Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
AKU INGIN KAYA....AKU SALAH....
Pernah miskin waktu kanak-kanak....
Aku ingat betul, bagaimana kami sekeluarga pindah ke Desa Mudal di Klaten...karena Ayahku yang cuma tukang kemasan harus ikut juragannya buka usaha di Klaten. Kami miskin....rumah ngontrak. Selama 3 tahun kami pindah-pindah kontrakan di satu Desa itu. Rumah pertama kali ngontrak, sangat murah.....kata Ayahku waktu itu karena gak ada yang berani nempati rumah itu....kata orang angker. Dan rumah itu memang benar-benar angker...karena waktu baru bulan-bulan pertama di rumah itu, aku sering melihat hal-hal aneh dan makhluk2 aneh yang orang lain gak bisa lihat. Setelah 6 bulan kami tempati, rumah itu jadi aman. Makhluk2 aneh itu gak ada lagi....setelah 1 tahun, harga kontrakannya dinaikkan sama yang punya rumah...kami pindah ke rumah lain...sampai 3 kali dengan kondisi yang sama....rumah angker...setelah kami tempati rumah jadi aman....harga kontrakan dinaikkan.
Kami benar-benar miskin saat itu...aku ingat, waktu itu aku masih TK nol kecil. Aku minta jajan gulali yang bunyi kalau ditiup itu saja susahnya minta ampun....dan sering aku nangis karena gak diturutin minta gulali itu. Menu sarapan tiap pagi adalah gemblong...singkong rebus yang ditumbuk seperti gethuk tapi tanpa rasa. Itupun harus beli ke tempat mbah Potro...dan aku paling malas kalau disuruh Ibu beli gemblong ke tempat itu karena harus lewat depan kuburan, karena bau kemenyan tiap hari. Menu makan siang, yang hampir tiap hari pula adalah nasi dengan oseng-oseng pepaya muda plus karag (krupuk beras). Menu makan sore, gemblong lagi tapi digoreng.... Aku ingat...adikku yang baru umur 1,5 tahun pun jarang dikasih susu....seringnya air tajin plus gula dan garam.
Tahun ke 3 kami pindah ke Solo lagi, Ayahku ingin buka usaha sendiri. Singkat cerita setelah beberapa tahun, usaha Ayahku berhasil. Dengan usaha perhiasan peraknya, Ayahku bisa memberi kami kehidupan yang enak....kami jadi salah satu orang kaya di kampung Potrojayan itu. Kami bisa bangun rumah tempat tinggal sendiri, dan ngontrak 1 rumah lagi untuk workshop. Sering ada orang bule datang ke workshop itu, belanja perhiasan perak. Aku ingat, waktu itu di satu RW baru kami yang punya pesawat TV (hitam putih) dan masih pake aki karena belum ada jaringan listrik. Tiap malam rumah kami ramai dengan tetangga yang nonton TV. Wah....ternyata jadi orang kaya itu enak. Makan enak tiap hari. Tiap malam minggu jalan-jalan sekeluarga....kalau gak nonton bioskop ya makan bakso notosuman. Tiap naik kelas ganti sepeda baru.....enak tenan dadi wong sugih....pikirku waktu itu.
Lalu waktu aku masuk SMA, semuanya berbalik lagi. Usaha Ayahku bangkrut, pertama karena ditipu orang, kedua karena makin banyak saingan usaha perhiasan perak yang di Kotagede Yogya. Turis-turis lebih banyak ke Kotagede. Rumah sampai terjual untuk nutup utang di bank, ngontrak rumah lagi. Ibuku sampai harus kerja jadi tukang pola di Batik Danarhadi dan terima jahitan di rumah. Ayahku masih setia dengan profesinya menerima pesanan perhiasan-perhiasan emas dan perak, yang makin lama makin sedikit. Sampai waktu aku kuliah, untuk beli buku-buku dan uang saku, aku cari uang sendiri dengan bikin les privat bahasa inggris ke anak-anak SMP.
Dengan pengalaman miskin, kaya, lalu jadi miskin lagi....wajar dong kalau aku pengen kaya...supaya hidup anak-anakku enak....
