Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SABDASpace
Bengcu Menggugat Karena Yesus Kristus Melanggar Firman Bapa-Nya
Handai taulan sekalian, dari generasi ke generasi dengan sewenang-wenang umat Kristen menjadikan Adam, nenek moyang pertama kita sebagai KAMBING hitam padahal hanya ada SATU PELANGGARAN yang MAMPU menyebabkan dosa dan maut masuk ke dunia dan hanya ada SATU ORANG yang pelanggaran-Nya BISA menyebabkan dosa dan maut berkuasa atas seluruh umat manusia. Orang itu adalah YESUS KRISTUS. Dia MELANGGAR firman Bapa-Nya ketika MEMBENTUK manusia dari debu tanah.
Kisah Penciptaan Manusia
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan (asah) manusia menurut gambar (tselem) dan rupa (demuwth) Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Kejadian 1:26
Maka Allah menciptakan (bara) manusia itu menurut gambar-Nya (tselem), menurut gambar Allah (tselem) diciptakan-Nya (bara) dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya (bara) mereka. Kejadian 1:27
Inilah daftar keturunan Adam. Pada waktu manusia itu diciptakan (Bara) oleh Allah, dibuat-Nyalah (Asah) dia menurut rupa (demuwth) Allah; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya (Bara) mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan (Bara). Kejadian 5:1-2
Dari generasi ke generasi para sarjana teologi mempertanyakan dan berdebat tanpa henti tentang arti “menurut rupa (demuwth) dan gambar (tselem) Allah” padahal Kejadian 5:3 menjelaskan dengan tegas dan gamblang apa arti “menurut rupa dan gambar”. Adam memperanakkan Set menurut rupa dan gambarnya. Bagaimana caranya agar Set menurut rupa dan gambar Adam? Hal itu berlangsung secara OTOMATIS. Adam MEMPERANAKKAN maka yang diperanakkan pun secara otomatis menurut gambar dan rupanya. Adam MEMPERANAKKAN Set maka Set pun secara otomatis menurut gambar dan rupa Adam.
Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan (Yalad) seorang laki-laki menurut rupa (demuwth) dan gambarnya (tselem), lalu memberi nama Set kepadanya. Kejadian 5:3
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan (dasha) tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan (asah) buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan (Asah) buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:11-12
Adam bersetubuh dengan Hawa maka jadilah Set menurut gambar dan rupa Adam. Apakah Allah harus bersetubuh agar memperanakkan manusia menurut gambar dan rupa-Nya? Tidak perlu begitu. Kenapa demikian? Karena tumbuhan tidak bersetubuh untuk menghasilkan tumbuhan lain menurut gambar dan rupanya. Tumbuhan berbuah dan ketika buahnya ditanam maka jadilah tumbuhan menurut gambar dan rupanya. Itulah yang diajarkan oleh Kejadian 1:11-12, bukan? Itulah yang dilakukan oleh Allah dalam menjadikan manusia menurut gambar dan rupa-Nya, bukan? Allah berbuah alias menjadikan alias asah. Kata “berbuah” dan “menjadikan” dalam kisah penciptaan diterjemahkan dari kata Ibrani “Asah”.
Kejadian 1 mengajarkan tentang keberadaan DUA Allah yaitu: Allah yang berfirman dan Allah yang menanggapi firman. Allah yang menyatakan kehendak-Nya dan Allah yang mewujudkan kehendak-Nya. Allah yang berkehendak dan Allah yang menanggap. Di dalam Kejadian 1:26, Allah yang berfirman menyatakan kehendak-Nya untuk MENJADIKAN (Asah) manusia menurut gambar dan rupa KITA. Di dalam Kejadian 1:27 Allah yang menanggap mewujudkan kehendak-Nya dengan MENCIPTAKAN (bara) manusia menurut gambar-Nya dan gambar Allah (yang berfirman). Kejadian 5:1-2 mencatat bahwa ketika Allah yang menanggapi firman mem-BARA manusia saat itu Allah yang berfirman melaksanakan kehendak-Nya dengan meng-ASAH manusia menurut RUPA Allah.
