Belum Berbentuk & Kosong

Ngomong soal IMAN dan KUASA memang gak semudah membalik telapak tangan. Kadang dalam kondisi tertentu IMAN dan KUASA tidak seperti yang di omongkan. Salah satu kondisi yang kadang kita alami adalah tampak dari pernyataan BELUM BERBENTUK dan KOSONG. Kalo hari ini kondisi financial kita baik-baik saja rasanya kita gak membutuhkan IMAN & KUASA menghadapi tagihan-tagihan dan kebutuhan hidup setiap hari. Karena itulah ketika kita menerima kebenaran bahwa IMAN dan KUASA menghasilkan KREATIVITAS, sehingga kita punya solusi atas keadaan yang kita hadapi, maka biar kita tahu kalo IMAN dan KUASA kita tersebut berfungsi dengan baik, muncullah kondisi BELUM BERBENTUK dan KOSONG.

Kondisi BELUM BERBENTUK dan KOSONG ada dalam perjalanan kehidupan kita dalam berbagai bentuk. Kata lain yang hamper sama yang menggambarkan pernyataan tersebut adalah MANDUL, alias tidak produktif, tidak bisa menghasilkan sesuatu. Anda bisa membayangkan bagaimana rasanya jika kehidupan kita tidak produktif, tidak ada sesuatu yang bisa kita hasilkan. Atau dalam pekerjaan, kita belum menghasilkan sesuatu. Tidak ada rupiah yang bisa kita hasilkan. Ada kata lain lagi, TANDUS atau GUNDUL. Anda pernah lihat hutan yang tandus atau gundul ? Apa yang bisa kita temukan dalam kondisi TANDUS atau GUNDUL ?

SEDIH atau MURAM merupakan sebuah pernyataan lain yang mewakili kondisi tersebut. Rasanya  gimana gitu ketika kehidupan yang kita jalani terlalu banyak kesedihan, rasanya hidup tidak berguna, tidak berarti, kita gak bisa menikmati indahnya kehidupan. Kesedihan datang dalam kehidupan kita dengan berbagai sebab dan akibatnya.

Satu kata terakhir yang juga cocok adalah NOL BESAR. Hidup yang hancur, masa depan yang suram, kegagalan demi kegagalan. Itulah gambaran dari BELUM BERBENTUK dan KOSONG.

Kehidupan memang akan ada hal-hal tersebut, tetapi di situlah kenapa kita butuh IMAN dan KUASA. ALLAH memperlengkapi kita dengan IMAN dan KUASA untuk mengubah dan mengatasi semua hal tersebut.

Saya mengakhiri tulisan ini dengan sebuah cerita menarik : Disini

Source : http://pikirankristus.blogspot.com