Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Kristen dangkal dan Kasih
Kristen Dangkal dan Kasih
Masa kini masih banyak orang yang mengaku Kristen dan Rohani,akan tapi masih dapat diombang-ambingkan oleh berbagai macam ajaran yang menyesatkan.
Semua itu karena manusia tidak memiliki ketetapan iman di dalam Kristus yang telah diajarkan sejak semula.Orang-orang seperti inilah yang banyak disebut dengan Kristen yang dangkal, walau tidak tertutup kemungkinan mungkin salah satu dari kita akan mengalami hal seperti ini/menjadi Kristen yang dangkal.
Apakah Kristen dangkal itu:
1.Yehezkiel 33:31
Dan mereka datang kepadamu seperti rakyat berkerumun dan duduk di hadapanmu sebagai umat-Ku, mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka tidak melakukannya; mulutnya penuh dengan kata-kata cinta kasih, tetapi hati mereka mengejar keuntungan yang haram.
Yaitu orang-orang yang tiap minggu duduk di dalam gereja dan mendengar firman Tuhan, tetapi tidak melakukan apa yang diajarkan oleh para gembala, mereka jemaat yang suka gembar –gembor mengatakan tentang hukum cinta kasih, tetapi ada maksud jahat di hati mereka dengan mengatakan hal-hal itu,atau melakukan hukum cinta kasih hanya di mulut saja(hati dan perkataan mereka tidak sama) atau dapat dikatakan mempunyai tujuan lain.
2. Yakobus 1:22
Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Yaitu orang-orang yang mendengar firman yang tiap saat didengarnya/dibacanya tetapi tidak melakukan apa yang diajarkan di dalamnya.Mereka menipu diri sendiri atau dapat diartikan pura-pura tidak tahu dan menganggap semua itu hanya angin lalu.
3.Lukas 6:49
Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."
Yaitu orang-orang yang dasar kekristenannya lemah dan tidak punya pendirian yang kuat, hingga mudah sekali untuk ikut dalam ajaran-ajaran yang bahkan tidak masuk akal sekalipun, karena mereka tidak memiliki dasar azas kekristenan yang kuat dan biasanya mereka datang ke gereja hanya menganggap suatu kewajiban atau mencari sesuatu yang lain dan bukan untuk mencari Allah dan kebenaran.
4.Markus 4:16-17
4:16 Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira,
4:17 tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad.
Yaitu orang-orang yang dengan sukacita menerima Firman Allah hanya sebagai penghiburan di saat susah tetapi jika suatu saat hidup mereka mengalami penderitaan(kemiskinan,sakit-penyakit,goncangan ekonomi dll) mereka segera murtad/ menyalahkan dan meninggalkan Tuhan dan segera mencari solusi lain demi kepentingan mereka, tidak lagi ingat akan apa yang diajarkan Firman Allah.Orang-orang seperti ini sangat mudah sekali meninggalkan Krtistus dan mengikuti illah/ajaran lain, bagi mereka yang penting hidup dalam hawa nafsu, uang, keinginan pribadi dll.Ingatlah apa yang dikatakan ayub dalam penderitaannya:
Ayub 2.10
Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
5. Efesus: 4:13-14
4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
Yaitu orang-orang yang tidak pernah tumbuh tingkat rohaninya, bahkan ada yang dari kecil sudah mengenal Kristus tetapi hingga bertahun-tahun masih mengalami hal yang sama seperti dulu, dan iman kepada Kristus yang tidak mengakar didalam hatinya. Mereka mudah sekali mengalami kekecewaan, marah, depress, kepahitan hidup dll.
Apakah hal ini hanya berlaku hanya bagi jemaat/apa yg disebut orang awam/orang yang lahir baru?..Tidak..Kita semua termasuk saya hendaklah berhati-hati dalam hal ini.
Bahkan Hamba Tuhan, Gembala dll….dapat mengalaminya.Mereka belajar Kitab Suci bertahun-tahun dan bahkan sekolah Teologia tingkat tinggi,berguru pada seseorang yang dianggap hebat, mengkotbahkan Firman Tuhan tiap minggu tapi disaat mereka mengalami serangan dan penderitaan atau saat ujian itu datang mereka akan lupa akan apa yang pernah mereka pelajari dan mereka ajarkan.
Hukum terbesar dari Kitab Suci adalah Hukum Kasih:
markus: 12:28-34
12:28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"
12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
MAAF saya sebagai penulis hanyalah orang awam yg baru belajar tentang kebenaran,dan tidak bermaksud menghakimi siapapun dengan tulisan saya hanya memperingatkan untuk kembali pada hukum kasih yg diberikan Tuhan kita, karena semua sudah tertulis dengan jelas dalam Kitab Suci.
Efesus:
4:17. Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia
4:18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.
4:19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
4:20 Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.
4:21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
4:28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.
4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Tuhan Yesus Memberkati.