ketika itulah TUHAN Allah membentuk (Yatsar) manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup (Nashamah chay) ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup (Nephes Chay). Kejadian 2:7
Lalu TUHAN Allah membentuk (yatsar) dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Kejadian 2:19
Para sarjana teologi dari generasi ke generasi mengajarkan bahwa kata Ibrani BARA artinya MENCIPTAKAN dari NiHiL alias berfirman lalu ujug-ujug ADA alias Creatio ex Nihilo. Ajaran demikian adalah ajaran sesat karena bertentangan dengan ajaran Alkitab. Alkitab sama sekali tidak mengajarkan kisah penciptaan dari nihil. Alkitab mengajarkan kisah penciptaan dengan bahan baku. Alkitab mengajarkan kisah penciptaan dengan bahan baku Allah (Creatio ex Deo). Manusia tidak diciptakan dari nihil karena manusia di-ASAH alias dihasilkan alias LAHIR alias BUAH dari Allah. Bila demikian, apa arti kata BARA? Bara artinya membuat cetak biru alias blue print. Itu sebabnya semua yang di-BARA dalam Kejadian 1 yaitu: Langit dan bumi (Kejadian 1:1), naga besar (taniyn gadowl), makluk hidup (nephes chay), makluk air (sharats mayim) dan burung bersayap (owph kanaph) dan manusia (Adam) belum ada pada saat di-BARA. Blue print sorga dan dunia baru diwujudkan pada hari pertama sampai hari keenam bahkan belum selesai sampai hari ini. Blue print manusia baru diwujudkan dalam Kejadian 2:7 dengan membentuk (yatsar) manusia dari debu tanah dan proses penciptaannya belum selesai sampai hari ini. Blue print binatang baru diwujudkan dalam Kejadian 2:19 dengan membentuknya dari tanah dan sampai hari ini belum selesai karena seharusnya semua binatang makan tanaman.
Kejadian 5:1-2 mengajarkan bahwa ketika Allah yang menanggapi firman mem-BARA manusia, saat itu Allah yang berfirman melaksanakan kehendak-Nya dengan meng-ASAH manusia. Siapa manusia yang di-ASAH oleh Allah yang berfirman itu? Dialah Nashamah chay alias nafas hidup yang dihembuskan TUHAN Allah ketika membentuk manusia dari debu tanah. Nafas hidup itulah yang menjadikan debu tanah menjadi makluk hidup (nephes chay).
Dari generasi ke generasi umat Kristen meyakini bahwa manusia diciptakan seperti Gepeto menciptakan Pinokio. Gepeto mengukir kayu menjadi patung anak kecil lalu peri Biru membaca mantera dan mengayunkan tongkat sihirnya maka, patung kayu anak kecil itu pun berubah menjadi anak manusia. Seperti seorang penjunan, TUHAN Allah mengambil debu tanah lalu membentuknya menjadi patung manusia kemudian menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya sehingga patung debu tanah itu pun berubah menjadi seorang laki-laki dewasa yang tampan dan cerdas serta penuh dengan pengetahuan. TUHAN Allah menghipnotis lelaki itu agar tidur nyenyak lalu mengambil tulang rusuknya yang kemudian diukir menjadi patung seorang perempuan. Patung perempuan itu pun berubah menjadi seorang perempuan dewasa yang cantik dan sexi setelah dihembusi nafas hidup.
Apakah Alkitab mencatat dongeng penciptaan demikian? Tidak! Alkitab mencatat bahwa TUHAN Allah membentuk manusia dengan mengembusi debu tanah itu dengan nashamah Chay (nafas hidup) sehingga debu tanah itu pun menjadi makluk hidup. Disebut makluk hidup karena bertumbuh kembang. Dengan pengetahuan yang dimiliki generasi ini, tidak sulit untuk memahami bagaimana cara debu tanah itu bertumbuh kembang. Satu debu tanah menjadi dua. Dua debu tanah menjadi empat. Empat debu tanah menjadi delapan. Satu sel menjadi dua sel. Dua sel menjadi empat sel. Empat sel menjadi delapan sel. Demikian seterusnya hingga jadilah janin yang lalu bertumbuh kembang menjadi bayi yang bertumbuh menjadi anak kecil yang bertumbuh menjadi remaja yang bertumbuh makin dewasa. Hal demikian pula yang terjadi ketika Tuhan Allah membangun perempuan dari tulang rusuk lelaki.
