Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Are you Ok?
Are you Ok?
Why can't I see that smile on your face?
When the earth is covered with flowers and laces,
Why do you frown at anything I make?
Are you all right?
Cause there's nothing before you seems right
as you scold at every step I take,
and believe that my sincierity is just a fake.
Are you hurt?
As your every single word
is just another prejudice or curse
reflecting the pain you hide inside
So, would you tell me where it hurts?
Maybe I won't be able to understand
nor will I be able to heal the wound
but at least I can listen
silently
accompanying you through the pain
So, honey, please tell me where it hurts!
sala3
jan 08
Note:
Terkadang kita terlalu sering menilai orang lain, baik ataupun buruk.
Terkadang kita lupa, kita tak bisa sepenuhnya melihat hati.
Bila kita insyafi bahwa setiap caci dan maki yang keluar dari mulut kita mungkin adalah refleksi kegetiran dan luka yang terlalu cermat kita sembunyikan, akankah kita tetap mencerca dan memaki?
Bila kita sadari bahwa bila kita dicerca dan dihujam, dan seujung kukupun kata-kata itu membuat kita berdarah (secara fisik) kecuali bila kita mengijinkan kata-kata itu melukai kita, akankah kita tetap terpuruk di hadapan caci dan maki itu?
Manusia melihat rupa, tapi Tuhan melihathati.....
- clara_anita's blog
- 3672 reads
I'll be all right
Lord, when I have a hammer like YOU, every problem becomes a nail. =)
We'll be just fine...
Yup... namanya juga manusia
fero, sayangnya banyan yang nggak sadar...
Sayangnya banyak yang nggak nyadar kalau ada balok di matanya.
Pernah aku melihat ada orang yang berusaha memperbaiki orang lain yang dia anggap bermasalah, padahal ia tak tahu masalah yang sebenarnya.
Alih-alih, bukannya "menyembuhkan" perilaku yang dianggap buruk, sakit hatilah yang dialami seumur hidup. . .
Sayang ....
GBU
nice
Yazz : Why can't we . . .
Kenapa nggak bisa?
Kalau TUHAN saja mau turun ke bumi, untuk mencintai kita tanpa syarat,
kenapa kita nggak bisa mencintai sesama kita tanpa syarat?
Cinta yang dewasa itu ketika kita berani bilang aku cinta kamu walau kamu nyebelin dan sebagainya; bukan sekedar aku cinta kamu kalau kamu begini atau begitu. . .
I love you
GBU