Diary .... oh

Maksud hati sih mau mencari catatan buku Jerman zamanku SMU dulu, tapi malah menemukan diary kecil bergambar "Bon-bon Cat" ... huwaaaa ... catatan kisah "nano-nano" ku dulu

Weizzz ... satu per satu tokohnya muncul, ada si cakep, si keriting, si pemalu, si calm, si ti (nggak ada) ... hehe. Masing-masing tokoh melakukan perannya dengan baik, yang sering kali melunturkan gambarku menjadi buram, lebih kusut, sedikit lebih berwarna, bahkan menggelapkan beberapa bagian hingga sulit untuk dicerahkan kembali. Tokoh-tokoh itu meninggalkan banyak pesan yang ternyata malah menuntunku untuk bisa mengerti arti keberadaan mereka dalam hidupku. Meski ada yang sangat menjengkelkanku, hingga aku bertekad bulat untuk melempar sepatu ke mukanya ... tapi tak mengena, karena ia menghindar dan kemudian menertawakanku.

Adapula kisah tentang si cakep yang sering membuatku tak bisa tidur karena sikapnya yang menggoda ... hahaha Si cakep dari goa hantu ... eh bukan, beneran cakep dia -- seseorang yang pernah mengambil "seperempat" hatiku (hahaha... hanya "seperempat" aja, bisa pas bisa kurang sedikit ... hehe). Aku sendiri juga nggak tahu gimana ngitungnya koq bisa ketemu seperempat ... anggap aja ini "istilah". Kini, si cakep pergi ke ibukota dan setelah kutemukan Facebooknya, ternyata ia telah menggandeng seorang cewek bertubuh tambun yang berdomisili di ibukota juga ... huhuhuhu ... selamat ya!!

Lembar demi lembar sudah kubuka, dan aku berhenti pada tahun 2002. Salah satu cerita yang menarik perhatianku, yaitu cerita saat belajar chatting pertama kali. Waktu itu pakai MIRC ... hehe ... ternyata dalam diary itu aku juga menuliskan dengan siapa aku chatting, apa yang dibicarakan juga ... Aku chatting pertama kali pada April 2002 dengan seseorang bernama Radith yang tinggal di Purwokerto. Ia adalah seorang drummer di salah satu band di daerahnya. Hemmm... kisah lama yang dibaca sekarang, koq jadi kelihatan aneh gini ya? hahaha....

Entahlah berapa kisah yang ada dalam diary itu, tapi yang jelas aku merasakan penyertaan Tuhan atas hidupku. Meski aku jatuh, bersalah, dll. tapi tangan Tuhan tetap menolong dan mengasihi.