Manusia tidak ujug-ujug dewasa. Manusia pertama bertumbuh kembang dari satu butir debu tanah. Manusia kedua bertumbuh kembang dari satu tulang manusia. Manusia selanjutnya bertumbuh kembang dari satu butir telur yang dibuahi satu sperma. Manusia bertumbuh dari satu sel. Manusia pertama nggak ujug-ujug tahu banyak hal. Manusia mendapatkan pengetahuannya dari belajar. Belajar sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit. Belajar dari generasi sebelumnya dan mewariskan kepada generasi selanjutnya. Manusia mewariskan pengetahuannya kepada generasi selanjutnya itu sebabnya semakin generasi berlalu pengetahuan manusia semakin banyak dan canggih. Pengetahuan manusia generasi ini adalah akumulasi pengetahuan manusia generasi-generasi sebelumnya sejak manusia pertama. Pengetahuan manusia sekarang akan terus berakumulasi dengan pengetahuan generasi selanjutnya.
Kisah Memberi Nama
Lalu TUHAN Allah membentuk (yatsar) dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Kejadian 2:19
Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. Kejadian 2:20
Berdasarkan pengalaman membentuk manusia, TUHAN Allah lalu membentuk (yatsar) binatang-binatang dari tanah. Binatang-binatang itu lalu dibawa kepada manusia untuk diberi nama dan berdasarkan nama yang diberikan oleh manusialah makluk-makluk hidup itu disebut atau dipanggil. Memberi nama berarti membuat definisi. Memberi nama berarti MEMBEDAKAN lalu MEMILAH-MILAH kemudian MENGELOMPOKKAN.
Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Kejadian 2:21
Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah (banah) seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Kejadian 2:22
Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Kejadian 2:23
TUHAN Allah membentuk (yatsar) manusia dari debu tanah. TUHAN Allah juga membentuk binatang-binatang dari tanah. Debu tanah artinya SATU debu tanah. Kumpulan debu tanah namanya TANAH. Adam dibentuk dari debu tanah namun binatang-binatang (banyak binatang) dibentuk dari TANAH. Artinya satu debu tanah membentuk satu binatang. Bagaimana dengan perempuan? Kenapa perempuan tidak dibentuk (yatsar) dari tulang rusuk namun dibangun (banah) dari rusuk manusia? Karena yang terjadi hanya MEMISAHKAN. Gelap sudah ada di dalam Terang. Allah tidak menciptakan Gelap namun memisahkan Terang dari Gelap. Terang tanpa Gelap namanya Siang. Gelap tanpa Terang namanya Malam. Gelap menyatu dengan Terang namanya Terang. Siang adalah Terang. Malam juga Terang. Namun Siang dan Malam meskipun TERANG namun tidak sempurna. Manusia tanpa tulang rusuk namanya lelaki. Tulang rusuk tanpa manusia namanya perempuan. Perempuan menyatu dengan lelaki namanya manusia. Perempuan adalah manusia. Lelaki juga adalah manusia. Namun perempuan dan lelaki meskipun manusia namun tidak sempurna.
Nama apa yang diberikan oleh manusia itu kepada manusia lainnya? Perempuan. Nama apa yang diberikan oleh manusia itu kepada dirinya sendiri ketika dia memberi nama manusia lainnya? Lelaki. Kenapa dinamakan perempuan? Karena diambil dari lelaki. Kenapa dinamakan lelaki? Karena darinya perempuan diambil. Memberi nama artinya membedakan lalu memilah kemudian mengelompokkan. Nama membedakan. Nama memilah atau memisahkan. Nama mengelompokkan. Nama adalah definisi dari yang dinamakan.
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Efesus 5:22-23
Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya Efesus 5:28-30
Meskipun sama-sama manusia namun PEREMPUAN bukan LELAKI. Perempuan diambil dari lelaki. Perempuan adalah TUBUH lelaki. Lelali adalah tuan perempuan. Atas pengetahuan demikianlah Paulus mengajarkan agar suami mengasihi istrinya sebagai TUBUH-nya sendiri dan istri tunduk kepada suami seperti dia tunduk kepada Tuhan. Meskipun nggak pernah suka dengan hidung yang pesek namun saya tidak membencinya lalu menebasnya kemudian membuangnya dan menggantinya dengan hidung baru yang mancung. Saya mencoba berbagai cara untuk menyoleknya agar kelihatan cantik dan merasa puas ketika dia nampak tidak terlalu jelek. Kenapa melakukan hal demikian? Karena hidung pesek saya adalah tubuh saya. Itulah yang harus dilakukan seorang lelaki kepada istrinya. Jangan membencinya walaupun tidak menyukainya. Bantulah dia bersolek jasmani dan rohani agar nampak sedikit lebih cantik dan anda akan merasa puaslah ketika dia nampak tidak terlalu jelek.
