Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Yakinkah Kamu Pada Dirimu?
Max Lucado berkata,”kau bukan sebuah kebetulan. Kau tidak diproduksi secara missal.Kau bukan produk jalur rakitan. Kau sengaja dirancang khusus, dikaruniai talenta, dan dengan penuh kasih ditempatkan di Bumi oleh sang Maha Guru.” Pernyataan ini mengandung pengertian bahwa ketika kita hidup di dunia ini sudah
ada “Master Plan”. Hidup kita sudah
dirancang untuk sesuatu yang berguna bagi banyak orang dan untuk mempermuliakan
Tuhan.
Namun pada kenyataannya seringkali kita tidak yakin akan keberadaan diri kita. Kita hanya bisa bermimpi tetapi tidak memiliki keyakinan diri. Lalu bagaimana caranya agar kita dapat yakin dengan diri kita ?
Pertama, ubahlah sikap kita tentang keberadaan diri
kita. Keyakinan diri bukanlah sesuatu yang sudah ada sejak kita lahir. Terbukti banyak orang yang tidak yakin akan dirinya meskipun dia dilahirkan dengan orang tua yang memiliki keyakinan diri yang luar biasa. Keyakinan diri adalah suatu keputusan. Artinya kita harus mengambil suatu keputusan. Keputusan untuk yakin akan keberadaan diri kita atau membiarkan diri ini terpuruk dengan keadaan dan akhirnya tak mampu melakukan apapun. Detik ini yakinkan dirimu dan ambil keputusan bahwa kamu adalah orang yang berguna dan dilahirkan dengan maksud yang baik dan mulia.
Kedua, Buang jauh kalimat “Aku Tidak Bisa”. Kalimat ini seringkali menghantui mereka yang tidak yakin akan dirinya. Mengapa orang sering menggunakan kalimat ini? Karena yang menjadi fokus adalah keberadaan diri dan mulai membandingkan dengan orang lain. Tolok ukur keberadaan diri kita
adalah orang lain. Sang pencipta sudah menciptakan kita dengan kekuatan dan kelemahan. Cobalah lihat kekuatanmu, belajarlah dan tekunlah untuk membuat kekuatan itu menjadi lebih baik. Hasilkan sesuatu yang berguna yang mungkin
tidak dihasilkan oleh orang lain.
Ketiga, berhentilah mencemaskan pendapat orang lain tentang diri anda. Kita harus mengambil suatu keputusan. Siapa diri kita? Bagaimana keadaannya? Kita lah yang tahu itu. Perasaan, pikiran dan tingkah laku kita, hanya diri kita sendiri yang mengenal dengan betul. Jika pendapat itu membangun maka
itu menjadi acuan untuk tetap melangkah. Namun jika melemahkan acuhkan saja. Karena diri kita tidak ditentukan dengan penilaian orang dan apa kata orang. Jangan habiskan waktu kita hanya memikirkan pendapat orang lain tentang kita.
- Pestaria Happy's blog
- 4837 reads