Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Andreas Priyatna's blog
Kasih
Kasih
Ketika hari sabtu malam biasanya saya mengingatkan kepada seisi rumah bahwa besok kita ke Gereja jam delapan, jangan sampai telat, tidur jangan malam-malam dan siapkan hati kita. Begitu minggu pagi tiba, biasanya semuanya sudah sibuk siap-siap untuk pergi ke Gereja. Tidak jarang di “jam“ sibuk seperti itu, karena semuanya ingin buru-buru, bisa saja terjadi gesekan atau salah paham atau merasa aku lebih penting antara satu dengan yang lainnya. “Ssssttt“....., kita ini mau ke Gereja...., jangan ada yang ribut dan jangan ada yang marah-marah..., percuma..., nanti nggak mendapat berkat dari Tuhan...., Oke...???.
- 5 comments
- Read more
- 5977 reads
Kecewa
KECEWA
Aku tulis puisi ini dipersimpangan
Aku gontai di tengah kemapanan
Aku melarat di tengah kemakmuran
Aku nelangsa di tengah keramaian
- 4 comments
- Read more
- 4603 reads
Dosa
Dosa
dari Adam sampai Musa
walau Allah sudah bersabda
manusia tetap jatuh dalam dosa
- 3 comments
- Read more
- 5534 reads
Senja
- 2 comments
- Read more
- 4156 reads
Pagi
Masalah Hidup
Masalah Hidup
Belakangan ini kita sering mendengar aksi-aksi sosial untuk kaum papa, baik yang dilakukan oleh individu atau group maupun oleh komunitas yang lebih besar, ada yang menamakan aksi kasih, kasih untuk sesama, santunan dana kasih, santunan dana sosial, santunan anak yatim piatu dan masih banyak lagi yang lainnya. Kalau kita mau membuka mata kita, memang banyak sekali saudara-saudara seiman yang membutuhkan bantuan, karena mereka dalam kondisi kekurangan dan dalam masalah ekonomi.
Aku ingin...
Aku ingin
aku melihatmu
dalam sketsa dunia maya
- 4 comments
- Read more
- 4982 reads
Penat
Penat
Kala hidup semakin penat
tekanan hidup nan berat
kesusahan kian pekat
Hidup Yang Bahagia
Hidup Yang Bahagia
Tanggal 15 Maret 2010 kemarin adalah harpitnas, hari kejepit yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Mau kerja di harpitnas…?, nggaklah yaah…, bete nih kerja terus…, stress…, ntar cepet tua…,mendingan jalan-jalan…, bukan begitu…?. Harpitnas kemarin saya jalan-jalan ke Pangandaran, pergi hari minggu pagi dan kembali pada hari selasa pagi, hari rabunya sudah bekerja kembali.
Indahnya Hidup ini
Indahnya Hidup Ini
Malam minggu terakhir di bulan Februari yang lalu saya berencana untuk nonton film, kebetulan ada film baru yang ingin saya tonton. Saya agak terkejut ketika sampai di theatre, karena antriannya sangat panjang, namun karena memang saya sudah niat banget pengen nonton, maka saya pasrah saja ikut mengantri. Antrian panjang seperti itu katanya sudah menjadi sesuatu yang biasa, karena malam itu adalah malam minggu dan baru habis gajian. Lagi bete-bete nya mengantri, tiba-tiba bahu ada yang menepuk. “Mau nonton apa nih?”. “Nonton itu…tuh”, kata saya sambil menunjuk ke banner yang ada di pojok dekat loket. “Kamu?”, tanya saya. “Sama lah…, hm…, boleh joint yah…?”, tanyanya dengan antusias. “Boleh..., biar saya saja yang ngantri, kamu berapa orang?”. Dia tersipu malu, sambil mengacungkan jari telunjuknya yang lentik. Obrolan kami terputus sementara, karena saya harus memilih seat dan membayar tiket masuk.
Hidup adalah Perjuangan
Hidup adalah Perjuangan
Minggu yang lalu saya mendapat tugas ke luar kota selama seminggu. Karena selama tugas tersebut hampir tiap hari saya pulang agak malam, maka saya mencoba bargain bahwa saya butuh istirahat dan saya mohon agar diizinkan untuk pulang pada hari Senin, bukannya hari Minggu. Dan Puji Tuhan permohonan saya itu disetujui oleh atasan saya di Jakarta, sehingga saya bisa istirahat sepanjang hari minggu dan saya pulang ke Jakarta pada hari Senin. Untuk yang namanya pulang ke Jakarta saya sebenarnya lebih suka pulang dengan flight pertama di pagi hari, sehingga saya dapat tiba di Cengkareng di pagi hari pula. Akan tetapi karena hari minggu kemarin adalah merupakan tanggal merah karena Tahun Baru Imlek juga sekalian hari Valentine, maka flight pertama sampai ke empat sudah fully booked, sehingga saya terpaksa menerima kenyataan harus pulang dengan flight yang ke lima. Dengan flight kelima itu sudah pasti saya akan tiba di Jakarta di sore hari, oh…, sudah terbayang kemacetan Jakarta di sore hari. Oleh karenanya saya tidak meminta siapapun untuk menjemput saya, kasihan…, pulang pergi akan berkutat dengan kemacetan.
Liburan Akhir Tahun
Senja Di Lac Leman
Puisi Remajaku
Puisi remajaku
namun kubiarkan gundahku berlalu
biarkan saja angin malam yang tahu
semua teman perhatian dengan mu
Kekhawatiran
Masalah kekhawatiran
Lihatlah di luar sana
Lihatlah di luar sana