Kisah Yang Paling Cerdik
Adapun ular (nachash <05175>) ialah yang paling cerdik dari segala binatang (chay) di darat yang dijadikan (Asah) oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" Kejadian 3:1
Bukankah ini piala yang dipakai tuanku untuk minum dan yang biasa dipakainya untuk menelaah (nachas <05172>)? Kamu berbuat jahat dengan melakukan yang demikian." Kejadian 44:5
Apabila mempelajari Alkitab dengan teliti dan hati-hati maka anda akan tahu bahwa di Perjanjian Lama ada dua kata NACHAS yaitu: Nachas <05172>, kata kerja yang berarti menelaah dan nachash <05175>, kata benda yang diterjemahkan sebagai ular. Kata nachash <05175> sama sekali tidak pernah digunakan untuk menyebut ular sejati. Kata nachas <05175> hanya digunakan untuk menyebut makluk-makluk yang perilakunya seperti ular: Menyerang menyemburkan bisa, mematuk dan menyuntikan bisa dan menyerang tanpa terduga.
Maka Allah menjadikan (asah) cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai cakrawala itu langit (shamayim). Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua. Kejadian 1:7-8
Maka Allah menjadikan (asah) kedua benda penerang (ma'owr) yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala (raqiya shamayim) untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:16-18
Allah menjadikan (asah) segala jenis binatang liar (chay) dan segala jenis ternak (bohemah) dan segala jenis binatang melata (remes) di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Kejadian 1:25
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan (asah) penolong (Ezer) baginya, yang sepadan dengan dia." Kejadian 2:18
Inilah daftar keturunan Adam. Pada waktu manusia itu diciptakan (Bara) oleh Allah, dibuat-Nyalah (Asah) dia menurut rupa (demuwth) Allah; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya (Bara) mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan (Bara). Kejadian 5:1-2
Kerabatku sekalian, ayat-ayat di atas mencatat tentang makluk-makluk yang dijadikan (ASAH) TUHAN Allah. NACHAS adalah yang paling cerdas di antara mereka. Pada kesempatan ini kita tidak akan membahas tentang Nachas panjang lebar. Saya hanya ingin anda tahu bahwa Nachas bisa berinteraksi dengan Hawa seperti dua orang sahabat yang berhadapan muka dengan muka. Dan, Nachas adalah makluk paling cerdas di sorga dan dunia. Nachas bukan seekor ular jadi-jadian apalagi ular yang bisa melingkar-lingkar di atas pagar. Nachas adalah makluk paling cerdas di sorga dan dunia.
Kisah Pohon Pengetahuan
Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Kejadian 2:9
Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia : "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Kejadian 2:16-27
Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Kejadian 3:4-5
Adam sudah belajar memberi nama kepada binatang-binatang. Dia juga sudah memberi nama “perempuan” kepada manusia lainnya dan pada saat yang sama menamakan dirinya “lelaki”. Apa alasan pemberian nama-nama itu? Disebut perempuan karena diambil dari lelaki dan disebut lelaki karena darinya perempuan diambil.
Di tengah-tengah taman Eden ada dua pohon. Yang satu dinamakan pohon kehidupan dan yang satunya lagi disebut pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. TUHAN Allah melarang manusia makan buah pohon pengetahuan namun tidak melarang mereka makan buah pohon kehidupan. Kenapa tidak boleh makan buah pohon pengetahuan? Karena pasti mati pada hari memakannya. Nachas adalah yang paling cerdas di antara segala makluk hidup yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Kepada Hawa Nachas berkata, “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Apakah Nachas menipu Hawa? Tidak! Apakah Nachas memelintir firman TUHAN Allah? Tidak! Dari mana Nachas mendapatkan pengetahuannya? Dengan menelaah pakai akal budi alias menganalisa. Dari mana kita tahu kebenaran demikian? Dari pertimbangan Akal budi yang dibenarkan oleh Alkitab. Pohon yang menjadikan manusia hidup selama-lamanya namanya pohon kehidupan. Bukankah seharusnya pohon yang menyebabkan kematian diberi nama pohon KEMATIAN? Bukankah seharusnya pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat memberi pengetahuan? TUHAN Allah menyatakan bahwa pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat akan menyebabkan kematian. Apa yang sesungguhnya terjadi? TUHAN Allah SALAH memberi NAMA? Itu sebabnya pohon yang mendatangkan kematian dinamakan pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat? TUHAN Allah menakut-nakuti manusia dengan TAHYUL kematian seperti orang-orang dewasa menakut-nakuti anak-anak? Kodokmorphisme alias katak dalam tempurung yang menghendaki manusia tidak mengetahui tentang yang baik dan yang jahat agar dirinya menjadi satu-satunya yang tahu? Memang katak dalam tempurung.
Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya." Kejadian 3:22
Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: Kejadian 3:17
Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Kejadian 3:23
Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. Kejadian 3:24
Kenapa TUHAN Allah melarang manusia makan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat? Kenapa TUHAN Allah mengusir Adam dan Hawa serta mengerahkan Kerub untuk menjaga taman Eden? Kejadian 3:22 mencatat dengan tegas dan gamblang sehingga mustahil menyangkalnya. TUHAN Allah tidak mau manusia memiliki pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Itu sebabnya TUHAN Allah marah ketika mengetahui manusia sudah makan buah pengetahuan. TUHAN Allah juga tidak mau manusia hidup selama-lamanya, itu sebabnya Dia mengusir manusia dari taman Eden dan mengerahkan Kerub untuk berjaga-jaga dengan pedang samber geledek agar manusia tidak bisa makan buah kehidupan.
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. Kejadian 3:6
Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Kejadian 3:7
Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Kejadian 3:8
Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" Kejadian 3:9
Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." Kejadian 3:10
Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" Kejadian 3:11
Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." Kejadian 3:12
Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." Kejadian 3:13
Kerabatku sekalian¸ apakah Adam dan Hawa mati setelah makan buah pohon pengetahuan? Tidak! Kenapa tidak mati? Karena pohon itu bukan pohon kematian yang mendatangkan kematian pada makluk yang makan buahnya. Para sarjana teologi mengajarkan bahwa Adam dan Hawa bukannya tidak mati namun keduanya mati rohani. Mati rohani artinya terpisah dari TUHAN Allah. Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, kitab Kejadian ditulis oleh Musa atas perintah TUHAN (YHWH). Musa hanya menulis yang diperintahkan oleh TUHAN untuk ditulisnya. TUHAN mengancam akan membunuh nabi yang terlalu berani yang mengatakan hal yang tidak Dia suruh katakan. Apabila yang dimaksudkan oleh TUHAN adalah mati rohani sedangkan Musa mencatatnya, “Mati”, itu namanya salah catat atau mencatat yang tidak diperintahkan TUHAN untuk dicatat. Apabila melakukan hal demikian, Musa pasti mati dibunuh oleh TUHAN.
Manusia terdiri dari tubuh dan jiwa. Tubuh adalah jasmani dan jiwa adalah rohani. Mati artinya tubuhnya mati lalu membusuk jadi tanah. Apabila mati rohani memang ada maka yang dimaksudkan pasti mati jiwanya. Alkitab mengajarkan bahwa jiwa manusia tidak mati ketika tubuhnya mati. Bahkan ketika YHWH (TUHAN) menyesal telah menjadikan manusia lalu memusnahkan mereka dengan air bah, manusia-manusia yang dimusnahkan-Nya hanya mati tubuhnya saja namun jiwa mereka tidak mati sama sekali. Untuk hidup selama-lamanya manusia tidak perlu makan buah kehidupan seperti yang dikatakan TUHAN Allah.
Apabila buah pohon pengetahuan memang menjadikan orang yang memakannya tahu tentang yang baik dan yang jahat itu berarti sebelum memakannya Adam dan Hawa sama sekali tidak tahu tentang yang baik dan yang jahat. Karena tidak tahu yang baik dan yang jahat itu berarti keduanya mustahil tahu bahwa melanggar perintah TUHAN Allah itu jahat dan menaatinya adalah baik. Itu sebabnya mustahil menyalahkan keduanya walaupun mereka melanggar perintah jangan makan buah pohon pengetahuan sebab mereka tidak tahu yang dilakukannya jahat. Hawa makan buah pohon pengetahuan bukan karena ingin menentang apalagi bersaing dengan TUHAN Allah namun karena ia melihat buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula menarik hati karena memberi pengetahuan. Hawa makan buah pohon pengetahuan untuk memuaskan keinginannya. Untuk memuaskan seleranya.
