Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Cinta, sebuah pengorbanan atau sebuah proyek ? (1)
Suatu hari, seorang ibu dan anaknya pergi ke suatu tempat penjualan hewan peliharan. Karena selama ini anaknya selalu merengek meminta untuk dapat dibelikan seekor anak anjing, dan baru pada hari itulah seminggu sebelum anaknya berulang-tahun, ibu tersebut baru dapat membelikannya. Anaknyapun mulai sibuk mencari-cari dan pilihannya jatuh pada seekor anak anjing yang lucu, dengan bulu yang halus berwarna coklat dan bersih, telinganya yang berdiri tegak, dan ekor panjangnya yang hampir tidak pernah berhenti bergoyang di saat anak itu bermain dengannya.
Sepanjang perjalanan, anak itu terus bermain di kursi belakang sebuah mobil dengan teman barunya itu. Dan ibunya hanya tersenyum di balik kaca penumpang melihat keduanya yang sangat akrab sekali, meski baru beberapa jam mereka bersama. Anak itupun sepertinya sudah tidak sabar untuk segera cepat sampai di rumah, dan dia juga tidak sabar untuk mengenalkan teman barunya itu di saat pesta ulang tahunnya nanti kepada teman-teman sekolahnya.
Setibanya di rumah, mereka berduapun masih saja asyik bermain sepertinya sulit untuk dipisahkan satu sama lain. Sesekali anak anjing itu membalasnya dengan sebuah gonggongan kecil. Hingga malampun tiba, mereka akhirnya menghentikan sementara keriangan tersebut. Anak anjing itu tertidur tenang di sebuah kardus persis di bawah tempat tidur sebelah luar kanan anak tersebut. Mereka berdua tampak begitu letih dan bisa dikatakan hari itu merupakan hari yang melelahkan namun penuh kebahagiaan dalam kehidupan mereka.
Di saat pagi tiba, anak itu terbangun dan tidak mendapatkan teman barunya di kardus tersebut. Alangkah terkejutnya di saat dia melihat kamarnya yang sudah berantakan, dengan mainan-mainannya yang setengah hancur Hingga dia menemukan anak anjing itu sedang bermain menggigiti sepatu sekolah kesayangannya. Diapun segera berdiri menghampiri teman satu harinya itu, merampas sepatu tersebut, membentak, hingga pada akhirnya dia memukulnya. Anak anjing itu langsung memekik dan berlari bersembunyi di bawah sebuah lemari pakaian, namun anak itu masih saja mencoba mengejarnya.
Tak lama ibunya yang hendak membangunkan anaknya datang. Diapun juga terkejut namun tidak bisa berkata apa-apa. Terlebih lagi ibu itu malah menasihati anaknya. Yah memang benar, anak anjing memang seperti itu. Dan akhirnya anak itu dengan sedikit kesal mendengarkan perkataaan ibunya. Kemudian diapun bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Dengan meninggalkan temannya itu di halaman belakang rumahnya. Karena ibunya yang menyuruh untuk ditempatkan disana, dan selain itu anak tersebut diberikan tugas dan kewajiban untuk bisa merawat dan memeliharanya.
JBU all.........
- crucifianode's blog
- 4789 reads