JESUS IS GOD
- GODARMY's blog
- Login to post comments
- 9571 reads
@Miyabi : Mengenali suara Sang Gembala
Trims atas ilustrasinya tentang adanya tahapan dalam mengenali kebenaran . Cuma saya masih penasaran tentang hal ini : Apakah kita harus terus menggali 'apa itu yang benar' ataukah menggunakan waktu untuk sungguh-sungguh menjalani 'apa yang benar menurut pemahaman kita'.
Pertanyaannya mungkin begini. Lebih baik mana : menggunakan waktu kita untuk mencari-cari pengertian 'yang benar (?) 100%, yang logis 100%, yang konsisten 100%, yang kontekstual, yang literal (?), dll....' mengenai suatu ajaran Tuhan, daripada mencari jalan bagaimana mengimplementasikan perintah Tuhan (menurut versi yang kita pahami sejauh ini) dalam hidup ?
Blognya Godarmy ini juga mengingatkan bahwa kebanyakan kita orang Kristen berhenti menjadi 'pedengar Firman', bukan 'pelaku Firman.' Contoh yang diberikan Godarmy mengenai hukum utama mungkin relevan juga dengan pertanyaan saya. Apakah lebih baik mempelajari habis-habisan apa itu kasih dalam bahasa aslinya (dan berbagai interpretasinya) atau membuka lemari kita kemudian membagikan pakaian kita kepada orang-orang yang bertelanjang tanpa mempersoalkan apakah seperti itu yang dimaksud dengan mengasihi sesama manusia ?
@bygrace: "what next" dari pernyataan iman
Apa nggak sebaiknya perbincangan kita dibuat jadi posting tersendiri ya? Tapi kayaknya si pemilik blog nggak keberatan sebab postingnya jadi rame
Banyak ayat yang menggambarkan apa yang diinginkan Tuhan setelah seseorang menyatakan diri beriman kepada Yesus. Berikut ini cuma salah satu saja:
Galatia 5:19-21
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Apa itu Kerajaan Allah? Kerajaan Allah itu istilah kiasan khas ala Injil Sinoptik, sementara Injil Yohanes lebih gamblang: Kerajaan Allah = Hidup Kekal
Kita dihadapkan pada tantangan-tantangan: What next dari iman? Setelah dirimu diselamatkan lalu apa? Setelah salibmu dipikulYesus, lalu kok saya harus memikul salib? Kan salib saya sudah ditanggung Yesus? Saya lalu memikul salibnya siapa?
BIasanya orang mengira bahwa setelah salibnya dipikul Yesus lalu ia bisa duduk santai menikmati warisan keselamatan. Kok warisan? Yesus mati meninggalkan warisan berupa keselamatan. Disebut warisan karena orangnya sudah mati, kalau orangnya masih hidup itu bukan warisan tapi hadiah atau hibah. Memang warisan, karena diterima begitu saja, tanpa kerja keras mengumpulkannya.
Namun Yesus juga bilang, bahwa untuk ikut dia, kita harus memikul salib kita. Yaitu memikul salibnya orang lain sebagai salib kita antara lain ketika kita dibenci dan dimusuhi karena kita murid Yesus. Ketika kita menanggung penderitaan orang lain karena kita melihat penderitaan Yesus di kayu salib dalam penderitaan mereka.
Ini artinya salah besar jika ada orang "menganggap bahwa iman kepada Yesus sudah cukup dan boleh hidup sembarangan" (From Faith To Faith, Stephen Tong, Jakarta:Momentum, 2004, hal. 8)
"Itu sebabnya (efek samping, tambahan dari saya), seratus tahun setelah terjadinya Reformasi Martin Luther di Jerman, kondisi kehidupan Kristen di sana begitu bobrok moralnya dan rusak perilakunya, karena mereka salah mengerti tentang konsep anugerah dan dibenarkan oleh iman. Hal ini juga terjadi pada zaman sekarang, bahkan akan terjadi pada zaman yang akan datang. Dan ini harus kita cegah. Iman Kristen yang baik dan benar harus tetap berada di dalam dunia" (Stephen Tong, hal. 8-9)
Berpikir dikotomis mengandung bahaya. Dalam soal jasmani dan rohani, jika kita mengagungkan yang rohani dan membenci yang jasmani, kita bisa tersandung ke gnostisisme. Membangggakan iman sambil meremehkan perbuatan dapat membuat kita kacau seperti yang digambarkan Stephen Tong di atas.
Yesus mengumpamakan iman itu seperti sesuatu yang hidup, yaitu biji. Biji harus mati, tumbuh, menjadi kuat dan menghasilkan buah. Tidak menghasilkan buah akan terancam bahaya: ditebang dan dibakar.
Dikotomi mendengar dan pelaku (meremehkan salah satu) bisa mengandung bahaya.
Roman 10:17: ``So faith comes from hearing, and hearing by the word of Christ.''
Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Hearing (mendengar) beda dengan listening (menyimak, mengarahkan pendengaran). Saya mungkin bisa saja listening ke rekaman pendeta khotbah sepanjang hari pakai mp3 player namun saya belum tentu hearing. Bedanya bisa disimak di sini:
Mark 4:12 They may listen and listen but yet not hear....
