Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Murid-Murid Yesus (jokobodo)
Murid-Murid Yesus Dipublikasi Artikel blog by jokobodo Yesus pernah melalui (menjumpai) suatu kelompok manusia yang sedang menangkap ikan. Yesus lalu memberikan pelajaran kepada mereka, agar mereka jangan hanya hidup untuk didunia ini saja. Diterangkannya pula kepada mereka tentang kehidupan diakhirat dengan Surganya, dan ajaran-ajaran serta kepercayaan lainnya. Akhirnya empat orang dari kaum penangkap ikan ini beriman kepada Yesus dan menjadi pengikutnya. Mereka itu ialah Syimun dan saudara lelakinya yang bernama Andirius, Yaqub dan Yuhanna. Kemudian Yesus melalui pula suatu kelompok manusia yang sedang mencuci pakaian mereka disungai. Yesus berkata kepada mereka: Hai kaum, kamu mencuci pakaian itu dan membersihkannya dan kotoran-kotoran yang melekat padanya. Apakah kamu tidak mau membersihkan hatimu itu? Mereka pun beriman dan menjadi pengikut Yesus Mereka adalah: Lukas, Thomas, Markus dan Yuhanna dan beberapa saudara mereka yang masih kecil, di antaranya juga yang bernama Syimun dan Yaqub. Mereka itu semualah yang menjadi pengikut-pengikut yang setia dan mereka semua berjumlah 12 orang. Akhirnya datang pula seorang lainnya yang bernama Judas, yang belum pernah mendengarkan akan perkataan-perkataan atau ajaran Yesus, tetapi turut beriman kerana ajakan orang-orang yang telah beriman lebih dahulu. Hanya setelah Yesus dan pengikutnya mengalami pengepungan yang amat kritikal, Judas ini murtad, menyeleweng, meninggalkan Yesus dan pengikut-pengikutnya lalu mengkhianati Yesus dengan memberitahukan tempat persembunyian Yesus kepada musuh-musuhnya, yaitu orang-orang Yahudi, sehingga mereka menyerbu tempat persembunyian itu. Menurut sejarah, Yesus diangkat Allah menjadi Nabi dan Rasul dalam umur 30 tahun. Setelah menyiarkan ajarannya selama tiga tahun atau lima tahun, terjadilah pengepungan, yang menurut kaum Nasrani, Yesus tertangkap dan disalib. Jadi Yesus menyebarkan ajarannya itu hanya dalam waktu tiga atau lima tahun saja, yang selalu diancam oleh orang Yahudi untuk dibunuh, sehingga menjadikan Yesus selalu berpindah-randah tempat untuk menghindari penangkapan atau pembunuhan terhadap diri beliau. Kerana keadaan yang demikian itu, pengikut-pengikutnya tidak banyak, dan pelajaran yang disampaikannya pun tidak teratur, serta orang-orang yang menerima pelajaran dari beliau itu mempunyai tingkat kecerdasan yang berbeda-beda, berbeda-beda pula lamanya masing-masing dari mereka bergaul dengan Yesus.Sesudah Yesus diangkat Allah ke langit, maka hanya tinggal para pengikut yang setia ini sajalah, yang dengan sekadar ilmu yang ada pada masing-masing mereka, mereka ajarkan lagi ajaran Yesus itu. Juga dalam keadaan bersembunyi, tidak aman dan tidak bebas. Diantara mereka, ada pula yang menuliskan apa yang mereka ketahui itu. Dan dari tulisan-tulisan mereka inilah nantinya yang dijadikan Kitab Suci yang mereka namai Injil. Masing-masing Injil itu mereka namai dengan nama penulisnya. Di antaranya ada Injil Mathius, Injil Yuhanna, Injil Lukas, Injil Barnaba dan banyak lagi Injil-injil yang lainnya. Tentu saja Injil-injil itu tidak sama antar satu sama lain, sebab hanya merupakan catatan dari masing-masing pencatat saja, selama mereka bergaul dengan Yesus, atau semata-mata hanya khabar atau cerita yang sampai kepada mereka saja tentang Yesus Sebab tidak semua penulis Injil itu adalah Sahabat (Hawari), malah banyak pula penulis-penulis Injil yang tidak pernah bertemu samasekali dengan Yesus, bahkan tidak pula dengan para Sahabat atau Hawari. Tidak heranlah kalau beberapa abad kemudian, ajaran yang diajarkan mereka menjadi bersimpang-siur, menjadikan mereka berpecah-belah tentang kepercayaan. Ada diantara mereka yang mengatakan bahawa Yesus. adalah sebagai Nabi dan Rasul sebagaimana juga Nabi-nabi dan Rasul-rasul yang datang sebelumnya. Tetapi ada pula diantara mereka yang melebihkannya kerana Yesus tidak punya bapa, menganggap Yesus sebagai anak Allah. Juga tentang ibunya yang bernama Maria dan Malaikat Jibril (Ruhul Kudus) yang mendatangi Maria. Bahkan timbul kepercayaan yang mengatakan