Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Penentuan hari Sabat: Jumat Agung atau Minggu Subuh?
Menjawab misteri keimanan tidak seperti menjawab soal matematika yg memiliki jawaban pasti. Big blind punya teori sendiri setiap mencari jawaban dari misteri keimanan, yaitu sintesa dari hal2 yg berlawanan. Sederhananya, utk memudahkan kita memahami apa yg tersirat dari apa yg tersurat dlm Alkitab, cobalah mengasosiasikan diri ke sudut pandang musuh anda. Jika anda merasa sbg tokoh protagonisnya, cobalah beralih menjadi tokoh antagonis. Jika anda menggunakan sudut pandang sendiri dlm menyimpulkan sesuatu, mungkin anda merasa bhw anda tidak salah, tp selain itu anda juga BELUM TENTU benar, dan membuka peluang bagi musuh anda utk menyerang. Tp dgn anda berpindah ke pihak seberang, disamping anda akan mengetahui rahasia musuh anda, hal itu jg bkn merupakan suatu kerugian bagi anda, sebab hati nurani anda akan melawan keinginan daging anda utk menyimpulkan suatu hal secara subjektif, dan oleh krn itu maka anda akan menemukan sintesa secara objektif. Seorang panglima perang pernah berkata: dekatlah dgn teman anda, tp lebih dekatlah dgn musuh anda, dgn itu anda pst dpt menggagalkan setiap serangan yg akan dilancarkan musuh anda.
Kembali ke permasalahan, jika saya bertanya hari apakah hari Sabat TUHAN Allah spt yg ada tertuli dlm kitab suci? Pastinya anda akan menjawab jwban yg tidak menyalahkan iman anda, atau bahkan jawaban yg membenarkan diri anda. Sangat subjektif. Baiklah mari kita menemukan sintesa dari hal2 yg berlawanan dari penjabaran sbg berikut:
Hari kemenangan Muslim adalah hari Jumat. Allah SWT telah menentukan itu bagi mereka krn mereka percaya tidak ada Yesus disalibkan di tiang salib. Hari kematian Yesus adalah hari jumat, sering disebut sebagai Jumat Agung. Mereka membenci Dia yg disalibkan, mereka juga menghina Dia yg disalibkan. Islam merayakan hari kemenangan krn mereka melihat Iblis sudah dikalahkan di tiang salib. Itu sebabnya mereka memulai pesta kemenangan mereka tepat jam 11 pada hari jumat siang, sesaat setelah Yesus disalibkan.
Yahudi merayakan hari kemenangan mereka juga pada hari jumat. Yahudi memulainya dari jumat sore sampai sabtu sore. Walaupun Yahudi dan Islam sama-sama membenci Yesus, tetapi ada "sedikit" perbedaan hari kemenangannya. Yahudi masih ragu apakah Yesus sudah mati atau belum ditiang salib. Yahudi menunggu Yesus ditiang salib hingga mereka memastikan Yesus benar2 mati. Dan ketika Yesus benar2 mati tepat jam tiga sore, Yahudi merayakan hari kemenangan mereka. Ketika Yesus disalib, kegelapan telah menyelimuti seisi bumi pada hari jumat siang mulai jam duabelas sampai jam tiga sore krn "matahari" tidak bersinar lg saat itu. Matahari mulai bersinar kembali bagi bangsa Yahudi tepat pada jam tiga sore. Itulah sebabnya Yahudi memilih hari kemenangan mereka pada hari jumaat sore.
Kristen merayakan hari kemenangan mereka pada hari minggu. Sebab Kristen percaya bahwa Yesus bangkit pada hari yg ketiga setelah Ia mati di kayu salib. Dan memang, sesuai kitab suci, Yesus bangkit pada hari minggu subuh. Itulah hari kemenangan Kristen. Benarkah Yesus bangkit pd hari yg ketiga? Dsni saya tdk akan membahas panjang lebar mengenai arti kata "bangkit" dlm misteri kebangkitan org mati di Alkitab. Satu hal yg perlu digarisbawahi adalah yg menjadi subjek dari hari kemenangan tiap2 golongan adalah UMAT / JEMAAT bukan TUHAN nya. Dan Maria Magdalena menjadi saksi utama yg merasakan kemenangan itu di hari minggu subuh, sejak saat itulah mereka mengerti perkataan Yesus tentang teka teki "Dia akan dibangkitkan".
Terimalah orang yg lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya. Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja. Yang seorang menganggap HARI yang satu lebih penting dari pada HARI yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri. Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siap makan ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Allah.
Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya , janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku, sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.
Sintesa dari hal2 yang berlawanan memang tidak memberikan jawaban seperti halnya ilmu pasti, krn hal rohani hanya dapat dinilai secara rohani bukan secara matematis. Tapi jauh daripada itu kita memperkokoh benteng atas celah yg memungkinkan si Jahat menyerang kita, krn kita bertolak dari suatu iman dan memimpin kepada iman. Amin. Tuhan Yesus Memberkati
Hallelujah
- big blind's blog
- Login to post comments
- 4404 reads