Budi Asali Membual Karena Yohanes Pembaptislah Yang Terbesar

Di dalam generasi ini, di Indonesia ada beberapa pengkotbah jumawa yang mengagul-agulkan dirinya sebagai Reformed sejati dengan menuduh si anu dan si anu bukan reformed sejati dan si anu serta si anu tolol. Mereka menyangka karena mampu mengutip tulisan-tulisan Teolog besar maka apa yang mereka ajarkan pasti benar. Prilaku demikian persis sama dengan prilaku tukang nyontek di sekolah yang mengagul-agulkan diri karena menyontek dan menyangka nilainya pasti bagus karena sudah menyontek. Saya menggelari orang-orang demikian pengkotbah YAK-YAK-O, artinya soknya doang. Ketika saya menasehati Pdt. Budi Asali MDiv dan menunjukkan kesalahan ajaran okultismenya lewat email, dia menyatakan: "krn anda org tolol yg berlagak pinter. Jadi tak usah tulis email lagi, kalau tetap tulis saya hapus tanpa membacanya." Jumawa sekali! Baiklah, kita akan mencari cara lain untuk menegurnya sementara itu kita beritahukan kepada jemaat kesalahan ajarannya.

Memberanikan diri bertanya, di situsnya , Pdt. Budi Asali MDiv menulis.

Lukas 7:24-35

I) Yesus meninggikan Yohanes Pembaptis (ay 24-28).

1)   Hendriksen mengatakan bahwa ‘kejatuhan’ Yohanes Pembaptis yang baru dibicarakan dalam ay 18-23 bisa menyebabkan orang banyak merendahkan Yohanes Pembaptis. Yesus tidak mau itu terjadi, dan karena itu Ia mengucapkan kata-kata dalam ay 24-dst.

2)   Di sini Yesus memuji Yohanes Pembaptis, di depan orang banyak, tetapi di belakang Yohanes Pembaptis.

Banyak orang memuji orang di depan orang itu, di depan orang banyak. Ini menjilat, dan menyebabkan kesombongan dalam diri orang yang dipuji. Dan kalau orang yang dipuji itu adalah orang yang rendah hati, ia pasti tidak akan merasa senang, dan sebaliknya merasa malu, mendapatkan pujian di depan umum seperti itu.

Hari Kamis tanggal 24 Januari 2002, saya menonton acara rohani di TV cable, yang menunjukkan kebaktian/persekutuan yang dipimpin oleh Rodney Howard-browne, salah satu tokoh dari Toronto Blessing. Dan lalu ada seorang pendeta dari gereja tertentu yang maju ke depan, dan memuji-muji Rodney Howard-browne setinggi langit, mungkin sekitar ½ jam atau lebih. Dan Rodney Howard-browne tenang-tenang saja mendengarkan dan menerima puji-pujian atau jilatan tersebut, dan bahkan kelihatan senang/bangga. Ini betul-betul merupakan sesuatu yang tidak bisa saya mengerti.

3)   Apa saja pujian Kristus tentang Yohanes Pembaptis?

a)   Yohanes Pembaptis bukan orang yang plin-plan.

Ay 24: “Setelah suruhan Yohanes itu pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: ‘Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari?”.

•    ‘Padang gurun’ merupakan tempat Yohanes Pembaptis memberitakan Firman Tuhan (Mat 3:1,3).
•     ‘Melihat buluh yang digoyangkan angin kian kemari?’. Pertanyaan ini jelas jawabnya adalah: ‘Tidak’.

Barnes mengatakan bahwa keragu-raguan Yohanes Pembaptis tentang Mesias bisa menyebabkan orang banyak beranggapan bahwa Yohanes Pembaptis adalah orang yang plin-plan. Dengan mengatakan kata-kata ini Yesus menyatakan bahwa Yohanes Pembaptis bukan orang seperti itu.

Adam Clarke: “The first excellency which Christ notices in John was his steadiness; convinced once of the truth, he continued to believe and assert it. This is essentially necessary to every preacher, and to every private Christian. He who changes about from opinion to opinion, and from one sect or party to another, is never to be depended on; there is much reason to believe that such a person is either mentally weak, or has never been rationally and divinely convinced of the truth” (= Hal bagus pertama yang diperhatikan oleh Kristus dalam diri Yohanes adalah kestabilannya; sekali yakin akan kebenaran, ia terus mempercayainya dan menegaskannya. Ini merupakan sesuatu yang penting untuk setiap pengkhotbah, dan untuk setiap pribadi Kristen. Ia yang berganti dari pandangan satu ke pandangan lain, dan dari satu sekte atau aliran ke yang lain, tidak pernah bisa dipercayai; ada banyak alasan untuk percaya bahwa orang seperti itu lemah secara mental, atau tidak pernah diyakinkan secara rasionil dan ilahi terhadap kebenaran) - hal 128.

Catatan: saya berpendapat kata-kata ini tidak boleh dimutlakkan. Setiap orang kristen justru harus pindah kepercayaan, kalau ia diyakinkan bahwa pandangan lamanya salah, dan ada pandangan baru yang lebih benar/alkitabiah.

b)   Yohanes Pembaptis adalah orang yang hidup sederhana.