bahawa Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi anak manusia melalui perut seorang wanita suci yaitu ibunya, Maria. Bahkan timbul lagi kepercayaan bahawa Malaikat Ruhul Kudus yang menyampaikan berita kelahiran Yesus kepada Maria itupun adalah Allah menjelma pula. Akhirnya timbullah kepercayaan Trinitas; iaitu Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Ruhul Kudus. Oleh orang-orang yang datang kemudian ditafsirkan bahawa Allah Bapa itu Tuhan 100%, Allah Putra, yaitu Jesus itu Tuhan 100% dan Allah Ruhul Kudus (Malaikat Jibril) adalah Tuhan 100% pula. Bahkan ada yang mempercayai bahawa Maria ibunya, adalah Tuhan pula, sebab ia melahirkan Tuhan yaitu Tuhan Jesus. Kekacauan yang menimpa pengikut-pengikut Yesus itu menimbulkan kekacauan yang menyebabkan pertumpahan darah yang terus-menerus dalam waktu berabad-abad lamanya dikalangan mereka. Sehingga manusia berada kembali dalam kegelapan, iaitu kegelapan kepercayaan. Untuk melenyapkan kegelapan itulah akhirnya diutus Allah Nabi dan Rasul terakhir, yaitu Muhammad s.a.w. dengan membawa Kitab Suci al-Quran, untuk membetulkan semua kitab yang salah, yang dianggap orang Kitab-kitab Suci, yang ada tersebar sebelum lahirnya Nabi Muhammad s.a.w. Diantara ayat-ayat al-Quran yang ada hubungannya dengan kepercayaan-kepercayaan orang yang mengaku pengikut Nabi Isa a.s. berbunyi sebagai berikut (artinya): Berkata Isa/Yesus: Sesungguhnya aku ini adalah hamba Allah. Allah beri kepadaku Kitab, dan Allah menjadikan aku Nabi. Allah jadikan aku orang yang berbakti dimana saja aku berada. Allah wajibkan kepadaku mendirikan sembahyang, dan mengeluarkan zakat selama aku hidup. Allah jadikan aku berbakti terhadap ibuku, dan Allah tidak jadikan aku menjadi orang sombong dan celaka. Dan keselamatan tercurah atasku pada hari aku dilahirkan, serta pada hari matiku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup diakhirat nanti. Ya itulah Isa /Yesus anak Mariam/Maria. Allah firmankan perkataan-perkataan yang penuh berisi kebenaran, karena banyak manusia yang berselisih tentang dia dan ragu-ragu. Tidaklah layak bagi Allah mempunyai anak. Maha Suci Ia. Bila Ia menghendaki sesuatu, Ia hanya berkata: Jadilah, maka terjadilah sesuatu yang dikehendakiNya itu. (Berkata Isa/Yesus): Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Ia (Allah saja), inilah jalan yang lurus (benar). Maka timbullah perselisihan diantara golongan manusia. Maka celaka besarlah orang-orang kafir dihari yang amat hebat nanti. Dihari itu mereka akan datang kepada Kami, dan alangkah terangnya mereka dapat mendengar dan melihat dihari itu. Tetapi orang-orang zalim yang hidup sekarang ini tetap dalam kesesatan yang nyata. Dan ancamlah mereka (Hai, Muhammad) dengan kepastiannya hari yang penuh dengan dukacita itu, yaitu tatkala sudah diputuskan segala perkara. Mereka tetap lalai dan tidak mau percaya. Sesungguhnya Kamilah yang memiliki bumi dan apa-apa yang terdapat diatasnya. Dan akhirnya kepada Kami jualah mereka itu akan kembali. (Mariam: 3040) Dan ingatlah ketika Isa/Yesus Anak Maryam/Maria berkata: Hai, Bani Israel, sesungguhnya aku ini Rasul Allah yang diutus kepada kamu, membenarkan apa yang dihadapanku (yaitu Kitab Taurat) dan memberi kabar gembira akan kedatangannya seorang Rasul sesudahku namanya Ahmad (yaitu Muhammad). Tetapi tatkala Rasul itu datang kepada mereka membawa keterangan, mereka berkata: Ini adalah sihir semata." (as-Saff: 6) Hai, Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), sungguh sudah datang kepadamu Rasul Kami (Nabi Muhammad) menerangkan banyak perkara yang kamu (nenek-moyangmu) sembunyikan dan isi al-Kitab (Taurat dan Injil) dan banyak pula yang kamu hapuskan (kerana memberatkan kamu) sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya yang terang dan Kitab Suci (al-Quran dan Allah). (al-Maidah: 5) Hai, Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu. Janganlah kamu berkata tentang Allah selain perkataan yang benar. Sesungguhnya ia Anak Mariam (Maria) itu adalah Rasul Allah dan (kejadian Isa/Yesus itu adalah disebabkan) kalimahNya, yang diletakkan pada Mariam/Maria (untuk menghamilkannya) bersama roh