Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Sarah 5012 11
Sarah 5012 11
Sarah bercerita pertemuan pertamanya dengan Thomas Babel kepada Theofilus.
Aku bertemu dengan Thomas Babel pada umur 18 tahun. Saat itu ibuku sudah meninggal dan aku tinggal bersama dengan ayahku. Aku bertemu dengan Thomas di sebuah jalanan sunyi. Empat pemuda brandal berotot kekar sedang mengeroyok seorang pemuda kurus. Pemuda kurus itu jelas kalah apalagi dia tidak memiliki ilmu bela diri. Walaupun terjatuh berulang-ulang dan babak belur pemuda itu tidak mau menyerah.
Karena tidak tega aku akhirnya bertindak. Aku membentak mereka, "Hentikan. Apa kalian tidak tahu malu." Tentu saja mereka tidak terima. "Kau cewek galak jangan ikut campur urusan. Nanti kau kami perkosa baru kau tahu rasa."
Mendengar gertak mereka aku naik pitam. Segera ku labrak mereka. Saat itu aku sudah menguasai seluruh ilmu dalam ibuku dan sepertiga ilmu bela diri ayahku. Mereka ternyata sudah biasa mengeroyok orang dan mengepungku dari empat arah.
Pemuda di depanku meninjuku di saat yang bersamaan pemuda di belakangku meringkus kedua tanganku. Aku membungkuk dan membanting ke depan pemuda di belakangku. Sesudah itu aku menyikut ulu hati pemuda di kananku. Aku berikan tendangan ke selangkangan pemuda di kiri ku. Sesudah mereka terjatuh aku segera menendang persendian kaki atau tangan mereka. Empat pemuda itu terkapar tak berdaya.
Aku membantu pemuda kurus itu berdiri. Sungguh tak ku duga kalimat pertama yang keluar dari mulutnya. "Aku tidak butuh pertolonganmu." Mendengar kalimat itu aku ingin menghajar dia. Tapi aku menghargai kejujuran dan keberaniannya. Akhirnya aku berkata, "Aku bukan menolongmu. Aku hanya ingin menghajar gerombolan tak tahu malu ini."
Sungguh tak ku duga apa yang dilakukan si kurus itu. Dia tertawa lalu mengulurkan tangannya, "Aku senang jika bisa menjadi sahabatmu. Perkenalkan namaku Thomas Babel".Aku menjabat tangannya sambil berkata, "Aku Sarah Cain".
Sarah: Kenapa empat pemuda itu mengeroyok mu?
Thomas: Mereka kalah judi denganku lalu tahu aku mengerjai mereka. Mereka ingin uang nya kembali.
Sarah: Jadi engkau penjudi curang. Mungkin aku berbuat kesalahan dengan menolongmu.
Thomas: Kalau kau tidak curang maka berjudi hanya akan membuatmu miskin. Aku ingin kaya Sarah. Pengalaman hari ini membuatku menyadari sesuatu.
Sarah: Untuk tidak main curang?
Thomas: Bukan. Aku butuh pengawal pribadi yang tangguh. Sarah kau mau jadi pengawal ku?
Sarah: Apa kau sanggup membayar?
Thomas: Tentu.
Sarah: Ada kemungkinan kau curang dan tidak membayar upahku.
Thomas: Dalam hal upah aku tidak pernah curang Sarah. Lagipula kau bisa menggebuki aku kalau aku curang.
Sarah: Menggebuki mu tidak menghasilkan uang. Kalau kau tidak bayar upahku aku akan jual satu ginjalmu. Nah kau masih berani meminta aku jadi pengawalmu?
Thomas: Tentu.
Sarah mengakhiri ceritanya.
Theofilus: Menarik sekali.
Sarah: Aku akan lanjutkan ceritaku di lain kesempatan.
Theofilus: Terimakasih Sarah. Kalau begitu aku pamit dulu.
Bersambung ...
- Samuel Franklyn's blog
- Login to post comments
- 4530 reads