Ay 25: “Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian indah dan yang hidup mewah, tempatnya di istana raja”.

Pertanyaan ini lagi-lagi harus dijawab dengan ‘Tidak’.

Tentang pakaian Yohanes Pembaptis bisa dilihat dari Mat 3:4 - “Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan”.

Ay 25 ini kelihatannya menentang kemewahan dari pendeta/pengkhotbah.

Adam Clarke: “A second excellency in John was, his sober and mortified life. A preacher of the Gospel should have nothing about him which savours of effeminacy and worldly pomp: he is awfully mistaken who thinks to prevail on the world to hear him and receive the truth, by conforming himself to its fashion and manners” (= Hal bagus kedua dalam diri Yohanes adalah kehidupannya yang sederhana dan mati bagi diri sendiri. Seorang pemberita Injil tidak boleh mempunyai apapun yang kewanita-wanitaan dan kemegahan duniawi: ia sangat salah jika berpikir bisa membujuk dunia untuk mendengarnya dan menerima kebenaran, dengan menyesuaikan dirinya sendiri dengan kebiasaan/mode dan cara-cara dunia) - hal 128.

Jaman sekarang ada banyak pengkhotbah/pendeta yang seperti ini, khususnya pengkhotbah di TV yang begitu pesolek! Laki-laki, tetapi memakai lipstick, bedak, dan sebagainya.

c)   Yohanes Pembaptis adalah seorang nabi (ay 26a).

Ay 26a: “Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, ...”.

1.   Ini tidak bertentangan dengan Yoh 1:21 - “Lalu mereka bertanya kepadanya: ‘Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?’ Dan ia menjawab: ‘Bukan!’ ‘Engkaukah nabi yang akan datang?’ Dan ia menjawab: ‘Bukan!’”.

Mengapa tidak bertentangan? Karena dalam Yoh 1:21 yang dimaksudkan adalah nabi tertentu.

•    mungkin yang dimaksud adalah nabi dalam Ul 18:15.

o    dari Yoh 6:14 dan Yoh 7:40 terlihat bahwa orang-orang Yahudi menan­ti-nantikan kedatangan nabi ini.
o    entah karena alasan apa, orang-orang Yahudi saat itu jelas membedakan nabi ini dengan Kristus / Mesias (Yoh 1:20-21 bdk. Yoh 7:40-41).
o    Tetapi gereja abad I sudah tahu bahwa nabi itu adalah Kristus sendiri (bdk. Kis 3:22-23).

•    mungkin yang dimaksud adalah nabi Yeremia (Orang Yahudi juga percaya bahwa sama seperti Elia, Yeremia juga akan datang kembali. Bandingkan dengan Mat 16:14).

Dari 2 kemungkinan ini saya memilih kemungkinan pertama.

2.   Sekalipun Yohanes Pembaptis adalah nabi, tetapi Yoh 10:41 - “Dan banyak orang datang kepadaNya dan berkata: ‘Yohanes memang tidak membuat satu tandapun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar.’”.

Melakukan mujijat bukan persyaratan seorang nabi. Yang penting ajarannya benar! Sebaliknya, ‘nabi’ yang bisa melakukan tanda/mujijat, tetapi ajarannya salah/sesat, adalah nabi palsu (Ul 13:1-5).

d)   Yohanes Pembaptis lebih dari nabi dan ia lebih besar dari semua orang Perjanjian Lama (ay 26-28a).

Ay 26-28a: “(26) Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. (27) Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusanKu mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalanMu di hadapanMu. (28) Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes, ...”.

1.   Ay 27 dikutip dari Mal 3:1a - “Lihat, Aku menyuruh utusanKu, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapanKu!”.

Ini menunjukkan Yohanes Pembaptis sebagai pendahulu Kristus/orang yang mempersiapkan jalan bagi Kristus/Mesias.

2.   Yohanes Pembaptis dikatakan lebih besar dari semua nabi-nabi Perjanjian Lama. Mengapa?

•    Karena ia mempunyai tugas yang khusus sebagai pendahulu/pemersiap jalan bagi Kristus.

•    Karena nabi-nabi Perjanjian Lama hanya bisa bernubuat tentang Kristus. Sedangkan Yohanes Pembaptis melihat Kristus sendiri dan ia bisa menunjuk kepada Kristus sebagai penggenapan nubuat mereka.

•    Hendriksen mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis dipenuhi Roh Kudus sejak dari rahim ibunya (Luk 1:15), dan ini merupakan alasan mengapa ia lebih besar dari semua orang yang dilahirkan oleh perempuan.

e)   Tetapi Yesus menambahkan bahwa yang terkecil dalam kerajaan sorga lebih besar dari Yohanes Pembaptis (ay 28b).

Calvin mengatakan (hal 14) bahwa istilah ‘Kerajaan Surga’ (Mat 11:11)/‘Kerajaan Allah’ (Luk 7:28) di sini tidak menunjuk pada surga tetapi pada gereja! Jadi, orang Kristen (Perjanjian Baru) yang terkecilpun lebih besar dari Yohanes Pembaptis. Kata ‘lebih besar’ ini tidak boleh diartikan ‘lebih beriman’ atau ‘lebih saleh’. Lalu harus diartikan apa?

