Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Aku merindukan masa itu
Ya Tuhan, aku merindukan masa-masa itu, ketika aku masih kuliah dulu.
Masa ketika aku baru saja mempercayai-Mu sebagai Tuhan dan Juruselamatku, setelah pergumulan panjang dengan membaca berbagai macam Kitab Suci.
Masa ketika aku menggebu-gebu bersaksi mengenai Kristus Juruselamatku. Masa ketika setiap hari berdebat dengan Ayahku yang tidak percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah. Masa ketika akhirnya Ayahku percaya dan dibaptiskan. Masa ketika aku dan Ayahku bersaksi tentang Kristus kepada Mbah Kakung dan Mbah Putri di kampung Kratonan, dan akhirnya mereka percaya dan menerima-Mu.
Masa ketika setiap Sabtu sore aku naik sepeda onthel pinjaman, pergi ke desa Gathak untuk mengajar anak-anak dan remaja Sekolah Minggu di Pos PI. Betapa paparan sinar matahari siang menjelang sore sangat menyengat di wajah dan lenganku. Betapa sukacitanya aku ketika anak-anak desa yang berkumpul itu makin bertambah banyak sampai 70 orang. Betapa agak gemetar aku saat didatangi orang-orang pesantren dan diancam. Betapa aku sedih ketika anak-anak Sekolah Minggu makin merosot sampai tinggal 25 orang, karena orang-orang pesantren itu mengancam orang tua mereka.
Oh Tuhan, mengapa sekarang yang ada dalam pikiranku cuma bagaimana dapur di rumah tetap ngebul dan anak-anakku bisa sekolah?
Apakah aku sudah kehilangan "kasih mula-mula" itu?
Oh Tuhan, betapa aku merindukan masa-masa itu.
- widdiy's blog
- Login to post comments
- 3255 reads
grow up
lo tumbuh, berkembang, menjadi (lebih) tua... itulah yang terjadi ;)