Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Strategi Memburu Pekerjaan
Dalam keseharian, kita melihat ada orang yang sekian lama telah menganggur. Meski sudah berbulan-bulan mencari pekerjaan, tapi dia belum mendapat pekerjaan juga. Sementara di sisi lain, kita melihat ada orang yang mudah sekali berpindah-pindah pekerjaan. Itu artinya bahwa sebenarnya lowongan pekerjaan itu masih tersedia. Orang yang masih menganggur itu perlu mengubah strategi dalam mencari lowongan pekerjaan.
Pada dasarnya ada dua jenis lowongan pekerjaan. Pertama, lowongan yang diiklankan secara terbuka. Kedua, lowongan yang tidak diumumumkan secara terbuka, tetapi posisi itu ada. Lowongan yang diumumkan ini mudah kita temui pada iklan baris, pengumuman tempel di agen pengerah tenaga kerja, dan internet. Dalam proses rekrutmen formal ini, faktor yang sangat penting adalah Surat Lamaran.
Metode ini paling populer karena sangat mudah. Sebanyak 95 persen pemburu pekerjaan mengandalkan iklan lowongan untuk mencari pekerjaan. Tapi sayangnya, lowongan yang diiklankan ini hanya 15-20 persen dari total lowongan pekerjaan yang ada. Akibatnya terjadi persaingan sengit dalam berebut posisi pekerjaan yang diiklankan ini.
Kelemahan metode ini adalah sang pencari pekerjaan kadang tidak menemukan jenis lowongan pekerjaan yang sesuai dengan dirinya. Hal itu terjadi karena dia memiliki keahlian khusus, sementara kebanyakan iklan lowongan pekerjaan menyediakan jenis pekerjaan yang bersifat umum.
Cara kedua adalah mencari lowongan yang tidak diiklankan. Banyak pengangguran tidak mengetahui bahwa peluang terbesar mendapatkan kerja justru terdapat pada lowongan pekerjaan jenis ini. Pihak perusahaan jarang mengiklankan lowongan jenis ini karena biasanya cepat terisi tanpa perlu memasang iklan.
Proses rekrutmen informal ini membutuhkan pendekatan yang stategis. Pencari kerja harus rajin menghubungi pihak perusahaan (meskipun tidak membuka lowongan). Dalam hal ini, kuncinya adalah relasi dengan orang dalam, pembicaraan telepon dan wawancara. Memang cara ini lebih sulit, tetapi peluang untuk diterima sangat besar.
Selain itu, orang tersebut perlu ikut dalam berbagai milis diskusi dan situs jaringan sosial semacam Friendster dan Facebook. Dalam media ini, biasanya ada anggota yang memberikan informasi tentang lowongan pekerjaan yang ada di tempat kerjanya.
Mengapa ada lowongan pekerjaan yang tidak diiklankan? Untuk menjelaskannya, berikut ini ilustrasi rekrutmen yang dilakukan perusahaan "XYZ". Perusahaan itu membutuhkan tenaga artistik tambahan. Manajer departemen artistik memutuskan menerima satu karyawan lagi. Apakah dia akan langsung memasang iklan lowongan? Belum tentu. Mengapa? Karena selain harus membayar mahal, pengiklanan lowongan juga bisa mengundang ratusan pelamar yang tidak memenuhi kualifikasi. Akibatnya dibutuhkan banyak waktu untuk menyeleksi lamaran itu hingga didapat sedikit pelamar yang layak diwawancarai.
Para manajer lebih senang menerima orang yang sudah dia kenal, atau orang yang mengetahui lowongan itu melalui informasi dari mulut ke mulut, atau orang yang kebetulan menghubungi mereka lewat telepon, surat atau secara langsung. Jika strategi ini tidak berhasil, barulah mereka memasang iklan. Karena itu, jika Anda menghubungi perusahaan yang kebetulan butuh karyawan baru tapi mereka tidak memasang iklan lowongan, kemungkinan Anda menjadi satu-satunya kandidat yang ada!
Apakah ini berarti bahwa Anda tidak perlu melihat iklan lowongan kerja? Tentu saja tidak. Walaupun hanya 15-20 persen dari lowongan yang ada, namun iklan lowongan sudah disusun berdasarkan kualifikasi tertentu. Dengan demikian Anda lebih mudah mencari posisi yang sesuai dengan minat, keterampilan dan pengalaman Anda. Yang perlu diubah adalah strategi Anda dalam membagi waktu untuk mencari pekerjaan. Sisihkan 25-30 persen dari waktu Anda untuk mencari lowongan pekerjaan dari iklan, dan sisanya (70-75 persen) adalah waktu untuk mencari lowongan kerja yang "tersembunyi". Dengan pembagian waktu ini, Anda bisa meningkatkan peluang mendapatkan kerja dengan cepat. Selamat berburu pekerjaan!
(Dikembangkan dari www.crosswalk.com)
__________________
------------
Communicating good news in good ways
Belum ada user yang menyukai
- Purnawan Kristanto's blog
- Login to post comments
- 4634 reads