Mahatahu artinya tidak ada yang tidak diketahui. Itulah yang diajarkan oleh para sarjana teologi. Musa tahu kisah-kisah yang dicatatnya dalam kitab Kejadian dari YHWH alias TUHAN. YHWH alias TUHAN tidak mahatahu. Itu sebabnya Dia tidak tahu ketika Hawa ngobrol dengan Nachas lalu tergoda untuk makan buah pengetahuan. Bila demikian, dari mana TUHAN tahu bahwa setelah makan buah pengetahuan mata Adam dan Hawa ujug-ujug terbuka dan tahu dirinya telanjang? TUHAN tidak tahu dari mana-mana karena itu adalah kesimpulan yang dibuat-Nya dari kalimat Adam, “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
Kisah Dosa Turunan
Para sarjana teologi mengajarkan bahwa DOSA adalah perbuatan melanggar perintah Allah. Berdosa alias berbuat dosa adalah melanggar perintah Allah. Agustinus dari Hippo (354-430) mengembangkan doktrin dosa asal atau dosa warisan ajaran Irenaeus (115-202) dengan mangajarkan bahwa sebelum melanggar perintah TUHAN Allah Adam ada dalam kondisi posse pecare, posse non pecare, artinya bisa berdosa dan bisa tidak berdosa. Setelah melanggar perintah TUHAN Allah dan makan buah pohon pengetahuan Adam ada dalam kondisi Non posse non pecare alias tidak bisa tidak berdosa. Kondisi Adam tersebut diwariskan kepada seluruh umat manusia. Itulah yang disebut dosa asal atau dosa warisan. Itu sebabnya seluruh umat manusia tidak bisa tidak berdosa. Lebih lanjut, Agustinus mengajarkan bahwa orang-orang Kristen adalah mereka yang dilahirkan kembali dalam Roh Kudus. Mereka ada dalam kondisi posse non pecare alias bisa tidak berdosa. Setelah mati dan masuk sorga orang-orang Kristen ada dalam kondisi Non posse pecare alias tidak bisa berdosa.
John Calvin (1509-1564) menamakan kondisi Non posse non pecare alias tidak bisa tidak berdosa sebagai total depravity alias kejatuhan total. Menurutnya, Adam diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Karena melanggar perintah TUHAN Allah maka gambar dan rupa Allah dalam diri Adam pun rusak alias tercemar. Pencemaran atau kerusakan itu meliputi seluruh kemanusiaan Adam sehingga dia tidak memiliki KEMAMPUAN untuk menjalani kehidupan menurut gambar dan rupa Allah yang sempurna lagi. KETIDAKMAMPUAN Adam itu disebut kejatuhan total (total depravity) dan diwariskan dari generasi ke generasi. Itulah yang disebut dosa asal (original sin) alias dosa warisan.
Selanjutnya Agustinus dan John Calvin mengajarkan bahwa dosa asal diwariskan melalui SPERMA. Itu sebabnya hanya lelaki yang mewariskannya. Oleh karena itu maka semua manusia yang diperanakkan karena dibuahi oleh SPERMA lelaki menanggung dosa warisan. Yesus tidak menanggung dosa asal karena Dia tidak dibuahi oleh sperma lelaki sebab Yesus dikandung oleh Maria ketika dia masih perawan dan tidak bersetubuh dengan Yusuf suaminya sampai Yesus lahir ke dunia. Apabila yang diajarkan oleh Agustinus dan john Calvin benar maka tidak lama lagi dunia akan dipenuhi oleh manusia tanpa dosa asal yang diperanakkan melalui CLONNING dan STEM SEL (sperma buatan).
Sebab itu, sama seperti dosa (hamartia) telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa (hamartano). Roma 5:12
Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa (hamartia) di dunia. Tetapi dosa (hamartia) itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. Roma 5:13
Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa (hamartano) dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang. Roma 5:14
Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran (paraptoma) Adam. Sebab, jika karena pelanggaran (paraptoma) satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. Roma 5:15
Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa (hamartano) satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran (paraptoma) itu mengakibatkan pembenaran. Roma 5:16
Sebab, jika oleh dosa (paraptoma) satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. Roma 5:17
Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran (paraptoma) semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Roma 5:18
Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. Roma 5:19
Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran (paraptoma) menjadi semakin banyak; dan di mana dosa (hamartia) bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah, Roma 5:20
supaya, sama seperti dosa (hamartia) berkuasa dalam alam maut (thanatos), demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Roma 5:21
Sebab sama seperti maut (thanatos) datang karena satu orang manusia (anthropos), demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia (anthropos). 1 Korintus 15:21
Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. 1 Korintus 15:22
Agustinus dan John Calvin serta para sarjana teologi mengajarkan bahwa SATU orang yang oleh PELANGGARANNYA dosa masuk ke dunia yang dimaksudkan oleh Paulus dalam Roma 5:12-21 adalah Adam dan SATU pelanggaran yang dimaksudkannya adalah makan buah pengetahuan. Gara-gara melanggar perintah TUHAN Allah maka Adam pun mengalami kejatuhan total sehingga tidak mampu lagi untuk tidak berdosa. Ketidakmampuan itu diwariskan kepada seluruh keturunannya dari generasi ke generasi. Itulah yang disebut dosa asal alias dosa warisan.
Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa. 1 Timotius 2:14
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. Kejadian 3:6
Dalam 1 Timotius 2:14, tanpa tedeng aling-aling Paulus mengakui bahwa yang tergoda untuk makan buah pengetahuan adalah Hawa dan Hawalah yang makan buah pengetahuan DULUAN. Kejadian 3:6 mencatat hal yang sama. Berdasarkan FAKTA demikian, apabila PELANGGARAN yang dimaksudkan oleh Paulus adalah MELANGGAR perintah TUHAN Allah jangan makan buah pengetahuan, maka SATU ORANG yang dimaksudkannya dalam Roma 5:12-21 pasti Hawa. Hawa adalah manusia pertama yang melanggar perintah TUHAN Allah.
Agustinus dan John Calvin serta para sarjana teologi mengajarkan: Karena Adamlah dosa dan maut masuk ke dunia. Karena pelanggaran Adamlah dosa dan maut menjalar ke seluruh umat manusia. Mereka mengajarkan: Meskipun Hawa yang tergoda dan makan DULUAN namun pelanggaran Adamlah yang DIPERHITUNGKAN sebab Adam adalah kepala keluarga yang bertanggungjawab atas perilaku istrinya. Apabila ajaran Agustinus dan John Calvin serta para sarjana teologi tersebut memang benar, itu berarti SUAMI yang bersalah ketika istrinya selingkuh sebab sebagai kepala keluarga dia bertanggungjawab atas perilaku istrinya. Kenapa Agustinus dan John Calvin serta para sarjana teologi menegakkan doktrin dosa dan maut masuk ke dunia karena pelanggaran Adam? Karena di atas dokrin tersebutlah mereka menegakkan doktrin dosa asal diwariskan melalui sperma lelaki dan doktrin Yesus tidak menanggung dosa asal karena Dia tidak diperanakkan melalui pembuahan sperma lelaki.
Meskipun nampak logis namun doktrin dosa dan maut masuk ke dunia karena pelanggaran Adam benar-benar ngaco belo. Walaupun LICIK namun Agustinus dan John Calvin serta para sarjana teologi sama sekali tidak cerdik. Apabila doktrin dosa dan maut masuk ke dunia karena pelanggaran Adam memang benar, itu berarti MELANGGAR perintah TUHAN Allah bukan PELANGGARAN. Itu sebabnya Hawa tidak BERSALAH walaupun dia melanggar perintah TUHAN Allah. PELANGGARAN bukan FAKTA itu sebabnya meskipun nyata-nyata melanggar perintah TUHAN Allah namun Hawa tidak BERSALAH. Sekalipun Adam melanggar perintah TUHAN Allah namun dia bersalah bukan karena pelanggarannya akan tetapi karena dia DISALAHKAN. Itu sebabnya meskipun melanggar Hawa tidak bersalah karena dia tidak disalahkan. Pengadilan demikian sama sekali tidak ADIL sebab vonisnya tidak berdasarkan FAKTA namun SUKA-SUKA.
Tetapi karunia Allah tidaklah (ou) sama dengan (hos) pelanggaran (paraptoma) Adam. Sebab, jika karena pelanggaran (paraptoma) satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. Roma 5:15
Tetapi karunia Allah bukan (ou) bandingan (hos) pelanggaran (paraptoma) Adam.
Dan kasih karunia tidak (ou) berimbangan dengan (hos) dosa (hamartano) satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran (paraptoma) itu mengakibatkan pembenaran. Roma 5:16
Dan kasih karunia bukan (ou) bandingan (hos) perbuatan dosa (hamartano) satu orang.
