Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Teokrasi - kita dipilih Allah dari antara siapa dan untuk apa?
Paulus menulis gini: "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.." (Efesus 1:4). Frase "sebelum dunia dijadikan" sepertinya cukup menarik. Seseorang pernah mengatakan, bahwa sebelum YHWH (TUHAN) menciptakan bumi dan planet-planet, maka Elohim membuat terlebih dahulu RANCANGAN BESAR (great plan). Semua binatang, baik yang berkeriapan di laut, baik yang beterbangan di udara, maupun yang menjalar di darat, yang merayap di darat, semua itu termasuk dalam rancangan-Nya. Tetapi lebih dari itu, manusia juga termasuk dalam rancangan-Nya. Kemampuan Elohim untuk membuat rancangan terlebih dahulu sebelum Dia mencipta, ternyata juga dapat dilihat dalam diri manusia yang juga diberi-Nya kesanggupan untuk membuat rancangan sebelum membuat sesuatu.
Apa sih sebenarnya tujuan Elohim dengan membuat ciptaan yang jasmaniah?
Seseorang juga pernah mengatakan bahwa TUHAN ingin menyatakan kuasa-Nya, otoritas-Nya melalui ciptaan2-Nya yang bersifat jasmaniah.
Lalu,...
TUHAN Elohim menciptakan simbol otoritas-Nya dengan menciptakan Taman Eden, dan di taman itulah Elohim sesekali "turun" untuk bercengkerama dengan manusia.
Sesuai rancangan-Nya juga, maka otoritas Elohim atas ciptaan jasmaniah didelegasikan-Nya kepada manusia yang dibuat sebagai "gambar"-(an) dari Elohim sendiri, melalui sebuah kalimat ini:
Kalimat : "berkuasalah" menyatakan pemberian otoritas Elohim kepada manusia, sehingga sejak itu, manusia memiliki kuasa (otoritas, kewibawaan) atas ikan-ikan, burung-burung dan segala binatang yang merayap dibumi (merayap = berjalan dengan lebih dari sepasang kaki). Apakah ayam termasuk jenis burung? Saya rasa benar begitu. Sejak itu berlaku "adamkrasi", ialah pemerintahan manusia atas bumi.
Manusia hanya diberi otoritas untuk menguasai segala jenis binatang saja, tetapi BUKAN untuk menguasai sesama manusia lainnya. Awalnya demikian.
Tetapi ketika manusia berdosa, melawan perintah Elohim, maka secara otomatis otoritas manusia menjadi BATAL. Lunturnya otoritas manusia tercermin dalam rasa takut yang timbul dalam diri Adam dan hawa setelah mereka berbuat dosa dan ketika mereka mendengar langkah-langkah Tuhan yang turun ke Eden.
Kemudian Elohim memberikan "aturan tambahan" di kalimat ini:
Firman-Nya kepada perempuan itu: "... engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." (Kejadian 3:16)
Oleh aturan tambahan itu, maka Adam (pria) diberi otoritas untuk berkuasa atas Hawa ( perempuan ).
?Berikutnya manusia diusir dari taman Eden, dan semenjak itu taman Eden menjadi tersembunyi. Kemungkinan koordinat lokasinya dapat diketahui, namun kemuliaan Eden sudah tersembunyi bagi manusia.
?Demikianlah, manusia yang pada mulanya diciptakan Elohim untuk menjalankan Teokrasi (pemerintahan Allah) atas ciptaan jasmaniah-Nya, maka ternyata manusia gagal sehingga kehilangan otoritasnya atas ciptaan Allah.
Kembali ke tulisan Paulus di depan:
"Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.." (Efesus 1:4)
khususnya dalam frase "Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan," maka Elohim telah memilih manusia diantara segala makhluk ciptaan-Nya. Allah tidak memilih gajah, harimau, singa, ular maupun binatang lainnya untuk menjalankan Pemerintahan Allah, melainkan manusia lah yang telah dipilih-Nya sejak semula untuk menjalankan roda pemerintahan di dunia jasmaniah untuk menyatakan otoritas Allah terhadap semua makhluk ciptaan Allah, terkecuali atas sesama manusia.
Jadi, hanya sebagai contoh, jika manusia berambisi untuk menguasai manusia lainnya, apakah itu bukan merupakan pelanggaran ?
Salam.
Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." (Kejadian 3:8-10)
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kejadian 1:28)
- mujizat's blog
- Login to post comments
- 3999 reads