Hendriksen menghubungkan ay 28b ini dengan Luk 10:23-24 - “Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-muridNya tersendiri dan berkata: ‘Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.’”.

William Hendriksen: “The one least in the kingdom was greater than John in the sense that he was more highly privileged” (= Orang yang terkecil dalam kerajaan lebih besar dari pada Yohanes dalam arti bahwa ia mempunyai hak yang lebih tinggi) - hal 398.

Pulpit Commentary: “We must take the word ‘greater’ as signifying more privileged: it will not bear any other meaning” (= Kita harus mengartikan kata ‘lebih besar’ sebagai ‘lebih berhak’: kata itu tidak bisa mempunyai arti lain) - hal 191.

Sekalipun Yohanes Pembaptis bisa melihat Kristus (dan karena itu ia lebih besar dari nabi-nabi Perjanjian Lama yang lain), tetapi ia tidak mengalami Kristus yang tersalib, bangkit, naik ke suga dsb. Ia memang menubuatkan tentang salib (bdk. Yoh 1:29) tetapi ia tidak melihat penggenapan nubuatnya sendiri. Sedangkan orang Kristen (Perjanjian Baru) yang paling kecilpun sudah mengetahui (‘mengalami dan melihat’), dan bisa memberitakan bahwa Yesus sudah mati untuk dosanya, sudah bangkit, dan sudah naik ke surga. Dalam hal ini kita lebih besar dari Yohanes Pembaptis.

Dari semua penggambaran Yesus tentang Yohanes Pembaptis, jelas bahwa Yesus sangat meninggikan Yohanes Pembaptis. Sekalipun Yohanes Pembaptis ‘jatuh’ dalam keragu-raguan, tetapi ia tetap merupakan hamba Tuhan yang baik di mata Yesus.

Kesimpulannya: adalah salah untuk menilai seseorang hanya dari satu peristiwa saja. Kita juga harus memperhatikan masa lalu dan masa yang akan datang dari orang tersebut, dan baru memberikan penilaian.

Penerapan:

Kalau kita melihat ada hamba Tuhan yang ‘jatuh’ dalam dosa, jangan terlalu cepat menghakimi dengan mengatakan bahwa orang itu bukanlah hamba Tuhan! Petrus, Elia, Daud, Salomo, dan bahkan Abraham, juga pernah jatuh, tetapi mereka tetap adalah hamba Tuhan yang baik.

Bengcu Menjawab

Yesus Bukan PENJILAT

Banyak orang memuji orang di depan orang itu, di depan orang banyak. Ini menjilat, dan menyebabkan kesombongan dalam diri orang yang dipuji. Dan kalau orang yang dipuji itu adalah orang yang rendah hati, ia pasti tidak akan merasa senang, dan sebaliknya merasa malu, mendapatkan pujian di depan umum seperti itu.

Hari Kamis tanggal 24 Januari 2002, saya menonton acara rohani di TV cable, yang menunjukkan kebaktian/persekutuan yang dipimpin oleh Rodney Howard-browne, salah satu tokoh dari Toronto Blessing. Dan lalu ada seorang pendeta dari gereja tertentu yang maju ke depan, dan memuji-muji Rodney Howard-browne setinggi langit, mungkin sekitar ½ jam atau lebih. Dan Rodney Howard-browne tenang-tenang saja mendengarkan dan menerima puji-pujian atau jilatan tersebut, dan bahkan kelihatan senang/bangga. Ini betul-betul merupakan sesuatu yang tidak bisa saya mengerti.

Yunus adalah seorang nabi yang hatinya DENGKI, jiwanya PICIK dan pikirannya DEGIL itu sebabnya dia SIRIK ketika bangsa Niniwe bertobat dan Allah mengampuni mereka. Itu sebabnya Yunus melakukan hal-hal konyol dan tolol untuk mencelakakan bangsa Niniwe. Di dalam generasi ini banyak pengkotbah seperti Yunus. Walaupun mulutnya getol sekali menyatakan mengasihi sesama namun hatinya SIRIK melihat orang lebih beruntung. Walaupun rajin mengotbahi jemaat untuk berjiwa besar namun jiwanya sendiri picik. Walau tak henti-henti menguliahi jemaat untuk belajar Alkitab dengan benar guna memahaminya dengan benar namun dia sendiri merancang-rancang ajaran-ajaran bodoh untuk melampiaskan kesirikannya. Yang paling menyedihkan adalah sebagian pengkotbah demikian mengagul-agulkan diri sebagai Reformed sejati yang salah satu pinsip hidupnya adalah sola scriptura.

Mana ada ayat Alkitab yang mengajarkan bahwa memuji orang lain di depan orang banyak itu MENJILAT namanya dan menyebabkan kesombongan dalam diri orang yang dipuji? Ha ha ha ha … orang berhati dengki, berjiwa picik dan berpikiran degil seperti nabi Yunus memang menjadi pongah ketika dipuji, namun jangan menganggap semua orang seperti itu dong? Andai kata nabi Yunus menonton TV kabel dan melihat seseorang memuji-muji Rodney Howard-browne setinggi langit sekitar ½ jam atau lebih, sementara yang bersangkutan tenang-tenang saja bahkan kelihatan senang dan bangga, apakah dia juga akan menyatakan bahwa orang tersebut sedang MENJILAT Rodney Howard-browne?