Pada waktu itu orang tidak akan berkata lagi: Ayah-ayah makan buah mentah, dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu, melainkan: Setiap orang akan mati karena kesalahannya sendiri; setiap manusia yang makan buah mentah, giginya sendiri menjadi ngilu. Yeremia 31:30
Sebab, jika oleh dosa (paraptoma) satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. Roma 5:17
Sebab, jika oleh pelanggaran satu orang maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
Kerabatku sekalian, meskipun LICIK namun Agustinus dan John Calvin serta para sarjana teologi mustahil menyangkal ajaran Alkitab. Di dalam Roma 5:15-16 Paulus mengajarkan dengan tegas dan gamblang sehingga mustahil menyangkalnya bahwa karunia Allah bukan BANDINGAN pelanggaran Adam dan kasih karunia BUKAN bandingan perbuatan dosa satu orang. Dengan pernyataannya itu Paulus menyangkal doktrin TOTAL DEPRAVITY dan DOSA ASAL yang diajarkan oleh Agustinus dan John Calvin. Yeremia mencatat: Setiap orang akan mati karena kesalahannya sendiri; setiap manusia yang makan buah mentah, giginya sendiri menjadi ngilu. MUSTAHIL anak cucu Adam harus MATI gara-gara Adam melanggar perintah TUHAN Allah. Mustahil gigi anak cucu Adam ngilu gara-gara Adam makan buah pengetahuan.
Handai taulan sekalian, pada hakekatnya, di sorga dan dunia hanya ada SATU PELANGGARAN yang MAMPU menyebabkan dosa dan maut masuk ke dunia. Hanya ada SATU ORANG yang pelanggaran-Nya BISA menyebabkan dosa dan maut berkuasa atas seluruh umat manusia. Roma 5:17 mencatat dengan tegas dan gamblang bahwa orang itu adalah YESUS KRISTUS. Dia MELANGGAR firman Bapa-Nya.
Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. Lukas 23:34
Kenapa di atas salib, Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka TIDAK TAHU apa yang mereka perbuat."? Karena itulah KEBENARANNYA. Walaupun menyangka dirinya TAHU yang dilakukannya namun FAKTANYA tidak ada satu orang pun yang TAHU apa yang dilakukannya. FAKTANYA semua manusia TIDAK tahu yang dilakukannya. Semua manusia hanya bertindak untuk menanggapi keinginannya. Buktinya? Anda marah ketika hai hai menyebut anda TOLOL! Anda MARAH! Anda tahu yang anda lakukan? Anda tidak tahu! Anda marah karena hai hai menyebut anda TOLOL namun anda tidak selalu marah ketika seseorang menyebut anda TOLOL, bukan? Bahkan sering kali anda senang karena disebut TOLOL, bukan? Kisanak, silahkan memberi 1001 alasan namun faktanya anda tidak tahu yang anda lakukan. Anda hanya tahu anda MARAH namun tidak tahu apa itu MARAH. Anda MARAH untuk MELAMPIASKAN keinginan DAGING belaka.
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan (asah) manusia menurut gambar (tselem) dan rupa (demuwth) Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Kejadian 1:26
ketika itulah TUHAN Allah membentuk (Yatsar) manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup (Nashamah chay) ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup (Nephes Chay). Kejadian 2:7
Karena semua orang telah berbuat dosa (hamartano) dan telah kehilangan (hustereo) kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Roma 3:23-24
Karena semua orang BERDOSA (hamartano) dan KEKURANGAN (hustereo) kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Roma 3:23-24 – terjemahan lebih baik
Allah berfirman, "Baiklah Kita MENJADIKAN manusia menurut gambar dan rupa Kita .....” Yesus Kristus pun MEMBENTUK manusia itu dari debu tanah ....... Itu sebabnya semua orang BERDOSA dan KEKURANGAN kemuliaan Allah.
Dosa (hamartia) adalah kekurangan kemuliaan Allah
Dosa bukan perilaku melanggar perintah Allah
Perilaku melanggar perintah Allah namanya pelanggaran (paraptoma)
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak
- hai hai's blog
- Login to post comments
- 20059 reads
@josia_sembiring, Debu Tanah Memang Rabun
Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Kejadian 2:9
Anda benar. pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat memang termasuk dalam pohon yang menarik dan yang baik untuk diMAkaN buahnya. Debu tanah memang payah karena MENAFSIRKAN bahwa pohon pengetahuan dan pohon kehidupan TIDAK termasuk dalam pohon yang menarik dan yang baik untuk diMAkaN buahnya. Kenapa demikian? Karena Hawa MAKAN buah pohon pengetahuan dengan ALASAN:
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. Kejadian 3:6
Karena Di Surga, Yang Terbesar Adalah Anak-anak