Nyimak sih nyimak, tapi nggak bisa "dengar". Yang di-listen oleh kuping cuma suara Pendeta berkotbah dan membacakan skriptur (ayat Alkitab) namun yang di-hear adalah suara ego saya sendiri bukan suara Kristus.
Masalah juga bisa terjadi ketika kita listening to scripture (ayat Alkitab), lalu tengok kiri kanan dan menggunakan ayat itu untuk menilai oangdi sekitar kita.
Membanding-bandingkan mengandung bahaya. Saya tidak bilang salah atau benar. Namun mengandung bahaya.
Membaca Alkitab dan merenungkan apa kata Yesus kepada saya melalui ayat itu cukup sulit.
Misalnya saya membaca soal Yesus tidak menghukum pelacur yang akan dirajam massa. Perlu perenungan untuk mencari kehendak Tuhan bagi saya melalui ayat itu. Lebih mudah bagi pikiran saya untuk malah teringat ke si anu atau si anu yang memang pelacur. Lalu saya akan mudah terpikir "Dia harus baca soal ini nihhh"
There is nothing new under the sun.
".... ...."
@GODARMY, wah laris juga...tau gitu gua...
Waaahhhh... GODARMY, BLOG lu laris juga, tau gitu gua nulis yang ginian juga ya hehehehe
DAN-DAN
saya suka bebek panggang...
Saya Suka Bebek Panggang...
ga terlalu baca
gw ikut komen di sini, tapi ga terlalu baca blognya godarmy hehe..
Don't Swallow the Press
Dan-dan:D... kamu aneh-aneh
Dan-dan:D... kamu aneh-aneh aja gua nulis ga mikir larisnya haha...:D, lagian baru nyoba nulis:D.
JESUS IS GOD
JESUS IS GOD
@Miyabi : People listen without hearing
...benar juga, baiknya kita pindah lapak untuk ngobrol-ngobrolnya sebelum dipelototi oleh yang punya blog ini.
Menarik juga mengaitkan Markus 4:12 yang mengontraskan 'listen' vs 'hear' dengan 'iman' vs 'perbuatan.'
Saya jadinya berpikir begini : 'listening' (mengarahkan telinga ke sumber suara) baru berarti jika proses tersebut berujung pada 'hearing' (mendengarkan/mengerti pesan di dalam suara). Tetapi ada 'celah' antara 'hearing' dengan 'listening' : apa yang dimengerti tidak selalu sama dengan apa yang didengar.
Analog dengan itu : 'pengakuan iman' (mengaku memercayai sesuatu) baru berarti jika pengakuan tersebut berujung pada 'perbuatan iman' (tindakan, pikiran dan perbuatan sesuai dengan apa yang diimani). Di sini juga ada 'celah' antara 'perbuatan' dengan 'pengakuan iman' : apa yang diperbuat tidak selalu merefleksikan apa yang 'diakui' diimani. Tetapi, saya berpendapat, bahwa sebenarnya perbuatan memang berasal dari 'iman' (apa yang sungguh-sungguh dipercayai, bukan yang diakui dipercayai). (Mohon maaf, jika saya mungkin tidak akurat dalam menggunakan istilah 'iman')
Saya sepaham dengan ST yang dikutip Miyabi bahwa membuat dikotomi iman dan perbuatan tidak baik (bukankah ini yang diingatkan oleh Yakobus?). Hanya saja saya memang belum tuntas memahami hal ini : kapankah (atau bolehkah) kita berhenti mempertanyakan apa yang kita imani ?
Sebenarnya saya masih ada beberapa soal yang masih ingin ditanyakan, tapi mungkin lebih baik didiskusikan di blog yang relevan. Oh ya, saya baca berbagai komentar Miyabi di beberapa blog di SS, tampaknya Miyabi cukup akrab dengan 'metafora'. Bagaimana kalau Miyabi menulis tentang cara memahami metafora dalam Alkitab - sejauh yang saya periksa belum ada yang membahas lengkap tentang hal ini di SS. Satu metafora bisa diinterpretasikan dengan ratusan cara, apalagi beberapa metafora (!) seperti cara Yesus menjelaskan tentang Kerajaan Allah/Surga. Bagaimana pula jika murid-murid Yesus (kontemporer) menambahkan metafora baru ? He...he...minta, boleh dong (mumpung ada ahlinya).
Wah, jadinya berkepanjangan. juga... Godarmy, mohon pamit ah. Thank,you.
@by Grace dan miyabi:D
buat grace dan miyabi or siapapun saya tidak pernah keberatan kalian mau bahas apapun di blog saya:D, kan saya bisa ikutan belajar..hahahaha....ada-ada saja kalian ini...:D:D:D..silahkan-silahkan, mo bahas,gossip dll silahkan:D
JESUS IS GOD
JESUS IS GOD
Blog yang bagus