Tapi ternyata keinginanku itu salah, 1Tim 6:9 berkata: Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Benar kata Alkitab, keinginan untuk kaya mendatangkan pencobaan, jerat dan nafsu hampa. Aku mengalami dan merasakannya.....segala upaya aku lakukan untuk memperoleh kekayaan, termasuk yang menyerempet-nyerempet dosa...upaya-upaya yang masuk "grey area". Waktu aku kerja di suatu BUMN, aku sering ngasih info ke kontraktor-kontraktor mengenai tender yang akan diadakan, walaupun belum diumumkan secara resmi. Karena tender-tender untuk proyek-proyek yang menyangkut penanganan masalah lingkungan hidup, aku yang membuat RAB-nya. Dan tentu saja ada imbalan yang cukup besar dari kontraktor-kontraktor yang akhirnya menang tender. Itu semua aku lakukan dengan teramat rapi, hingga tak ada orang lain yang tahu, kecuali kontraktor yang menang tender itu tentunya.
Pernah juga ada proyek penghijauan. Kontraktor yang menang cuma mau keuntungannya saja 10 persen, tapi gak sanggup mengerjakannya. Proyek itu diserahkan ke aku. Aku kerjakan bersama 11 orang anak buahku di waktu liburan Sabtu -Minggu, dalam waktu 3 bulan proyek selesai dan aku dapat keuntungan yang lumayan banyak, setelah dibagi-bagi dengan 11 orang teman masih terbeli satu sepeda motor dan mesin cuci. Sampai di tahun 2008 aku memutuskan berhenti dari tempat itu, karena aku merasa tidak sreg.
Aku menyesalinya, karena seberapa banyak pun yang aku peroleh, tidak mendatangkan sejahtera.... Seperti usaha menjaring angin....yang kukira sudah aku dapat, ternyata cepat sekali lenyap.11 tahun aku bekerja di tempat itu, kalau dihitung sudah ratusan juta yang aku peroleh, tetapi gak ada bekasnya sama sekali.
Sekarang aku hanya berupaya untuk selalu bersyukur dengan yang aku peroleh di jalan yang benar. Walaupun tiap pertengahan bulan bertambah tingkat kepeninganku....
- widdiy's blog
- Login to post comments
- 4886 reads
good job !!!
blog yang menyegarkan di tengah maraknya blog2 sampah di SS ini... good job !!!
Thanks nisa...
Thanks atas jempolnya nisa...
widdiy : menajdi kaya tidak salah
dear widdiy,
menjadi kaya tidak salah,
yang salah adalah setelah kaya, LUPA memiskinkan diri.
Jesus Freaks,
"Live X4J, Die As A Martyr"
-SEMBAHLAH BAPA DALAM ROH KUDUS & DALAM YESUS KRISTUS-
@jf : aku dah gak pengen kaya...
Sekarang aku sudah gak ingin kaya lagi....sudah kapok. Saya sekarang ingin serba kecukupan saja....hehehe....
@Widdiy
Salam Widdiy,
Betul sekali, kalo sekarang kamu ingin serba berkecukupan saja.
Mau punya rumah dicukupkan
Mau punya mobil dicukupkan juga
Mau jalan jalan ke luar negri, eh dicukupkan juga
Kalo gue sih masih pingin kaya
Kalo kaya nggak pusing sama masalah kontrakan
Kalo kaya nggak pusing sama masalah uang sekolah anak anak gue
Kalo kaya nggak pusing kalo pergi jalan jalan ato kondangan sama anak anak dan bini (kan nggak mungkin naik motor berempat)
So kalo kita kerja keras dan Tuhan memberkati
Kenapa nggak mau Kaya?
Dengan Kekayaan itu kita bisa menolong dan membantu orang orang yang berkekurangan.
peace
@kairos
Betul...hehehe...
Sekarang saya kerja keras dengan cara yang benar....dan kalau Tuhan mau menjadikan saya kaya....ya pasti mau dong..... tapi yang saya maksudkan adalah "KEINGINAN" spt yg tertulis dalam 1Tim. 6:9 itu...saya kapok.... hehehe...
@Widdiy
Ooo, kirain sudah nggak pingin kaya lagi.
Siplah, mari kita berusaha menjadi kaya dengan cara yang benar.
Semoga kita dijauhkan dari Keinginan Kaya bila hanya untuk memuaskan
hawa nafsu kita.
peace