Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Bagaimana Aku Bisa Mengampuni ?
Aku ingin sembuh ! Aku ingin dipulihkan ! Aku ingin bahagia ! Aku ingin menang atas penderitaanku ! Aku ingin berhasil ! Aku ingin jadi baik ......aku ingin disempurnakan.......aku ingin melayani .............aku ingin ......aku ingin......dan aku ingin.......TAPI AKU TAK DAPAT APA-APA!
Aku sangat kecewa! Hari-hari terjebak dalam rasa sakit, geram, sesak, tanpa harap dan langkah kakiku seperti menyambut kematian. Langitku gelap gulita, bumipun rasanya tak enak lagi kupijak. Tiada teman, tiada kawan. Cahaya yang kurindu terasa semakin pudar. Dan semakin jauh melangkah.......kurasa, aku telah melangkah ke arah yang salah......walau aku merasa tak berbuat salah. Aku tidak mencuri, mulutku tidak berdusta, aku juga tidak membawa tubuhku dalam perzinahan, aku tidak jahat terhadap orang lain.......
Lalu apa yang salah pada diriku.......hingga aku terpuruk, hidupku seperti tidak ada masa depan lagi. Aku kecewa, aku meratapi diriku dan penderitaanku. Hari-hariku bermandikan air mata duka.
Sejak kecil aku teraniaya oleh kedua orang tuaku. Ketika aku menikah, aku berharap hidupku berubah. Aku pikir itulah jembatan menuju masa depan yang gemilang. Tapi sungguh, tidak pernah terbayangkan olehku, suamiku sangat mengecewakan aku. Perlindungan yang kuharapkan, tak pernah kurasakan. Satu persatu anakku lahir hingga yang keempat, bukan oleh karena kasih.......tetapi oleh karena hubungan intim. Sudah 23 tahun berlalu sejak hari pernikahan kami, tetapi tetap saja sikap suamiku tidak berubah. Dilihat secara umum ia memang baik, good looking, sangat lembut dan romantis, tidak merokok, tidak mabuk, tidak main perampuan, mau pergi ke gereja, mau pergi konseling konseling, mau berdoa......semua penghasilannyapun diberikannya kepadaku.
APA YANG SALAH? Kami memang tidak mempersiapkan pernikahan kami dengan bimbingan pranikah. Tapi apalah artinya itu kalau toh pada akhirnya kami sering melakukan konseling dengan hamba-hamba Tuhan. Rasanya, aku sudah kenyang dengan nasehat mereka tentang hidup berumah tangga.
Aku ingin suamiku ada saat aku perlu dia. Ketika anak-anakku sakit, ketika anak-anakku terima raport, mencari sekolah baru, ketika kami butuh biaya tambahan, ketika ada intervensi dari orang lain............tetapi itu tak pernah ada. Bahkan ketika saat itu tiba, ia seperti hilang ditelan bumi. Hp nya tidak aktif, telepon kantorpun jawabannya sangat mengecewakan. Kemana harus kucari dia. Beban yang seharusnya kami tanggung berdua, aku harus hadapi sendirian. Ktika sekiranya masalah sudah lewat, ia mulai mengirim smsnya, biasanya hatiku luluh dan melupakan apa yang telah diperbuatnya tetapi tanpa pengampunan, hanya melupakan.
Profesinya sebagai orang proyek sangat menguntungkan dia, untuk sembunyi dan menghindar dari tanggungjawab yang harus dia berikan kepada keluarga sebagai seorang suami dan ayah. Aku kecewa, terluka dan sakit hati yang amat sangat. Anak-anakkupun demikian.
Rasanya ini tak adil buatku. Aku meratapi diri di hadapan Tuhan dan hari-hariku mengalir keluh kesah, penyesalan dan ketidak berdayaan. Berulangkali, tahun demi tahun, kata-kata "cerai" terlontar dari mulutku dan dia, tetapi kami tak pernah benar-benar melangkah.