daripadaNya. Berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya. Janganlah kamu katakan Allah itu bertiga (Trinitas). Berhentilah kamu dan perkataan yang demikian, itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah hanya Satu (Maha Tunggal). Maha Suci Ia daripada mempunyai anak. KepunyaanNyalah apa saja yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah itu saja sebagai Pelindung (Saksi). (an-Nisa: 171) Berkata orang-orang Yahudi: Uzair anak Allah. Dan berkata orang-orang Nasrani: Isa al-Masihi/Yesus anak Allah. Yang demikian itu adalah omongan mereka dengan mulut mereka, menyerupai perkataan orang-orang kafir yang dahulu, yang telah dibinasakan oleh Allah. Heran mengapa mereka dipalingkan begitu rupa. Mereka menjadikan guru-guru dan pendeta-pendeta mereka sebagai Tuhan selain Allah. Dan begitu juga terhadap Isa Al-Masihi/Yesus Anak Mariam/Maria. Padahal mereka tidak diperintah selain untuk menyembah Allah yang Maha Esa, yang tiada Tuhan selain Dia. Maha Suci Ia dan apa-apa yang mereka sekutukan. (at-Taubah: 3031) Maksud turunnya Isa/Yesus itu adalah untuk menerangkan kepada orang-orang yang mengaku mengikuti pelajaran Nabi Isa/Yesus, tetapi telah membelok dari ajaran Nabi Isa/Yesus yang sebenarnya. Lebih-lebih untuk menegaskan kepada mereka bahawa Isa/Yesus tidak pernah mengajarkan bahawa dia adalah Tuhan atau anak Tuhan dan untuk menegaskan kepada ummat manusia, bahawa Muhammad s.a.w. adalah Rasul Allah yang terakhir yang harus diimani dan diikuti dan bahawa al-Quran al-Karim adalah Kitab Suci yang mencakupi seluruh Kitab-kitab Suci yang sebelumnya dan bahawa Islam adalah ajaran semua Nabi dan Rasul yang pernah diutus Tuhan ke permukaan bumi ini. Dengan alasan yang tersebut diatas inilah, maka ummat Islam percaya, bahawa Nabi Isa a.s./Yesus tidaklah mati terbunuh ditiang salib sebagai kepercayaan ummat Nasrani sekarang ini. Kerana selain ayat-ayat al-Quran yang amat jelas tersebut diatas itu, tidak mungkin menurut kepercayaan setiap orang Islam, seorang Nabi dan Rasul Allah yang begitu benar dan mulianya, akan dapat ditangkap, serta dibunuh dengan pembunuhan kejam, di luar penkemanusiaan itu. Allah yang Maha Kuasa pasti telah dapat menyelamatkan Nabi dan RasulNya yang bernama Isa al-Masihi/Yesus, dan perlakuan yang tidak sewajarnya ini. Kalau ummat Islam dan ummat Nasrani berlainan kepercayaan tentang kedua masalah ini (yaitu tentang ketuhanan Isa/Yesus dan tersalibnya Isa/Yesus) ummat Islam tidak diperbolehkan bertengkar dan berdebat dengan ummat Nasrani tentang masalah ini. Kerana masalah ini salh satu perkara ghaib, yang tidak mungkin dapat diselesaikan dengan bertengkar dan berdebat. Dengan ayat-ayat yang tersebut diatas, ummat Islam menunggu sampai datang saatnya nanti di hari kiamat, dialam akhirat, dimana Allah akan menetapkan putusan tentang masalah yang sedang diperselisihkan sekarang ini, antara ummat Islam, ummat Nasrani dan ummat Yahudi. Marilah kita sama menunggu saat yang dijanjikan Allah itu dengan sabar dan menjauhkan diri dari sengketa, berjalan dan hidup dengan kepercayaan masing-masing. Tetapi bila perdebatan mengenai masalah-masalah yang diperselisihkan itu dapat dijamin akan berjalan secara baik, dijamin tidak akan membangkitkan nafsu-nafsu yang tidak dapat dikendalikan, maka setiap saat ummat Islam diperbolehkan menghadapinya. Firman Allah dalam al-Quran: Serulah manusia kejalan Allah dengan bijaksana dan nasihat-nasihat yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmulah yang lebih mengetahui akan orang-orang yang sesat dari jalanNya dan Ialah pula yang lebih tahu akan orang-orang yang benar (mendapat petunjuk). Dan jika kamu terpaksa harus membalas siksaan, maka balaslah dengan pembalasan yang sebanding dengan apa yang telah mereka siksakan kepadamu. Dan jika kamu sabar (tidak membalas) maka itulah yang lebih baik, bagi orang-orang yang sabar. Dan sabarlah engkau dan tidaklah engkau dapat bersabar, kalau bukan kerana Allah. Dan janganlah engkau berdukacita terhadap mereka dan janganlah engkau berkecil hati lantaran tipu daya mereka. Sesungguhnya Allah beserta dengan orang yang taqwa dan orang yang berbuat kebaikan. (an-Nahal: 125-129)
- 4385 reads