Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Marhaban ya Ramadhan
Detik waktu tengah berlalu
Aku terduduk diam dalam gelapnya malam yang membisu
Rindu kampung datang bersama seberkas sembilu
Inikah rinduku buat-Mu
Tuhan,
Untuk apa aku terguguk dalam kesendirian
Handai taulan berseru dengan ayat-ayat yang terlantun
Aku tetap terdiam dalam pujian-Mu
Nyanyian dan doa hanya dalam hadirat-Mu
Adzan magrib yang bergema
Lambungkan asma-Mu dalam kidungku
Lalu aku tetap terdiam dalam sunyinya senja
Aku terjauh dari kampungku
Hanya untuk nama-Mu
Kemudian aku terdiam lagi
Untuk ucapkan salam pada ramadhan
Untuk-Mu aku kan berjalan tinggalkan kampungku
Namun tetap dalam genggaman Tangan-Mu
Tangis bunda telah ku dengar dalam telingaku
Untuk menengok kampung-pun aku tetap membisu
Kemudian aku berkata pada sang waktu
” mungkinkah waktu ku buang kembali
untuk mengatakan selamat datang sang Ramadhan?”
- Ulah's blog
- 4175 reads