Aku ingin bangkit! Dan aku ingin hidup! Aku tidak mau mati sia-sia! Aku ingin hidupku penuh ucapan syukur. Aku ingin dari mulutku mengalir pujian dan bukan keluh kesah. Aku ingin keadaanku berubah baik.........! Aku ingin pulih. Aku mau dibarui.
Firman Tuhan katakan, setiap hari aku harus mengampuni 7 x 70 kali. Dan sebelum berdoa, aku harus mengampuni supaya dosaku pun diampuni. Aku harus bersabar ....aku harus kuat. Tetapi aku tidak sanggup melakukannya............bagiku sikap suamiku seperti pisau tajam yang ditusukkan ke jantungku berkali-kali, ketika tercabut, ia menusukkannya kembali.....kini aku berada diantara hidup dan mati. Tetapi aku ingin bisa mengampuni. Dengan kata-kata, itu mudah, tetapi dengan perbuatan, sungguh itu tak mudah. Aku ingn mengakhiri peperangan di hatiku selama hidupku, melawan perasaanku.
Bagaimanapun aku tak ingin berpaling dari Tuhan Yesus. Dulu aku orang seberang yang sudah dijemput Yesus dengan perahu kasihNya. Aku tak ingin kembali dengan berenang......sendirian karena itu akan membuatku binasa. Tetapi kata-kata manisNya yang sering kudengar, itulah yang menghibur hatiku.
Kiranya ada yang mau berdoa bagiku dan memberikan saran untukku supaya aku tetap bertahan dalam kesesakanku. Tuhan Yesus memberkati.
- sarah's blog
- Login to post comments
- 5261 reads
@sarah: saya telah berdoa untukmu
Tuhan Yesus Kristus, walaupun saya adalah orang yang jahat tetapi saat ini saya mau berdoa untuk sarah. Saya tidak tahu sama ada doa ini Engkau dengar atau tidak. Saya tidak tahu daripada berbilion doa-doa yang diucapkan pada saat ini, doaku yang ini masih mendapat perhatian-Mu atau tidak. Saya tidak tahu saya ada iman atau tiada untuk mendoakan sarah. Tetapi kalau iman itu boleh diminta daripada Mu, maka saat ini saya meminta iman yang sebesar biji sawi supaya saya dapat mendoakan sarah. Tuhan Yesus Kristus dengan iman sebesar biji sawi ini, saya berdoa untuk sarah. Saya berdoa supaya suaminya menjadi suami dan ayah yang sejati. Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus saya berdoa dan mengucap syukur.
Amin.
Damai Sejahtera bagimu dan seisi keluargamu.
sahabat.
"Allah sangat mengasihi orang di dunia ini sehingga Dia memberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada Anak itu tidak binasa tetapi beroleh hidup sejati dan kekal" Yohanes 3:16
"Aku yakin dengan sepenuhnya bahawa Berita Baik itu kuasa Allah yang menyelamatkan semua orang yang percaya kepada Yesus, mula-mula orang Yahudi, dan juga orang bukan Yahudi" - Roma 1: 16
@ sarah
Salam kenal....
Saran saya ada dua...baca terus SS dan kenali bloggernya....
Karena dengan melakukan 2 hal itu, anda akan menemukan jawaban.
GBU
GBU
hy sarah
sebenarnya TUHAN ada dimanapun dan kapanpun kita berada, tetapi kita yang tidak mau melihat TUHAN kita, kita hanya fokus melihat masalah yang menimpa kita, mari lah kita melihat TUHAN yang ada didekat kita maka walaupun sakit dan terasa berat jalan yang harus kita tempuh, kita semakin tahu dan percaya bahwa TUHAN tidak pernah meninggalkan kita dan Dia bekerja untuk mendatangkan kebaikan. roma 8:28
@ Sarah, ada banyak teman
Hai Sarah, salam kenal..
Lihat di sini, ada banyak nasehat dari teman2. Yang bagus, yang konyol, yang serius, yang cengengesan... komplit deh pokoknya..
Jangan menyerah duluan ya..
passion for Christ, compassion for the lost
@sarah: turut bersimpati..
Salam kenal sebelumnya mbak Sarah....
