Bersekolah di sekolah SMA favorit di Bogor, memberi kesempatan untuk bertemu dengan banyak teman yang berbagai latar belakang keyakinan. Pada masa-masa demikian, gadis perenung yang pandai bermain piano ini, menanyakan banyak hal penting dari imannya. Mengapa ada Tuhan Tiga Persona, mengapa ada nabi dan agama. Yang menjadi perenungan besarku adalah, ketika jawaban tidak didapatinya di keluarga, di Gereja dan Pendeta, dia menemukan jawaban dari keluarga temannya.
Mungkin ada juga cerita ketidak-cocokan ibu dan anak, atau sang ayah yang selalu bepergian, sehingga dia malah mendengarkan ibu dari sobat karibnya. Mungkin juga penjelasan iman ibu sobat-karib tadi lebih menjawab apa yang dia cari. Terus terang bagian ini yang tidak dapat mudah aku terima.. Apa yang kurang dari keluarga ini, sehingga kekosongan ini harus didapatkan dari orang lain, dan gadis pianis yang sering menjadi pengiring kebaktian, memilih pergi ke Masjid Sunda Kelapa.
[My first books will be dedicated to you, dear R - Bogor 14 Oktober 2007 3G alive@wordpress]