Tuhan Yesus berkali-kali memuji seseorang di depan orang banyak, bahkan beberapa yang dipujinya adalah wanita. Apabila Pdt. Budi Asali Mdiv tidak membual sehingga yang diajarkannya benar, memuji seseorang di depan orang banyak namanya MENJILAT, bukankah itu berarti dia sedang mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah PENJILAT? Seorang pendeta yang menyebut dirinya Reformed sejati namun mengajarkan secara gamblang bahwa Yesus adalah PENJILAT, benar-benar membuat saya bertanya: Haruskah saya berkata, "Tuhan ampunilah dia karena dia tahu apa yang diajarkannya!" atau menghardiknya, "Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta." Atau saya harus hidup dengan keyakinan, jangan menghakimi hamba Tuhan, lihatlah berapa banyak jemaatnya, bukankah itu tanda dia diurapi oleh Tuhan? Apabila dia memang diurapi Tuhan, bukankah itu berarti Yesus adalah PENJILAT? Bolekah saya menggumam, "Hmmm… Reformed sejati …, Reog kali?"

Ketika Yohanes mendapat kabar tentang segala peristiwa itu dari murid-muridnya, ia memanggil dua orang dari antaranya dan menyuruh mereka bertanya kepada Tuhan: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?" Ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus, mereka berkata: "Yohanes Pembaptis menyuruh kami bertanya kepada-Mu: Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?" Lukas 7:18-23

Pada saat itu Yesus menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat, dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta. Dan Yesus menjawab mereka: "Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku." Lukas 7:21-23

Barnes mengatakan bahwa keragu-raguan Yohanes Pembaptis tentang Mesias bisa menyebabkan orang banyak beranggapan bahwa Yohanes Pembaptis adalah orang yang plin-plan. Dengan mengatakan kata-kata ini Yesus menyatakan bahwa Yohanes Pembaptis bukan orang seperti itu.

Kalimat mana dari ayat-ayat tersebut di atas yang menyatakan bahwa Yohanes meragukan ke-Mesiasan Kristus? Di dalam Alkitab tidak ada satu kata apalagi kalimat yang mengajarkan secara gamblang maupun tersirat bahwa Yohanes Pembaptis meragukan ke-Mesiasan Kristus. Bukankah pertanyaan Yohanes diajukan karena dia ingin mengetahui nasibnya, sekaligus memberi salam perpisahan kepada Kristus, apabila yang yakininya benar? Kristus sudah berkarya itu sebabnya tugas Yohanes pembaptis sudah genap. Apabila Kristus memuji-muji Yohanes setinggi langit hanya sekedar untuk menjaga nama baik Yohanes, bukankah itu berarti pujian-Nya hanya omong kosong belaka? Alkitab tidak mengajarkannya namun Barnes mengajarkannya, apakah Barnes mendapat wahyu baru?

Wahyu dari Hongkong? Apakah Barnes adalah rasul dan tulisannya adalah Firman Tuhan itu sebabnya Pdt. Budi Asali mengajarkannya sebagai kebenaran firman Tuhan tanpa mengujinya dengan Alkitab sebagai standard kebenaran? Apabila yang diajarkan oleh Barnes dan diyakini oleh Pdt. Budi Asali itu benar, bukankah itu berarti Yesus Kristus adalah PENJILAT, itu sebabnya Dia menjilat Yohanes pembaptis setinggi langit guna menjaga nama baik Yohanes? Aah …. Begitu saja saya ingat kisah nabi Yunus yang SIRIK setengah mati ketika Allah memuji dan menyelamatkan bangsa Niniwe. Andaikata Yunus melihat Yesus memuji-muji Yohanes Pembaptis, apakah dia akan merancang ajaran tolol untuk melampiaskan KEDENGKIANNYA? Wow … Kenapa saya jadi ingat kisah Saul yang SIRIK setengah mati ketika bangsa Israel memuji-muji Daud setinggi gunung? Yunus dan Saul memang hidup di dalam setiap generasi.

Adam Clarke: “The first excellency which Christ notices in John was his steadiness; convinced once of the truth, he continued to believe and assert it. This is essentially necessary to every preacher, and to every private Christian. He who changes about from opinion to opinion, and from one sect or party to another, is never to be depended on; there is much reason to believe that such a person is either mentally weak, or has never been rationally and divinely convinced of the truth” (= Hal bagus pertama yang diperhatikan oleh Kristus dalam diri Yohanes adalah kestabilannya; sekali yakin akan kebenaran, ia terus mempercayainya dan menegaskannya. Ini merupakan sesuatu yang penting untuk setiap pengkhotbah, dan untuk setiap pribadi Kristen. Ia yang berganti dari pandangan satu ke pandangan lain, dan dari satu sekte atau aliran ke yang lain, tidak pernah bisa dipercayai; ada banyak alasan untuk percaya bahwa orang seperti itu lemah secara mental, atau tidak pernah diyakinkan secara rasionil dan ilahi terhadap kebenaran) - hal 128.

Catatan: saya (red. Budi Asali) berpendapat kata-kata ini tidak boleh dimutlakkan. Setiap orang kristen justru harus pindah kepercayaan, kalau ia diyakinkan bahwa pandangan lamanya salah, dan ada pandangan baru yang lebih benar/alkitabiah.

Walaupun saya yakin bahwa penulis kalimat indah tersebut di atas benar-benar hidup sesuai dengan kalimat yang ditulisnya, namun masalahnya adalah bagaimana meyakinkannya? Mustahil dia menyangkali keyakinannya, "krn anda org tolol yg berlagak pinter. Jadi tak usah tulis email lagi, kalau tetap tulis saya hapus tanpa membacanya." BUKAN?

Yesus Bukan Pesolek

Tentang pakaian Yohanes Pembaptis bisa dilihat dari Mat 3:4 - “Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan”.

Ay 25 ini kelihatannya menentang kemewahan dari pendeta/pengkhotbah.

Adam Clarke: “A second excellency in John was, his sober and mortified life. A preacher of the Gospel should have nothing about him which savours of effeminacy and worldly pomp: he is awfully mistaken who thinks to prevail on the world to hear him and receive the truth, by conforming himself to its fashion and manners” (= Hal bagus kedua dalam diri Yohanes adalah kehidupannya yang sederhana dan mati bagi diri sendiri. Seorang pemberita Injil tidak boleh mempunyai apapun yang kewanita-wanitaan dan kemegahan duniawi: ia sangat salah jika berpikir bisa membujuk dunia untuk mendengarnya dan menerima kebenaran, dengan menyesuaikan dirinya sendiri dengan kebiasaan/mode dan cara-cara dunia) - hal 128.

Jaman sekarang ada banyak pengkhotbah/pendeta yang seperti ini, khususnya pengkhotbah di TV yang begitu pesolek! Laki-laki, tetapi memakai lipstick, bedak, dan sebagainya.

Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. Atas dasar apakah Adam Clarke mengajarkan dan Pdt. Budi Asali Mdiv yang terhormat meyakininya lalu mengajarkannya sebagai kebenaran Alkitab kepada jemaat bahwa cara berpakaian Yohanes dan makanan Yohanes mengajarkan kebenaran tentang seorang pemberita Injil tidak boleh mempunyai apapun yang kewanita-wanitaan dan kemegahan duniawi? Budi Asali menambahkan, tidak boleh pakai lipstick, bedak, dan sebagainya. Karena Alkitab tidak mengajarkannya bukankah itu berarti Pdt. Budi Asali percaya bahwa Adam Clarke adalah rasul yang mendapat wahyu baru, itu sebabnya dia mengajarkan ajaran Adam Clarke yang tidak diajarkan Alkitab sebagai kebenaran?

Kita sama sekali tidak tahu apakah Yohanes Pembaptis memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit karena keduanya adalah produk paling murah saat itu atau karena produk yang paling cocok dengan gaya hidupnya?

Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. Yohanes 12:3

Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia,  berkata: Yohanes 12:4

"Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?" Yohanes 12:5

Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Yohanes 12:6

Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Yohanes 12:7

Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja." Yohanes 6:7

Harga setengah kati minyak Narwastu tiga ratus dinar, ketika memberi makan lima ribu orang Filipus menyatakan bahwa roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk makan lima ribu orang. Dari gaya bertutur filipus, nampaknya roti seharga tiga ratus dinar cukup untuk makan lima ribu orang. Yesus sama sekali tidak melarang ketika Maria menyolekinya dengan minyak Narwastu. Alkitab juga sama sekali tidak mencela keinginan para wanita yang hendak menyoleki mayat Yesus. Apabila yang diajarkan Adam Clarke dan diyakini Pdt. Budi Asali benar, bukankah itu berarti keduanya mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah PESOLEK yang gaya hidupnya melanggar firman Tuhan kepada Adam Clarke?

Untuk tampil di televisi anda akan disorot dengan lampu yang terang benderang. Sorotan lampu itu akan membuat anda kepanasan walaupun di dalam ruangan AC. Sorotan lampu yang terang benderang itu juga akan membuat wajah anda nampak sangat pucat dan berminyak serta mengkilap. Itu sebabnya digunakan bedak dan lipstick untuk membuat wajah anda nampak alamiah. Secara naluri semua wanita ingin tampil cantik dan semua lelaki ingin tampil tampan. Secara naluri semua lelaki suka melihat wanita cantik dan semua wanita suka melihat lelaki tampan. Di dalam Alkitab sama sekali tidak ada hukum yang melarang wanita mempercantik diri dan lelaki mempertampan diri.  Apabila gaya berpakaian Yohanes Pembaptis adalah standard gaya berpakaian pengkotbah Kristen, kenapa Alkitab tidak menyatakannya? Apabila makan belalang dan minum madu adalah standard gaya makan pengkotbah Kristen, kenapa Alkitab tidak mengajarkannya? Kenapa Pdt. Budi Asali MDiv tidak pakai jubah bulu onta dan ikat pinggang kulit serta makan belalang dan minum madu? Aaaaah …. Saya teringat pepatah: Bibir sumbing, cermin dibelah. Si pincang mengomel jalan nggak rata. Aaaaaah …. Saya mencoba untuk membayangkan bila Yunus dan Saul serta Yudas hidup dan melihat apa yang dilihat oleh Adam Clarke dan Pdt. Budi Asali Mdiv. Mungkinkah mereka berlaku seperti Adam Clarke dan Pdt. Budi Asali ketika melihat para pengkotbah di televisi? Saya tidak tahu! Saya hanya bisa mengatakan, saya pernah melihat foto-foto Adam Clarke dan menurut saya dia seorang pesolek. Saya tidak pernah melihat Pdt. Budi Asali, namun dari tulisannya, saya membayangkan, ketika kotbah atau memimpin seminar atau berdebat, dia pasti tampil kucel karena baginya bersolek itu haram.

Yohanes Pembaptis Anak Manusia Yang Teragung

d)   Yohanes Pembaptis lebih dari nabi dan ia lebih besar dari semua orang Perjanjian Lama (ay 26-28a).

Ay 26-28a: “(26) Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. (27) Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusanKu mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalanMu di hadapanMu. (28) Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes, ...”.

1.   Ay 27 dikutip dari Mal 3:1a - “Lihat, Aku menyuruh utusanKu, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapanKu!”.

Ini menunjukkan Yohanes Pembaptis sebagai pendahulu Kristus/orang yang mempersiapkan jalan bagi Kristus/Mesias.

2.   Yohanes Pembaptis dikatakan lebih besar dari semua nabi-nabi Perjanjian Lama. Mengapa?

•    Karena ia mempunyai tugas yang khusus sebagai pendahulu/pemersiap jalan bagi Kristus.

Alkitab mencatat bahwa Yesus Kristus, tentang Yohanes Pembaptis berkta, "Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi." Namun Alkitab sama sekali tidak mengajarkan bahwa Yohanes Pembaptis lebih dari nabi karena Dia memiliki tugas khusus sebagai pemersiap jalan bagi Kristus. Apabila membaca Perjanjian Lama dengan seksama maka seharusnya kita menyimpulkan bahwa semua nabi memang mempersiapkan jalan bagi Kristus. Apabila semua nabi mempersiapkan jalan bagi Kristus, mustahil Yohanes Pembaptis lebih dari nabi karena dia mempersiapkan jalan bagi Kristus.    

•    Karena nabi-nabi Perjanjian Lama hanya bisa bernubuat tentang Kristus. Sedangkan Yohanes Pembaptis melihat Kristus sendiri dan ia bisa menunjuk kepada Kristus sebagai penggenapan nubuat mereka.

Alkitab mencatat bahwa nabi Simeon dan nabiah Hana juga melihat Kristus sendiri. Bahkan keduanya mengenali Kristus ketika Dia masih bayi. Bila mengenali Kristus adalah tanda lebih dari nabi, maka Simeon dan Hana juga harus diikut sertakan. Bahkan, para gembala dan orang majus juga harus disertakan. Karena Simeon, Hana, para gembala dan orang majus tidak disertakan, maka itu berarti menunjuk dan melihat Kristus bukan alasan Yohanes Pembaptis lebih dari nabi.

•    Hendriksen mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis dipenuhi Roh Kudus sejak dari rahim ibunya (Luk 1:15), dan ini merupakan alasan mengapa ia lebih besar dari semua orang yang dilahirkan oleh perempuan.

Yesus Kristus mencurahkan Roh Kudus pada hari Pentakosta, itu berarti semua orang pilihan Allah Bapa, orang Kristen sudah dipenuhi Roh Kudus sejak dari rahim ibunya. Karena semua orang Kristen dipenuhi Roh Kudus sejak dari rahim ibunya itu berarti dipenuhi Roh Kudus sejak dari rahim ibunya bukan alasan Yohanes lebih besar dari semua orang yang dilahirkan perempuan.

e)   Tetapi Yesus menambahkan bahwa yang terkecil dalam kerajaan sorga lebih besar dari Yohanes Pembaptis (ay 28b).

Calvin mengatakan (hal 14) bahwa istilah ‘Kerajaan Surga’ (Mat 11:11)/‘Kerajaan Allah’ (Luk 7:28) di sini tidak menunjuk pada surga tetapi pada gereja! Jadi, orang Kristen (Perjanjian Baru) yang terkecilpun lebih besar dari Yohanes Pembaptis. Kata ‘lebih besar’ ini tidak boleh diartikan ‘lebih beriman’ atau ‘lebih saleh’. Lalu harus diartikan apa?

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya. Matius 11:11

Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya." Lukas 7:28

Kerajaan sorga adalah kerajaan Allah, namun bukan gereja. Yesus Kristus bukan orang bodoh yang tidak mampu membedakan kerajaan surga dan gereja. Yesus Kristus juga bukan orang ceroboh yang sembarangan menggunakan istilah. Kerajaan sorga adalah kerajaan Allah, namun bukan gereja. Apabila Yesus mengatakan kerajaan sorga, maka itu artinya kerajaan Allah, bukan gereja. Apabila memaksudkan gereja maka Yesus Kristus akan gunakan kata gereja, bukan kerajaan Allah atau kerajaan sorga.