Kalau saran jujur saya tidak tahu mau bilang apa. Saya hanya bisa bilang, saya bersimpati untuk semua duka lara yang mbak rasakan. Namun kalau doa, dengan senang hati saya akan berdoa untuk anda...
Tuhan Yesus memberkati kita semua....
Shalom.....
(...shema'an qoli, adonai...)
(...shema'an qoli, adonai...)
masalahnya apa sih bu sarah?
bu sarah, apa sih masalahnya? suami ibu selingkuh? atau dia malah udah punya istri kedua? terlalu sibuk cari duit? atau.... apa?
Suamiku tak punya sikap tanggungjawab
Tks dennis atensinya, kan dah kutulis, dia tak selingkuh, tidak merokok, tak mabuk, hanya tidak mau tahu ....... tapi aku sgt bersyukur mendapatkan teman-teman baru yang menguatkan aku, hingga aku merasa tidak sendirian...Gbu.
ok deh sarah :-)
hmm... ok deh, selamat menulis2 disini... ntar kita kritik2 abis biar fokusnya bukan lagi ke suami, tapi pindah ke kita :-)
Aku tak merasa sendiri lagi
Terimakasih teman2, sungguh aku tak menyangka ada orang2 diluar sana mau berbagi denganku, aku merasa lebih kuat dengan saran2 kalian semua. Akupun ingin terus berbagi pengalaman rohani dg siapapun dengan menulis.....karena selama ini aku ga tahu bagaimana dan dimana aku bisa menulis....Puji Tuhan aku mendapatkan SS ini. Gbu all.
@sarah : kamu salah FOKUS
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
Terkadang kita lemah
Betul sekali saranmu itu, selama ini aku asyik menikmati rasa sakit yang tak seharusnya kurasakan, Tuhan telah menggantikannya bukan? Tapi itulah manusia ini, kadang lemah......lemah sekali, sampai2 tak ingat bahwa sebenarnya kita lagi digendong Tuhan. Seringkali kita ga sadar, hidup ini untuk apa dan siapa? Apa yang menggerakkan kita, setiap hari tak disadari lagi.
Seperti yang ku bilang, dengan kata-kata nampak mudah. Tetapi dengan perbuatan......untuk memulai begitu .....beraaaaaaaaaaaat banget. Tapi seberat apapun, aku tetap akan memulai dan harus dimulai, karena waktu sangat singkat dan aku tak tahu seberapa singkat. Terimakasih, u sarannya. Gbu.
@sarah
membaca blog anda, kesimpulan saya anda merasa kesepian karena suami tidak ada di tempat ketika anda atau anak-anak sedang membutuhkan.
saya sangat bersimpati, semoga anda & anak-anak selalu dikuatkan, selalu hal yang terbaik yang anda & anak-anak dapatkan.
Profesinya sebagai orang proyek sangat..........
pernah coba untuk ganti profesi yang kira-kira tidak menuntut untuk jauh dari keluarga?
Damai Kristus
Damai Kristus
Kesepian? Iya apa?
Tks ya mario u atensinya, apa iya saya kesepian. Saya ibu rt biasa, tapi dengan kesibukan mengurus 4 anak yang sudah remaja, kayanya ga juga. Saya pelayanan di komwan, ikut kelas sekolah alkitab, banyak pr sendiri dan pr anak2, tapi ini lebih pada realita ketika saya perlu figur suami u berdiri di depan saya, dia ga ada. Kalau u ganti profesi rasanya mustahil, walau saya selalu berharap dia mau, karena dia itu orang tekhnik mesin industri, yang nb kerjaanya pasti sering ke luar kebetulan pula hobinya "keluyuran"/travelling ya udahlah.
Bagaimanapun, saya hrs perbaiki kualitas hubungan kami, hanya kmrn itu tak tahu gimana caranya. Tks, Gbu.
Sarah, Pernahkah Anda ....
Nona, pernahkah terpikir, bahwa bila suami anda bukan suami seperti saat ini, maka banyak PUJIAN dari handai taulan yang tidak akan anda dapatkan?
cobalah membaca tulisan saya ini, mungkin berguna. untuk membacanya, silahkan klik di sini.
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak