Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Kamu Harus Memberi Mereka Makan
Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." Mat 14:16
Haa?? Saya harus memberi mereka makan? Pertanyaan ini pasti ada di pikiran murid-muridNya. Sebenarnya pertanyaan yang sama juga ada di pikiran saya. Benarkah saya harus memberi mereka makan? Lalu siapa konteks mereka buat saya?
Saya jadi ingat sebuah tulisan yang pernah saya buat. Seberapa besar seseorang tergantung seberapa besar tanggung jawab yang ada di dalam dirinya. Jika kita hanya menerima tanggung jawab untuk lingkungan kecil maka kita akan tetap menjadi kecil. Katakanlah kita hanya mau menerima tanggung jawab sebagai ketua RT, maka kekuasaan kita hanya sebatas RT.
Sebenarnya yang menetukan seberapa besar diri kita adalah kita sendiri. Jika kita hanya memutuskan untuk bertanggung jawab hanya kepada keluarga kita maka kita berpengaruh hanya kepada keluarga. Romo Mangun berani mengambil tanggung jawab untuk wilayah kali Code. Siapa yang mengangkat dia? Tidak ada. Dirinyalah yang memutuskan untuk melayani penduduk disana. Teman saya bercerita bahwa orang-orang disana sangat menghormati Romo Mangun walaupun mereka berbeda agama. Bahkan orang yang dulu menentangnya sekarang berbalik mendukungnya. Kita tidak perlu ikut berkampanye memperebutkan posisi karena kitalah yang menentukan dan kitalah yang mengangkat diri kita.
Jadi konteks mereka buat saya, saya sendiri yang menentukan. Saat ini saya baru bisa melakukan untuk tiga orang, saya berharap sebelum tahun ini berakhir saya sudah bisa memberikan makan kepada sekitar 5 orang. Tahun berikutnya bisa lebih banyak lagi dan terus lebih banyak. Memberi makan bukan berarti menanggung seluruh biaya hidup tetapi saya berkontribusi dalam pemasukan mereka.
Penting buat kita untuk menentukan siapa yang akan kita beri makan. Mereka yang Yesus maksud sudah jelas, yaitu mereka yang berkumpul di daerah itu. Saran saya, tentukan terlebih dahulu konteks mereka buat Anda. Jika kita menentukan terlebih dahulu orang yang akan kita beri makan maka kita bisa berpikir lebih kreatif. Kita tidak dibatasi dengan apa yang ada di dalam diri kita. Kita bisa menghubungkan orang tersebut dengan orang lain sehingga dia bisa makan.
Saat ini saya sedang memikirkan untuk mengembangkan warung seseorang menjadi warung yang lebih besar. Karena saya sudah memutuskan siapa yang akan saya bantu maka saya bisa berpikir lebih fokus. Saya memulai memikirkan tentang budaya di masyarakat tersebut. Masyarakat biasa berhutang. Kebutuhan yang sering mereka beli, daya beli masyarakat dsb. Akhirnya saya bukan hanya memikirkan untuk memberikan uang tetapi sekaligus menjadi konsultan supaya dia benar-benar bisa berkembang. Saya pun mengamati kebiasaan saya yang suka jalan-jalan ke mall cari barang murah. Berarti saya juga bisa beli barang promosi di Bandung untuk dijual disana dengan harga yang sangat miring buat masyarakat di sana.
Ketika berpikir lebih lanjut, ternyata saya tidak hanya memberi makan orang tersebut tetapi juga masyarakat di sekitar. Mereka tidak perlu jauh-jauh mencari kebutuhan mereka. Mereka bisa berhemat karena adanya warung yang lebih besar. Mereka bisa makan lebih dibandingkan dengan sebelumnya. Bukankah tidak terlalu rumit?
Memang benar, kita harus memberi mereka makan. Kalau kita mengamati apa yang dilakukan murid-muridNya, mereka menyerahkan semua yang ada di dalam diri mereka. Itu juga yang harus kita lakukan, menyerahkan semua yang ada di dalam diri kita supaya bisa dinikmati oleh orang lain.
Bandung, 14 Januari 2008
Small thing,deep impact
- Sri Libe Suryapusoro's blog
- 5455 reads