantu pendatang dari Indonesia sepertiku dalam beradaptasi. Dan tidak seperti yang selalu dibayangkan bahwa Afrika itu identik dengan gurun pasir dan kering kerontang, ternyata tidak semua tempat seperti itu, dan kebetulan Nigeria bagian Selatan daerahnya agak hijau.
Kalau untuk santapan perut sudah beberapa restoran dicoba, ternyata selera lidahku tidak terlalu cocok dengan makanan lokal, akhirnya lebih lebih banyak makan menu International seperti fried rice, fried/roasted chicken. Selebihnya masak sendiri di apartemen. Sekarang bagaimana dengan santapan rohani?
Menyusuri jalan-jalan di Lagos mengingatkanku akan kota Manado, dalam hal banyaknya bangunan gereja. Rasanya kemanapun mata memandang disitu pasti ada bangunan gereja. Dari bangunan gereja model R'MASSS (rumah mungil amat sangat sederhana sekali) sampai dengan model bioskop XXI bahkan ada yang seperti Gelora Bung Karno. Tidak sedikit juga bangunan gereja setengah jadi seperti bangunan terbengkalai.
Ada tiga denominasi gereja yang paling paling banyak ditemukan di Lagos yaitu gereja Anglikan, gereja Katolik, dan gereja RCCG (Redeemed Christian Church Of God). Yang membuat penasaran adalah gereja RCCG, karena jaringan gereja ini seperti halnya Alfamart atau Indomart kalau di Jabodetabek, ada dihampir semua pelosok Lagos. Dari hasil googling, ternyata RCCG adalah gereja karismatik, klop deh, karena di Indonesiapun terbiasa beribadah di gereja karismatik, maka diputuskan hari minggu yang akan datang adalah hari ibadah pertamaku di Afrika, di gereja RCCG.
Mengikuti kebiasaan di Indonesia, aku berencana ikut ibadah sore di salah satu gereja RCCG yang terdekat dari apartemen. Karena kebiasaan ibadah sore di Indonesia adalah pukul 5 sore, maka pukul pukul 4 sore aku sudah bersiap-siap. Memakai jaket semi-jas dan dengan penuh keyakinan aku melangkah masuk ke dalam mobil, dan minta sopir untuk mengantarkan ke gereja.
“Sore Master, mau kemana?”
“Tolong antar aku ke gereja?”
“Gereja yang mana?”
“Pokoknya antar ke gereja Redeemed yang terdekatlah, tahu kan gereja Redeemed?!”
Setelah berpikir sebentar, sopir langsung tancap gas menuju gereja RCCG yang terdekat. 10 menit kemudian kami berhenti di depan gereja RCCG, bangunan gereja seperti gudang dengan dinding batako bercat putih, semua pintu dan jendela terbuka, dan tampak berderet kursi-kursi plastik putih berjajar dan sebagian lagi disusun bertumpuk, tetapi tidak ada tanda-tanda akan ada kebaktian. Kehadiranku cukup menarik perhatian beberapa orang yang sedang duduk-duduk di dalam gereja. Setelah mengerti maksud kehadiranku, mereka menjelaskan tidak ada ibadah sore di tempat itu.
“Let’s go Garba (nama sopirku), find another church”
“Ok, sir!
Kira-kira 15 menit kemudian kami berhenti di sebuah pintu gerbang besar plat besi seperti pintu gerbang pabrik. Dari jendela mobil kami bertanya kepada sekuriti, ternyata ini bukan gereja RCCG tapi gereja Apostolik dan menurut sekuriti ibadahnya juga tepuk2 tangan, artinya ini gereja karismatik, ya boleh jugalah kan sama menunya. Tapi sayangnya seperti gereja pertama tadi tidak ada ibadah sore! Ya tidak masalah belum jam 5 sore, masih ada waktu, perburuan dilanjutkan.
Kali ini kami melewati sederet bangunan seperti ruko yang di lantai duanya terdapat tulisan International Church Ministry. Langsung kuperintah sopir untuk menuju gereja tersebut. Lega juga akhirnya menemukan gereja untuk beribadah, tanpa peduli itu gereja karismatik atau bukan, yang penting menemukan tempat beribadah dululah. Tetapi tidak ditemukan tanda-tanda ada aktifitas ibadah ketika memasuki kompleks seperti ruko tersebut. Setelah bertanya pada orang-orang yang nongkrong di sekitar bangunan tersebut, alamak…ternyata juga tidak ada ibadah sore di tempat itu. Masih ada waktu….no problem.
“Garba, find another church again, any church”
“Ok, sir!
Mendekati pukul lima sore, posisi tawar semakin turun, asal ketemu gereja untuk beribadah. Seingatku, masih ada dua gereja lagi yang kami temukan, dan semua sama tidak ada ibadah sore! Lemes deh, sudah berdandan rapi-rapi dan hatipun sudah siap mengalami ibadah pertama di Afrika, tapi tidak jadi.
“Go home, Garba….”
“Ok, sir!
Terus bagaimana akhirnya?
Terus bagaimana akhirnya? Tulisan ini bikin penasaran saja. berarti sampai sekarang belum ke gereja nih?
Tulisan yang bagus. Layak untuk diikuti kelanjutannya.
“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berkomentar kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.”
Wawan
------------
Communicating good news in good ways
@Andy Ryanto
Bung, dari awal anda masuk pasar ini, saya sudah merasa ada yg khusus dari anda. Sepertinya... tulisan andalah yg berikutnya yg saya incar setelah tulisan pak hai hai dan mas Purnomo, semoga tidak mengecewakan. i like it!
Oh iya, sambungannya lanjutin yah bung!
>>>=GOD=LOVE=YOU=>>
If Not Us, Who?
If Not Now, When?
* yuk, jangan asal ngeblog *
____________________________
* yuk, jangan asal comment *
Thank
Terima kasih bang Pur & bung Ken atas supportnya.....sorry baru sekarang reply lagi pusing nih sales kuartal 1 2009 lagi drop.... Lanjutannya nanti saya posting lagi.
kecele
lain kali kalo kecele ... kecangar ... atau, uh, apa sih basa indonesianya ... minta aja warta gerejanya. kalo ga ada, ya tanya aja jadwal kebaktiannya. biar lain kali ga kecele (ih, masih penasaran deh, apa sih basa indonesianya??)
Eha
eha
Sok yakin kali ya...
Iyalah mbak Evy.....namanya baru pertama kali, waktu hunting tersebut saya sempet juga dapat warta gerejanya.
Bahasa Indonesianya "sok tahu" kali ya, kerena kebiasaan di Indo disamakan dengan di tempat baru, padahal lain padang lain belalang walaupun semut dan jagungnya sama..nah lho....apa lagi tuh...
Pembaca Kuciwa
Wuaaah, lagi seru-seru baca, scroll down, tiba-tiba nubruk tembok, ndak ada hepi ending nih :) (wong emang nggak ada)
Sabar...
Sabar mas Rus.... bukan kaga ada happy ending....tapi nanti kepanjangan kan capek bacanya....cooling down dulu...to be continue kok..... Terima kasih untuk perhatiannya.
.........
cari kata TO BE CONTINUE yeee
PENASARAN NICH YEEEE
Karena kita sungguh berharga bagi-Nya dan Dia mengasihi kita.
Pasti...
So pasti...ada continuenya kok....Sesuai saran Hai-Hai dulu, kalau posting blog kira2 seminggu sekali saja. Tks