Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
aku seperti biji besi terhadap magnet
Desember dua tahu lalu, aku sedang sendirian, berpikir-pikir tentang perjalanan hidup aku, dia juga ada di dalamnya.
Aku mencintai dia, keluhku berulang kali, mengapa aku harus jatuh cinta sama dia, sebenarnya aku tidak ingin jatuh cinta sama dia, itu sungguh berat untuk dijalanin, dipikirkan saja sungguh berat, tapi begitu saja aku menyayanginya, begitu saja namanya, wajahnya, suaranya mengambil tempat di ruang-ruang hatiku, sampai kadang-kadang aku merasa sesak, bertahun-tahun
Ah, coba kamu tanya hatimu yang terdalam kata pikiranku.
Kamu MENCINTAI dia atau hanya MERASA MENCINTAI dia?
emang ada bedanya?
Aku menghapus airmataku dan ingus yang ikutan menyesakkan saluran pernafasanku, emang ada bedanya merasa mencintai dan mencintai?
Merasa mencintai...
Mencintai..
Aku terdiam cukup lama memikirkan jenis perasaanku padanya, iya jangan-jangan aku hanya merasa mencintai saja, bukan benar-benar mencintai dia, bukankah aku sudah memboroskan begitu banyak hidupku untuk merasa mencintai? Kalo aku mencintai dia apa yang sudah kulakukan untuknya?
Aku menangis sejadi-jadinya, rasa-rasanya perasaanku sama dia seperti perasaanku pada ortuku, sodara-sodaraku, kasih sayang yang tidak bisa hilang dan terbantahkan, seperti cinta kepada Tuhan, tidak bisa aku melarikan diri.
Aku ingin memilih dia untuk dicintai...
bahkan aku memaksa,
"Jangan mencintai manusia lebih dari Tuhan." hati kecilku berbisik
Maafkan aku, teriakku sedih, bukan maksudku mengabaikanMU tapi tolong jangan marah kalo aku mencintai dia, bukan hanya merasa, tapi aku sungguh-sungguh, mungkin melebihi cintaku padaMU, tolong jangan menghukum atau mengutuk aku, aku tidak sanggup menghadapi kemarahanMU, aku bilang seperti biji besi terhadap magnet, aku tidak bisa melepaskan diri dariMu, aku tidak bisa melarikan diri dari jangkauanMU, tapi seperti aku tidak bisa lari dari cintaku terhadap keluargaku, aku juga tidak bisa melarikan diri dari perasaanku terhadapnya.
Aku memaksa lagi...
lagi dan lagi di dalam doa dan doa...
Sekarang Desember baru saja berlalu
Apakah waktu punya gorong2 untuk membawa hilang semua keinginan itu?
Yang tertinggal hanya kenangan
Melepaskan semuanya dan tidak ada sisa luka, bagaimana bisa?
Tuhan juga tampaknya masih berdiam
Masih tegar dengan mauNYA
Namun masih seperti hari2 lalu, seperti biji besi terhadap magnet, aku tidak sanggup melepaskan diri dariNYA
dan Dia tidak memerlukan pilihanku
- Benia Herawati's blog
- Login to post comments
- 4124 reads
Kesadaran Benia.
Di dalam kerja sastra sering terjadi pengulangan pandangan filsafat baik yang menceritakan tentang absurditas yang romantis maupun yang berisi bayangan cita-cita dan sikap hidup anak puber.
Walau ada juga yang tidak terpaku dengan filsafat dan dogma agama, namun pengalaman dan studi yang mengisi dan membentuk kesadaran yang tinggi tentang hidup ini, tentang manusia, tentang kebenaran dalam terang bumi, penggalian lebih dalam ke bawahsadar bisa memunculkan kebenaran yang berintikan penyadaran sendiri.
Namun masih seperti hari-hari lalu, seperti biji besi terhadap magnet, aku tidak sanggup melepaskan diri dariNYA.
Kenyataan telah mendesakkan pada suatu kesadaran. Bahwa hidup adalah entitas-entitas yang keramat, yang mengandung hubungan hakikat yang lebih besar, yang pada akhirnya harus berserah kepada keberanian kepercayaan, kepada keputusan memilih dengan seluruh eksistensi kita.
Dan pilihan itu pada keyakinan ketika kesadaran yang cerah terbayang pada diri kita. TUHAN sendiri adalah KESADARAN.
Sekedar memberi semangat pada Benia. Teruslah berkarya.
Semoga Bermanfaat Walau Tidak Sependapat
benia suka tulisan terakhir...
Kenyataan telah mendesakkan pada suatu kesadaran. Bahwa hidup adalah entitas-entitas yang keramat, yang mengandung hubungan hakikat yang lebih besar, yang pada akhirnya harus berserah kepada keberanian kepercayaan, kepada keputusan memilih dengan seluruh eksistensi kita.
Benia suka dan setuju banget dengan kata2 ini Tante..:) walopun terkesan jadi terasa lebih berat dan lebih serius, emang bener adanya.
Makasih banyak supportnya Tante, aku juga slalu baca tulisan2nya, ingin bisa sebaik itu, mudah2an diijinkan ikut2 or ngebuntutin...:D
salam, benia
Biji Besi sama Magnet
... itu ndak nempel mbak Benia. Mungkin maksudnya biji besi yang udah diproses kali yak?
Komentar satu lagi dari si rusdi yang nggak nyambung sama artikelnya
Iya kali...:)
bukan mentahnya hehe...