Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Kesaksian Lecrae (Bagaimana Tuhan menyelamatkan mereka yang hilang)
http://www.gracedepth.com/kesaksian-lecrae-bagaimana-tuhan-menyelamatkan-mereka-yang-hilang/
Ini adalah kesaksian dari seorang penyanyi ternama, Lecrae.
Ketika masih kecil, aku seringkali dipukuli dan dicaci maki oleh orang-orang yang lebih tua dari-ku. Jadi ketika aku semakin tua, aku semakin suka melawan balik orang-orang, selalu masuk ke dalam perkelahian. Masa muda-ku dipenuhi oleh narkoba, pistol, dan geng jalanan. Aku masih ingat, waktu itu aku pernah menodong seorang wanita di tengah jalan hanya untuk melihatnya panik dan ketakutan—dan itu aku lakukan hanya karena aku ingin terlihat kuat di depan teman-temanku.
Ketika aku berumur 19, aku menghabiskan hari-hariku dengan narkoba, alkohol, dan wanita. Ibu-ku menjadi sangat cemas akan diriku, dia sudah tidak tau apa yang harus dia perbuat. Pada suatu hari dia memberikanku sebuah Alkitab; ibuku mengatakan: “Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan, tetapi kamu perlu membaca Alkitab ini.” Aku ingat waktu itu aku mengambil Alkitab itu, dan aku merobek halaman demi halaman dari Alkitab itu, lalu aku melemparkannya ke lantai. Aku berteriak kepada ibuku: “Aku tidak butuh Tuhanmu!”
Waktu itu aku berada di tempat yang benar-benar gelap, aku sangat kesepian dan dipenuhi depresi.
Pada suatu hari, seorang teman tiba-tiba mengajakku untuk datang ke sebuah konfrensi. Lalu pikir-ku, “Kenapa tidak? Ya aku akan coba datang.”
Disana aku sangatlah terkejut; aku menemukan orang-orang dengan bekas luka tembakan di tubuh mereka, orang-orang yang merupakan mantan anggota geng jalanan—dan mereka semua mencintai Yesus. Aku tidak pernah melihat hal semacam ini sebelumnya. Aku tidak akan pernah lupa, sang pendeta pada hari itu mulai berbicara tentang Yesus. Dia membicarakannya dengan begitu intens, seakan-akan Yesus adalah seorang yang sungguh nyata, seorang yang sungguh dekat dengan kita.
Sang pendeta lalu mulai cerita bagaimana Yesus dipukuli dan dicambuk untuk sebuah kejahatan yang tidak Dia lakukan. Dan di tengah siksaan-Nya, Yesus harus memikul sebuah kayu salib menuju sebuah bukit yang dinamakan bukit tengkorak. Yesus lalu dipaku dan digantung di atas kayu salib ini. Entah mengapa, semua cerita itu terlihat nyata untukku mulai hari itu. Lalu sang pendeta mengatakan sebuah kalimat yang tidak akan pernah dapat aku lupakan, dia berkata: “Berani-beraninya kalian mengatakan bahwa Yesus-ku adalah seorang penjahat! Lihat apa yang telah Dia lalui! Apakah kamu tidak tau bahwa kamu sudah dibeli dengan sebuah harga yang mahal!”
Pada saat itu aku terpukul—Yesus mengambil itu semua kepada diriNya untuk diri-ku. Pada hari itu aku berlutut kepada Tuhan dan aku berdoa, “Tuhan maafkan aku! Maafkan aku! Maafkan aku!” Tetapi setelah itu aku belum sungguh-sungguh berpaling dari kehidupan lamaku; aku kembali minum-minum dan tidur dengan banyak wanita. Aku ingat pada suatu hari aku sedang menyetir di sebuah jalan tol, dan aku berdoa di dalam hatiku, “Tuhan, Engkau harus melakukan sesuatu. Aku tidak tau apa yang akan terjadi jika ini terus berlanjut. Tolong aku, dan jangan bunuh aku dulu.”
Aku tiba-tiba tertabrak oleh sebuah truk. Mobil-ku terlempar dan terguling-guling. Aku melihat pecahan kaca di sekelilingku, dan waktu itu aku tidak menggunakan seat-belt, jadi waktu itu aku terlempar ke kanan dan ke kiri di dalam mobil. Setelah itu semua, aku melihat tubuhku, dan hanya ada sebuah potongan kaca yang tertancap di lenganku. Aku mencabutnya keluar, dan sudah hanya itu luka yang aku dapatkan dari kejadian itu. Aku berkata, “Tuhan, engkau harus membantuku. Aku tidak mau terus berlari dari-Mu. Aku ingin berbalik kepada-Mu.”
Setelah itu aku sungguh-sungguh ingin mengenal Dia lebih lagi, jadi aku terus membaca Alkitab-ku dan aku semakin bertumbuh. Aku mulai menjadi seorang yang mengikut Yesus Kristus dengan penuh semangat. Aku belajar bahwa kebenaran bukanlah sesuatu yang didapatkan oleh karena usaha kita, kebenaran adalah sesuatu yang diberikan oleh Tuhan. Yesus menjalani hidup yang tidak dapat aku jalani, dan Yesus menerima kematian yang seharusnya aku terima. Maka itu setiap dari hariku, aku hanya akan menaruh pengharapanku pada-Nya.
[color=green]Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim
Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless! :D[/color]
GraceDepth
- gracedepth's blog
- Login to post comments
- 3427 reads