Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Luck
Kamis minggu lalu kami baru saja melewati paruh pertama semester ini. Semester yang cukup berat.Sampai-sampai kesempatan untuk "ngeblog" pun nyaris tidak ada.
Mata kuliah terakhir hari itu adalah mata kuliah dinamika organisasi. Kalau boleh jujur, saya kurang tertarik pada mata kuliah ini. Pasalnya, saya tidak pernah mimpi untuk memimpin orang lain. Tapi harus saya akui kalau dosen pengampu mata kuliah ini adalah seorang wanita yang luar biasa cerdas dan terbuka. Karena beliaulah sebenarnya saya bisa bertahan pada mata kuliah ini.
Kamis lalu adalah kali terakhir Ibu Lili, dosen kami yang cantik itu, memberikan materi di kelas kami. Minggu depan pengajar lain akan mengampu mata kuliah ini. Pada kuliah, dengan sangat mengharukan, Ibu Lili memberikan sekedar kenang-kenangan buat kami. Masing-masing mendapat gantungan kunci dengan karakter Cina yang memiliki arti berbeda-beda.
Saya yang tidak memilih kebetulan mendapat karakter luck (keberuntungan). Sebuah ironi karena saya tidak percaya pada keberuntungan.
Setelah beberapa kali mendapat pelajaran hidup yang berharga, saya menyimpulkan kalau keberuntungan itu tak lain adalah pertemuan antara kerja keras dengan rancangan Tuhan (atau populernya kesempatan).
Saya tidak percaya kalau mimpi dapat terwujud begitu saja hanya dengan sekedar keberuntungan. Kerja keras yang terwujud dengan seijin Tuhan; itulah konsep keberuntungan bagi saya.
Saya pandangi lagi gantungan kunci itu. Luck - terjemahan bebasa saya : kerja keras bersama Tuhan.
GBU
- clara_anita's blog
- 4480 reads