Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Short Cut
Ada kecenderungan yang mengerikan yang merambah hidup hampir seluruh umat manusia. Seiring berkembangnya zaman, semakin majunya teknologi, semakin kemudahan dicari oleh begitu banyak orang. Kita memang patut bersyukur kalau Tuhan sudah menggerakkan begitu banyak orang, sejak abad-abad lampau, untuk melakukan berbagai inovasi. Kita harus bersyukur untuk orang-orang seperti Isaac Newton, atau Benjamin Franklin, atau, Alexander Graham Bell, dan sejumlah ilmuwan lainnya yang mewarnai dunia ini. Mereka telah meletakkan fondasi yang kokoh bagi dunia ilmu pengetahuan hingga mencapai kemajuan yang luar biasa di abad ke-21 ini.
Lalu, apakah kecenderungan yang dikhawatirkan itu?
Berbagai kemudahan yang diperoleh melalui teknologi canggih ternyata telah membuat begitu banyak orang lebih mengandalkan teknologi. Kemudahan-kemudahan itu semakin membuat banyak orang bergantung pada teknologi. Dan ini mengakibatkan banyak orang benar-benar mencari kemudahan dari teknologi.
Hal ini memang tidak sepenuhnya salah. Teknologi memang ada untuk melayani kebutuhan manusia. Teknologi memang ada untuk membantu manusia dalam menjalankan kehidupannya. Namun, terlalu mengandalkan teknologi untuk melakukan banyak hal dalam kehidupan sehingga menimbulkan ketergantungan adalah kekeliruan. Akhirnya banyak orang mencari jalan pintas dan menganggap segala sesuatu dapat diperoleh dengan cara mudah.
Efek mengerikan dari semua ini sungguh banyak. Salah satunya dalam pendidikan. Kecenderungan orang untuk berjuang keras mempelajari sesuatu semakin berkurang. Sebagai contoh, kita menjadi terbiasa mengandalkan orang lain yang memiliki kemampuan tertentu daripada mencari tahu sendiri. Setiap kita pasti dapat mengingat contoh paling dekat saat kita kuliah. Betapa banyaknya mahasiswa/i yang memilih jalan pintas untuk mendapatkan nilai bagus dengan mencontek atau menyuap dosennya. Mungkin kita salah satunya.
Tidak ada jalan pintas untuk menempuh dan memperoleh sesuatu. Ini prinsip hidup yang harusnya terus dipegang teguh oleh manusia di segala zaman. Sungguh mengherankan bila ada orang yang masih menikmati hasil tanpa perjuangan. Sungguh mengherankan kalau ada orang yang masih bisa berbangga diri karena mendapatkan nilai terbaik yang sesungguhnya bukan berasal dari kemampuannya sendiri.
Cobalah kita pikirkan baik-baik. Bagaimana jadinya hidup orang Kristen yang hanya menginginkan jalan pintas? Bagaimana jadinya bila orang Kristen akhirnya memandang bahwa hanya dengan menerima Yesus ia akan beroleh kekekalan sehingga tidak perlu belajar mengenal Kristus lagi?
_____________________________________________________________
Peduli masalah bahasa? Silakan bertandang ke Corat-Coret Bahasa saya.
- Indonesia-saram's blog
- 5885 reads