Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Rumah
Rumah
Rumah sebagai tempat tinggal adalah kebutuhan dasar manusia selain sandang dan pangan.
Rumah yang kokoh kuat mempunyai dasar/fondasi dari batu kali, bahkan bila membangun gedung tingkat/apartemen yang mewah perlu besi beton yang dipancang sampai kedalaman belasan meter di bawah tanah,sehingga kuat menghadapi hujan, banjir dan gempa sekalipun.
Tuhan Yesus dalam Lukas 6 : 47-49 memberikan ulasan/ilustrasi tentang membangun rumah .
Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya--Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan--,ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan:
-
Datang meresponi panggilan Tuhan, karena Dia yang mencari kita (Tuhan Yesus datang untuk orang yang sakit, seperti saya dan anda)
-
Dengar-dengaran, mempunyai hati yang lembut, mau menerima firman/perkataan Tuhan
-
Melakukan firman Tuhan,mengaplikasikan dalam hidup sehari-hari berupa tindakan yang nyata
Bila ketiga hal diatas sudah dilakukan maka akan siap menghadapi tantangan, pencobaan dan menang terhadap pencobaan itu, imannya tetap kokoh, bertumbuh dan berakar.
Sedangkan orang yang tidak melakukan firman (point 3), ia tidak akan sanggup menerima tantangan pencobaan, imannya goyah bahkan jauh/lari dari Tuhan.
Contoh kehidupan Saul, pada waktu dia tidak melakukan point 3., dia tidak taat , dia tidak mengikuti perintah Tuhan, l, (I Samuel 15:11), maka Roh Allah meninggalkannya diganti oleh roh jahat.
"Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman.
Saul tidak membangun rumah diatas dasar batu, ingat bahwa tubuh kita adalah rumah Allah, tempat Roh Kudus tinggal, jadi kita harus beriman diatas batu karang Yesus,sehingga pada waktu pencobaan datang, kita tidak akan goyah karena Tuhan Yesus selalu menyertai dan menopang kita.
Contoh lain: Ananias adalah rasul Tuhan yang membangun rumah diatas dasar batu, dia melaksanakan perintah Tuhan untuk mendoakan Saulus (yang mencari dan membunuh orang Kristen termasuk Ananias, sebelum dia bertobat), yang tadinya dia menolak tapi dengan kasih Tuhan akhirnya Ananias mau mendoakan dan menang dalam menghadapi tantangan itu.Itu semua karena kasih karunia Allah semata, sehingga misi dan visi Allah bagi Saulus terlaksana.
Biarlah Tuhan Yesus memberikan kekuatan bagi kita semua untuk menjadi pelaku-pelaku firman,-seperti membangun rumah diatas batu- dengan segenap hati, pikiran dan jiwa mengasihi Dia yang sudah terlebih dahulu mengasihi kita dengan pengorbananNya diatas kayu salib untuk tebus dosa kita -, sehingga setiap pencobaan yang datang kita akan tetap kuat karena Tuhan Yesus senantiasa menyertai dan menopang. Imanuel.
- kardi's blog
- Login to post comments
- 4495 reads