Nampaknya, Calvin yang tulisannya dikutip oleh Pdt. Budi Asali adalah John Calvin. Walaupun John Calvin, namun dia tidak boleh menafsirkan Alkitab, dia harus memahami Alkitab apa adanya. Bila tahu, bilang tahu, bila tidak tahu bilang tidak tahu, itulah tahu. Bukankah John Calvin mengajarkan bahwa ketidaktahuan juga pengetahuan? John Calvin adalah seorang teolog besar dalam generasinya, namun walaupun besar, dia hanya seorang manusia biasa. Calvinis bukan orang-orang yang memuja John Calvin atau menganggap John Calvin mustahil salah. Calvinis adalah orang-orang yang meneladani John Calvin dalam mencari kebenaran dan menaati ajaran Alkitab yang dipahaminya. Sejarah membuktikan bahwa John Calvin pernah melakukan kesalahan di dalam memahami ajaran Alkitab. Sebagian kesalahannya di koreksinya sendiri, sebagian lainnya dikoreksi oleh orang-orang Kristen generasi setelahnya. Kali ini kita kembali menemukan kesalahan John Calvin.

Kerajaan sorga adalah kerajaan Allah, namun bukan gereja. John Calvin LANCANG karena menafsirkannya sebagai gereja. Prilaku John Calvin itu menghina Kristus, sebab apabila yang diajarkannya benar, itu berarti Yesus Kristus adalah orang bodoh yang tidak mampu membedakan kerajaan Allah dan gereja atau orang ceroboh yang sembarangan menggunakan istilah.

Hendriksen menghubungkan ay 28b ini dengan Luk 10:23-24 - “Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-muridNya tersendiri dan berkata: ‘Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.’”.

William Hendriksen: “The one least in the kingdom was greater than John in the sense that he was more highly privileged” (= Orang yang terkecil dalam kerajaan lebih besar dari pada Yohanes dalam arti bahwa ia mempunyai hak yang lebih tinggi) - hal 398.

Pulpit Commentary: “We must take the word ‘greater’ as signifying more privileged: it will not bear any other meaning” (= Kita harus mengartikan kata ‘lebih besar’ sebagai ‘lebih berhak’: kata itu tidak bisa mempunyai arti lain) - hal 191.

Sekalipun Yohanes Pembaptis bisa melihat Kristus (dan karena itu ia lebih besar dari nabi-nabi Perjanjian Lama yang lain), tetapi ia tidak mengalami Kristus yang tersalib, bangkit, naik ke surga dsb. Ia memang menubuatkan tentang salib (bdk. Yoh 1:29) tetapi ia tidak melihat penggenapan nubuatnya sendiri. Sedangkan orang Kristen (Perjanjian Baru) yang paling kecilpun sudah mengetahui (‘mengalami dan melihat’), dan bisa memberitakan bahwa Yesus sudah mati untuk dosanya, sudah bangkit, dan sudah naik ke surga. Dalam hal ini kita lebih besar dari Yohanes Pembaptis.

Pdt. Budi Asali Mdiv bukan orang bodoh, apabila bodoh, mustahil dia lulus SMA apalagi meraih gelar sarjana bahkan Master of Divinity. Walaupun bergelar Master of Divinity dan mengutip tulisan-tulisan teolog besar untuk mendukung ajarannnya, itu tidak menjamin bahwa yang diajarkannya pasti benar. Kemampuannya membaca papan gilesan (buku-buku teologia yang tebal) bebahasa Inggris tidak menjamin bahwa pemahaman bahasa Inggrisnya pasti benar.   

Pdt. Budi Asali MDiv menerjemahkan kata privileged di dalam tulisan William Hendriksen dan Pulpit Commentary menjadi lebih berhak. Selanjutnya dia mengajarkan bahwa orang Kristen lebih besar dari Yohanes Pembaptis. Bukankah itu berarti dia mengajarkan bahwa Yohanes Pembaptis LEBIH BERHAK dari para nabi, sementara orang Kristen LEBIH BERHAK dibandingkan dengan Yohanes Pembaptis? Lebih berhak untuk apa? Lebih berhak atas apa? Apabila yang dia maksudkan adalah lebih berhak untuk masuk sorga dan lebih berhak atas sorga, maka ajarannya benar-benar bertentangan dengan ajaran Alkitab. Saya menyebut ajaran yang bertentangan dengan Alkitab sebagai ajaran sesat. Saya menyebut orang-orang yang meyakini ajaran-ajaran sesat sebagai orang tersesat. Saya menyebut orang-orang yang dengan sengaja mengajarkan ajaran-ajaran sesat sebagai pembual walaupun orang Kristen lain lebih suka menyebutnya penyesat atau nabi palsu atau guru palsu.

