Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Beri Kesempatan VS Cari Kesempatan
BERI KESEMPATAN VS CARI KESEMPATAN
Syalom,
Di dunia ini banyak dijumpai fenomena hitam - putih, gelap -terang, baik-jahat, sayang - benci, lega dan MARAH.
Alkitab juga mengajarkan dua pribadi yang kontras: iblis dan Tuhan Allah.
Jika iblis membenci manusia, maka sebaliknya Allah sangat mengasihi makhluk berdaging bernama manusia.
Berangkat dari dua skap yang kontras itu maka berbeda pula cara iblis dan Tuhan dalam memperlakukan manusia.
Tuhan memberi kesempatan
Dosa Adam adalah pengingkaran terhadap Titah Tuhan, merupakan penghinaan yang menohok hati Tuhan, perasaan Tuhan. Jadi bukan soal nilai buah yang dimakan - saya rasa - namun lebih soal penghinaan dan harga diri Tuhan. Namun walau begitu Tuhan memberi banyak kesempatan manusia untuk belajar taat Firman-Nya, menghargai aturan-Nya bahkan mengasihi-Nya. Ketika Anda dan saya membuat komitmen untuk mau belajar mengasihi Allah, maka tanggapan Allah akan sangat luarbiasa. Kepada para pencari kebenaran ini maka Allah dengan senang hati menggenapi janji-Nya. Namun bila ada manusia yang membuang kesempatan baik itu, dengan hidup menuruti kemauan sendiri, mengabaikan maksud baik Allah, maka Allah dengan AMAT SANGAT TERPAKSA akan menjebloskannya ke hukuman kekal. Saya yakin, Allah akan melakukan itu dengan hati pilu.
Iblis mencari kesempatan.
Karena iblis berangkat dari kebencian, maka segala sepak terjangnya ditujukan buat kecelakaan manusia. Iblis tahu bahwa manusia bisa dicelakai bila berada di luar proteksi Allah. Siapakah manusia yang di luar proteksi Allah? Adalah setiap orang yang melawan Firman Tuhan, yang tidak setuju dengan Firman Tuhan akan secara otomatis berada di luar wilayah kasih karunia. Ketika saya pribadi mulai belajar taat Firman, secara ajaib proteksi Tuhan berlaku atas saya, saya dibebaskan dari sakit penyakit, atau kalaupun saya sakit - yang terjadi bila hubungan dengan Tuhan kendor, saya amati demikian - tetapi kemudian saya menyadari, meminta ampun dan bertobat, saya tidak mengatasi sakit penyakit dengan obat, dokter ataupun pijat, walaupun itu mungkin berupa masuk angin - dan saya kemudian menyembah Dia, ampai Dia mau saya temui, maka sakit penyakit saya seketika sembuh, hal ini berulangkali saya alami.
Sebaliknya saya banyak melihat orang2 yang tidak percaya Yesus, hampir setiap hari duhantui sakit penyakit, entah itu jantung, maag dlsb, yang sekaligus membuktikan kebenaran Firman Tuhan.
Karena itu orang-orang yang berada di luar proteksi Tuhan menjadi sasaran empuk bagi iblis, mereka bukan saja jadi sakit-sakitan, namun banyak diantaranya yang oleh iblis "disuntik" dengan roh-roh jahat, yang membuat mereka jadi pemberang, mudah marah, mudah tersinggung, dengan sedikit pemicu jadi mengamuk, bunuh orang, maka banyak orang menjadi seperti Rahwana.
Di bawah kondisi ini mudah sekali iblis mengadu domba, agar manusia saling bunuh, dan SECEPATNYA MASUK ALAM BARZAH. Artinya, kehilangan ksempatan untuk belajar mengasihi Tuhan. Itulah kiat iblis, mencari peluang membinasakan manusia.
Ah, kalau saja semua orang mencari Tuhan, maka pasti semua orang akan menemukan Yesus Kristus, dan so pasti Bapa akan mengaruniakan padanya Roh-Nya (Yohanes 1:12) sehingga semua orang memiliki kepribadian seperti Allah, setiap orang menjadi sahabat semua orang.
Bilakah?
Mujizat
__________________
Belum ada user yang menyukai
- mujizat's blog
- Login to post comments
- 3709 reads