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Efesus 2:8-9

Tidak ada manusia yang berhak masuk sorga dan tidak ada manusia yang berhak atas sorga; tidak bangsa Israel, tidak para nabi, tidak Yohanes Pembaptis, tidak para rasul juga tidak orang-orang Kristen. Karena tidak ada manusia yang BERHAK masuk sorga itu berarti tidak ada orang yang lebih berhak masuk sorga atau berhak atas sorga. Kenapa Pdt. Budi Asali MDiv mengajarkan bahwa  Yohanes Pembaptis LEBIH BERHAK dari para nabi, sementara orang Kristen LEBIH BERHAK dibandingkan dengan Yohanes Pembaptis? Apakah dia tidak tahu bahwa ajaran demikian bertentangan dengan ajaran Alkitab? Bukankah sebagai teolog reformed dia sehrusnya tahu bahwa ajarannya bertentangan dengan prinsip teologi reformed, sola gratia? Saya tidak tahu! Saya hanya tahu bahwa Pdt. Budi Asali Mdiv walaupun tidak menyebutkannya secara langsung, namun mengaku dirinya Teolog Reformed sejati. Dia juga getol sekali mengajarkan bahwa orang Kristen harus mempertanggungjawabkan apa yang diajarkannya. Menurutnya pengkotbah yang tidak mau mempertanggungjawabkan ajarannya adalah pengecut. Pengkotbah yang tidak mampu mempertanggungjawabkan ajarannya adalah pengkotbah YAK-YAK-O.

Handai taulan sekalian, silahkan minta pertanggunganjawab Pdt. Budi Asali MDiv atas ajarannya. 

Kesimpulannya

Ajaran memuji seseorang di depan orang banyak adalah prilaku menjilat, selain bertentangan dengan ajaran Alkitab juga menghina Yesus Kristus sebagai PENJILAT. Yesus Kristus sering memuji seseorang di depan orang banyak.

Alkitab sama sekali tidak mengajarkan bahwa Yohanes Pembaptis pernah meragukan ke-Mesias-an Kristus. Dari pertanyaan Yohanes Pembaptis melalui muridnya dan jawaban Kristus di dalam Alkitab, mustahil menyimpulkan bahwa Yohanes Pembaptis meragukan ke-Mesias-an Kristus. Pertanyaan Yohanes Pembaptis adalah caranya untuk menanyakan nasibnya dan caranya untuk mengucapkan perpisahan. Jawaban Yesus kepadanya adalah sebuah hiburan bagi Yohanes Pembaptis agar dia tabah menghadapi nasibnya.

Yesus Kristus adalah Tuhan. Ucapan-Nya tentang Yohnes bukan pujian kosong namun KENYATAAN yang mustahil dibantah. Karena Yesus Kristus menyatakan: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes. Itu berarti Yohanes Pembaptis memang yang terbesar di antara semua manusia yang dilahirkan oleh perempuan.

Mengajarkan bahwa Yesus Kristus memuji hanya sekedar untuk menjaga reputasi  Yohanes Pembaptis di mata masyarakat selain bertentangan dengan ajaran Alkitab juga menghina Yohanes Pembaptis dan Yesus Kristus. Menghina Yohanes Pembaptis karena mengajarkan bahwa dia tidak PANTAS menerima pujian Kristus. Menghina Yesus Kristus karena mengajarkan bahwa Dia hanya PENJILAT yang memuji-muji Yohanes Pembaptis dengan omong kosong.

Menafsirkan kata kerajaan sorga dan kerajaan Allah di dalam Matius 11:11 dan Lukas 7:28 sebagai gereja selain bertentangan dengan ajaran Alkitab juga menghina Yesus dengan mengajarkan bahwa Dia adalah orang bodoh yang tidak mampu membedakan kerajaan sorga alias kerajaan dengan gereja atau mengajarkan bahwa Dia adalah orang ceroboh yang sembarangan menggunakan istilah.
 
Yesus Kristus sama sekali tidak mengajarkan alasan Dia menyatakan bahwa Yohanes adalah manusia teragung yang pernah dilahirkan oleh wanita. Namun, Yohanes Pembaptis memang manusia teragung yang pernah dilahirkan oleh wanita. Itu sebabnya Yesus Kristus menyatakannya. Apabila ingin menjawab pertanyaan, kenapa Yesus Kristus menyatakan bahwa Yohanes adalah manusia teragung yang pernah dilahirkan wanita? Mungkin inilah jawaban paling tepat yang dapat kita peroleh. Yohanes Pembaptis adalah manusia pertama di dunia yang memahami ajaran Allah Tritunggal dengan gamblang dan mengajarkannya dengan gamblang. Sebelum Yohanes Pembaptis tidak ada satu manusiapun yang memahami ajaran Allah Tritunggal. Mungkin itu sebabnya Yesus Kristus menyatakan bahwa dia adalah manusia teragung yang pernah dilahirkan oleh perempuan.

Yesus Kristus berfirman, " Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya." Siapakah yang terkecil di dalam kerajaan sorga alias kerajaan Allah? Di kerjaan sorga alias kerajaan Allah, adakah yang lebih kecil, hina dan terkutuk dari Yesus Kristus? Yesus Kristus adalah yang terkecil, terhina dan terkutuk di dalam kerajaan sorga alias kerajaan Allah.

Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya." Matius 10:42

dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar." Lukas 9:48

Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" Galatia 3:13